Chapter 14

109 29 10
                                    


SIAPA YG NUNGGUIN DRINK?!

Semoga msh ada yg inget cerita ini yaa :")

Setelah berbulan-bulan cerita ini gk update, akhirnya bisa lanjut jg

Oke deh, happy reading 💙✨


°°°


ESPRESSO



Lyman mengerutkan keningnya kala melihat layar di ponselnya. Dia merasa janggal dengan apa yang ditampilkan disana. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya, namun meski dia sudah bertanya pada Benjamin pun, dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ben hanya mengatakan bahwa Lyman harus cepat-cepat mengganti ponselnya.

Tentunya jawaban dari Ben mengundang perasaan malas dan kesal di hatinya. Untuk itu Lyman tidak pernah bertanya lagi perihal apa yang ada di layar ponsel miliknya.

Di layar ponsel Lyman kadang muncul layar putih polos lalu dua detik kemudian akan ada titik-titik berwarna hitam dengan pola dan letak yang tak beraturan.

"Mana mungkin rusak? Aku baru saja membelinya," gumamnya. Lyman membeli ponselnya ini karena ponsel yang sebelumnya digigit oleh singa peliharaan Cashel kemarin.

"Mungkin ponselmu rusak karena kau sering menonton video porno," ucapan Dareen mengundang tawa keras Ben yang entah sejak kapan mereka berdua ada di ruang bersantai dengan Lyman.

"Bukan hack yang akan membuatnya berhenti, tapi saat psikisnya sudah terganggu karena kecanduan," ujar Ben.

"Kenapa kalian sudah pulang?!" Pekik Lyman terkejut. Dia melirik jam dinding dimana waktu baru menunjukkan pukul empat sore, harusnya mereka tetap ada di kantor sampai pukul lima.

"Karena pekerjaan kami sudah selesai," Dareen mengangguk mendengar ucapan Benjamin.

"Lalu apa boleh pulang sebelum waktunya?" Tanya Lyman, dia menyimpan ponsel miliknya kedalam saku celana.

Benjamin mengangkat bahunya, Cashel tak pernah memusingkan dirinya yang pulang entah jam berapa karena yang penting tugas bagiannya sudah selesai.

"Makanya kau i-" ucapan Benjamin terhenti saat Dareen menginjak kakinya. Benjamin mengaduh kesakitan lalu menatap Dareen dengan nyalang. Dareen membalasnya dengan tatapan datar yang justru akhirnya malah membuat Benjamin tersadar bahwa dia hampir saja melakukan kesalahan.

Bukan tanpa alasan Lyman tidak pernah diajak ke kantor oleh Cashel. Penyebabnya sendiri adalah Cashel pusing karena Lyman bukannya bekerja tapi malah menggoda para pekerja perempuan. Hal yang paling membuat Cashel sakit kepala adalah saat Lyman tidur bersama dengan pegawainya yang sudah bersuami dan memiliki anak.

Demi menyelamatkan kepalanya agar tidak terus dibuat jungkir balik oleh tingkah Lyman, Cashel menyiasatinya dengan memberikan tugas lain pada pemuda agar dia tidak perlu lagi datang ke kantor.

Untungnya Lyman tidak menanyakan alasannya pada Cashel. Pemuda itu justru menganggap bahwa sang Father sudah menyelamatkannya dari ruangan yang terasa seperti simulasi neraka itu.

"Oh ya, apa Raelyn pulang bersama kalian?"

"Tidak, mungkin dia akan pulang dengan Father. Kenapa kau tanya soal dia?" Ujar Benjamin.

DRINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang