Bab 1 : Black Glory

10.3K 504 252
                                        

Hai bestie, kalian tahu cerita Pelabuhan Hati dari mana? Tiktok, IG atau Rekomendasi Teman?

Absen sini kalian berasal dari mana?

Play musik di Mulmed biar ngefeel🤍

⚠️Warning! Ada umpatan kasar tidak patut di contoh!

Mohon maklumi Shabira versi terbaru belum berhijrah. Versi lama kan udah pake hijab dia :)

Sebelum membaca pastikan vote dan komen di setiap baris kalimatnya yaa. Biar aku semangat lanjut nulisnya🤍

So, ini dia Bab 1 versi terbaru dengan versi lama. Banyak scene, narasi dan dialog yang dirubah.

Happy Reading 🤍

---------------------------------------------------------

Tidak perlu menjadi orang lain, sebaiknya menerima kenyataan bahwa kamu adalah kamu. Jadilah dirimu sendiri.

Pelabuhan Hati

🕊🕊🕊

Angin malam dingin mengacak rambut cokelat panjangku yang tergerai. Aku berdiri di sudut, sedikit menjauh dari kerumunan penonton yang riuh dengan sorakan mereka. Sorot lampu neon berwarna-warni menerangi area balapan malam ini, tetapi aku tidak terlalu peduli.

Nicko mendekat, menarik lenganku dengan penuh semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nicko mendekat, menarik lenganku dengan penuh semangat."Los, Shabira! Jetzt bist du dran!" seru Nicko, antusias. (Ayo, Shabira! Sekarang giliranmu!)

Aku menghela napas panjang, menepis tangannya. "Nick, I don't want to race tonight," jawabku, melipat tangan di depan dada. "Ich habe keine Lust, wieder gegen Richard anzutreten. Er ist ein Schummler," lanjutku. (Aku malas harus berhadapan sama Richard lagi. Dia itu tukang curang.)

For your information, percakapanku dengan Nicko maupun yang lainnya selalu campuran menggunakan bahasa Jerman dan Inggris.

Nicko menatapku dengan tatapan penuh permohonan. "Sha, you know this is more than just a race. It's not about Richard. It's about Black Glory. If we win tonight, we can prove that our gang is not just all talk." (Sha, kamu tahu ini lebih dari sekedar balapan. Ini bukan tentang Richard. Ini tentang Black Glory. Jika kita menang malam ini, kita bisa membuktikan bahwa geng kita bukan hanya omong kosong.)

Aku mengerutkan kening, menimbang-nimbang kata-katanya. Memang benar, nama geng Black Glory belakangan ini sering direndahkan oleh geng The Vagos. Dan aku tahu hanya aku yang cukup cepat untuk bisa mengalahkan Richard, ketua gengnya. Namun aku muak menghadapi pria arogan itu.

Pelabuhan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang