Spin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami
Shabira Deiren Umzey berhasil menikahi pria yang selama ini ia cintai-meski lewat perjodohan. Baginya, pernikahan itu adalah anugerah. Tapi tidak bagi Alvaro Danendra Pratama.
Di malam resepsi, Shabira...
Tidak perlu menjadi orang lain, sebaiknya menerima kenyataan bahwa kamu adalah kamu. Jadilah dirimu sendiri.
— Pelabuhan Hati —
🕊🕊🕊
Angin malam dingin mengacak rambut cokelat panjangku yang tergerai. Aku berdiri di sudut, sedikit menjauh dari kerumunan penonton yang riuh dengan sorakan mereka. Sorot lampu neon berwarna-warni menerangi area balapan malam ini, tetapi aku tidak terlalu peduli.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nicko mendekat, menarik lenganku dengan penuh semangat."Los, Shabira! Jetztbist du dran!" seru Nicko, antusias. (Ayo, Shabira! Sekarang giliranmu!)
Aku menghela napas panjang, menepis tangannya. "Nick, I don't want to race tonight," jawabku, melipat tangan di depan dada. "IchhabekeineLust, wiedergegen Richard anzutreten. EristeinSchummler," lanjutku. (Aku malas harus berhadapan sama Richard lagi. Dia itu tukang curang.)
For your information, percakapanku dengan Nicko maupun yang lainnya selalu campuran menggunakan bahasa Jerman dan Inggris.
Nicko menatapku dengan tatapan penuh permohonan. "Sha, you know this is more than just a race. It's not about Richard. It's about Black Glory. If we win tonight, we canprove that our gang is not just all talk." (Sha, kamu tahu ini lebih dari sekedar balapan. Ini bukan tentang Richard. Ini tentang Black Glory. Jika kita menang malam ini, kita bisa membuktikan bahwa geng kita bukan hanya omong kosong.)
Aku mengerutkan kening, menimbang-nimbang kata-katanya. Memang benar, nama geng Black Glory belakangan ini sering direndahkan oleh geng The Vagos. Dan aku tahu hanya aku yang cukup cepat untuk bisa mengalahkan Richard, ketua gengnya. Namun aku muak menghadapi pria arogan itu.