Lilac Bourbon

Tatapan pertama mereka

Di hari itu, Alana bergegas berangkat lebih awal, menuju acara yang sudah ia siapkan sebelumnya. Seperti biasa, ia melupakan sarapan paginya. Darrell, temannya membawakan roti untuknya. "Makan dulu!" Alana memakannya. Dia menunggu Isabella. "Isa belum datang ya?" Darrell menggelengkan kepalanya.

Pukul 7 pagi pun tiba. Alana bergegas pergi menuju timnya usai ia bertemu dengan Isa. Alana dan Isa berbeda tim. Alana berada di tim A, bersama Darrell, sementara Isa berada di tim C.

Usai upacara pembukaan, semua mahasiswa baru dibagi sesuai tim yang sudah diberitahu saat registrasi ulang. Alana terlihat semeringah melihat timnya. "Ah..teringat dulu." Di tim A, masih dibagi beberapa kelompok lagi. Ada A1 hingga A8. Alana berada di tim A4. Semua panitia yang berada di tim A memperkenalkan diri. Giliran Alana, "nama saya Alana." Sepertinya Alana telah mencuri perhatian seseorang.

"Rupanya kita satu fakultas," sahut batin lelaki itu. Senyumnya penuh arti.  Lelaki itu terus menatap Alana, sayangnya dia berada di tim A5, tepat sebelah tim Alana. Di setiap kelompok ada dua panitia. Satu berjaga di depan dan satunya di belakang. Alana kebetulan berada di belakang, sementara itu lelaki itu berdiri di belakang juga. Kesempatannya untuk berada lebih dekat dengan Alana lebih besar.

Jam makan siang tiba. Alana sibuk mengkoordinir makanan. Tanpa sengaja obrolan pertama mereka terjadi. Alana bertanya, siapa yang belum mendapatkan jatah makan siangnya di timnya. Kebetulan lelaki itu belum mendapatkan jatah makan siangnya, dia pun mengangkatkan tangannya. "Kak, aku!" Alana meresponsnya. Saat itulah tatapan pertama Alana dan lelaki tadi terjadi. Lelaki itu menundukkan kepalanya seraya tersenyum, "terimakasih." Alana membalasnya dengan memberi senyumannya. Tatapan pertama sekaligus terakhir karena setelah itu Alana berpindah tim. Dia berpindah ke tim E, karena sesuatu hal. Lelaki itu sepertinya kebingungan mencari Alana.