Hari demi hari berganti. Nathan mencari tahu banyak info tentang Alana hingga puncak kegiatan gathering, mereka bisa saling berkenalan. Biasanya setiap tahun jika ada angkatan baru, mereka akan mengadakan acara gathering bersama angkatan-angkatan diatasnya. Kebetulan Nathan menjadi tim hiburan, dia menyusun beberapa acara hiburan untuk acara puncak.
Alana datang bersama kedua temannya, termasuk Darrell. Alana terlihat selalu bersama Darrell, keduanya banyak terlihat bertukar pikiran mengenai beberapa tugas yang sedang lakukan bersama. Nathan memergokinya beberapa kali.
Acara puncak dimulai, ada sebuah persembahan dari angkatan Nathan. Semuanya menyaksikan acara puncaknya, untuk pertama kali Alana terpesona dengan sosok lelaki itu, dia berbisik pada Darrell, "dia siapa," sahutnya. Darrell tahu siapa yang dimaksud Alana, "namanya Nathan, dia cukup aktif di angkatannya." Darrell mempertanyakan pertanyaan Alana. "Gak apa-apa, aku cuma terpesona melihatnya, dia tampil menarik hari ini." Ungkapan jujur Alana. Ruby yang mendengarnya pun menyetujui ucapan Alana.
Acara pun usai, waktunya istirahat. Ruby dan Isa memilih masuk kamar masing-masing, sementara Alana dengan teleponnya. Dia menyita waktu mendengar temannya, Emily. Alana menyudahi obrolan mereka karena memang sudah larut malam, tanpa dia rasa dia seorang diri di lorong yang sedikit gelap.
"Mm aku sendiri?" Alana terdengar takut.
"Ah, ini karena Emily, aku jadi merinding sekarang."
"Ah, bagaimana aku kembali sekarang?"
"Alana tenang, fokus, jalan cepat," Alana mulai berjalan dengan cepat tetapi seketika.Gubrak!
Dia menabrak sesuatu, dia berteriak dengan rasa takutnya. "Ah!!!!" Rupanya dia tak sengaja menabrak seseorang yang sedang memeriksa sekitar. Iya, orang itu adalah Nathan.
"Kenapa kenapa?" Nathan terlihat panik. Dia pun mencari ponselnya lalu menyalakan senter ponselnya.
"Aku takut sendiri," Alana tanpa basa-basi.
Nathan terkejut melihat sosok yang ia incar selama ini. "Alana..," sahut batinnya.
"Aku ingin kembali ke kamar. Apa kamu bisa mengantarku?" Alana ingin segera kembali ke kamarnya.
Akhirnya Nathan mengantarnya. Alana tak lupa mengatakan terima kasih. "Aku Nathan," Alana tersenyum. "Aku tahu," Nathan terkejut. "Dia tahu aku?" Alana tak ingin Nathan salah paham. "Tadi teman-temanku memberitahuiku. Penampilan kalian tadi memukau sekali. Kerja yang bagus!" Alana memujinya.
"Ah terima kasih." Nathan tersenyum. "Seneng berkenalan denganmu," kemudian dia pergi.
Sejak malam itu, jarak antar keduanya semakin dekat. Mereka bahkan bertukar nomer ponsel, dan tak sengaja mereka memilih kegiatan yang sama.
Ada banyak cerita dibalik kedekatan mereka, hingga dua semester berlalu mereka masih begitu akrab dan semakin dekat.
Tiba waktunya libur semester genap, musim panas akan menjadi libur panjang untuk Alana dan yang lainnya. Sebelum libur musim panas dimulai, Alana lebih dulu merencanakan liburannya bersama teman-teman dekatnya, iya termasuk Emily. Mereka akan berlibur ke Hawaii. Emily datang bersama pacarnya, sementara Alana akan berangkat bersama Ruby dan Isa, di hari Sabtu.
"See ya besok di bandara!" Isa pamitan pada Alana.
Nathan sempat melihatnya "mereka mau kemana?" sahut batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac Bourbon
Teen FictionAlana Reeve Anderson Nathan Ellington Jay Jake Kelley Raline (Nathan's friend) Calvin Harry Anderson (Alana's brother) Sarah (Nathan's friend) Mila (Nathan's friend) Eric (Alana's ex) Darrell (Alana's close friend) Lucy (Nathan's ex) Emily (Alana's...