"KEMANA kau membawaku?!" Jimin berteriak keras.
Kebisingan disekitarnya sungguh membuatnya tidak nyaman sama sekali. Rata-rata wanita atau pria yang menari dan menggoda ditampilkan di depan mata.
Benar-benar menjijikkan.
Tepat di dalam sebuah kamar, Kim Taehyung yang merupakan pacar Park Jimin memutar kenop pintu emas. Buka saja dan lihatlah wajah tampan pria itu dengan menyilangkan kaki sambil mengembuskan asap rokok ke udara.
Pria itu tak lain adalah Jeon Jungkook atau yang mudah dikenal di kalangan pemimpin perkumpulan rahasia dengan sebutan Jeykey. Seorang gangster yang ditakuti di seluruh Asia, pekerja keras dan berpenampilan tampan.
"Tuan Jeon, aku sudah membawa pacarku."
"Tenang saja, dia masih perawan. Selama kita saling jatuh cinta, kita tidak melakukan hubungan seks" sahut Taehyung tanpa merasa bersalah.Taehyung menarik tubuh Jimin dengan kasar hingga dia duduk di paha Jungkook. Tangan Jungkook mulai melingkari pinggang Jimin.
"Hey babyboy..." Jungkook berbisik dengan suara serak di samping telinga Jimin.
"Jadi hutangku udah lunas, Tuan Jeon bisa bersenang-senang dengan bocah ni sepuasnya. Aku gak peduli." kata Taehyung dengan seringai polos.
Dengan agresif Jimin mulai bangkit dari paha Jungkook, otomatis tangan kekar yang memeluk pinggangnya mengendur.
Tangan terkepal, marah. "Apa kau sudah gila! Aku pacarmu, Tae!" teriak Jimin kecil. Taehyung hanya menggonggong dengan normal.
"Seharusnya kau berterima kasih padaku, setidaknya hidupmu mewah sekarang" ucap Taehyung dingin. Lalu tubuhnya membungkuk ke arah Jungkook sebagai tanda penghormatan.
"Terima kasih tuan Jeon, aku pergi dulu. Enjoy" pamit taehyung, cepat-cepat berjalan keluar kamar meninggalkan Jungkook dan Jimin berdua.
Saliva menelan ludahnya dengan kasar. Salah satu tangan besar Jungkook sibuk memeluk Jimin dari belakang. Dia bisa merasakan nafas hangat Jungkook di lehernya.
"JANGAN SENTUH AKU!"
Tangan yang merangkak di pinggangnya dilepas secara kasar. Matanya menatap tajam ke wajah tampan Jungkook tanpa rasa takut.
Uhuk!
Uhuk!Jimin terbatuk saat asap rokok Jungkook mengenai wajahnya. Sementara Jungkook melihat tingkah Jimin, bibirnya terangkat sinis.
"Jika kau bisa meninggalkan club ini sekarang, aku berjanji tidak akan menyentuhmu malam ini"
Jimin mulai mengeluh kembali. Dia memutar kenop pintu dengan tergesa-gesa. Jungkook hanya menatap dengan tatapan tajam.
Asisten setianya, yang selama ini hanya menonton, mulai berbicara. "Kau membiarkan dia pergi seperti itu?"
Jungkook menoleh ke arah Mingyu yang merupakan asisten setianya yang telah melayaninya selama hampir 8 tahun.
Jungkook mencicit sinis.
"Dia tidak bisa keluar dari sini, karena dia milikku" jawab Jungkook dengan tenang.IPhone 14 pro yang berwarna emas di saku celana dikeluarkan. Benda tipis itu ditempelkan di telinga. "Tangkap dia, Tae. Kalau tidak, kau harus membayarku kembali 10 juta lebih" Jungkook berbicara dengan tenang.
Panggilan itu langsung dimatikan, Mingyu yang sejak tadi mendengarkan mulai memahami tindakan Jungkook.
###
KEPALA menoleh ke kanan. Orang-orang yang menari tidak ingat bahwa dunia mempersulit mereka mencari jalan keluar di Club seluas istana.
Bibirnya digigit gugup, matanya yang tajam menatap satu per satu ke setiap sudut. Coba untuk menemukan pintu keluar dari Club.
Sejenak matanya tertuju pada pintu bertanda keluar. Tanpa menunggu lama, ia membersihkan kanal yang dipenuhi masyarakat yang berperilaku kurang bermoral.
Dia menarik kenop pintu dari dalam. Tersenyum lebar, akhirnya dia bisa keluar dari sini juga. Satu kaki dua kaki.
"Ah!"
"Bajingan! coba kabur ya?!" teriak Taehyung. Ia mencengkram erat pergelangan tangan Jimin.
Jimin mengerang kesakitan, menatap wajah dingin Taehyung dengan air mata mengalir.
"Beraninya kamu Tae! Aku sayang kamu, ini balasanmu pada aku huh" ucap Jimin sedih.
Wajah tampan pacarnya itu dipandang dengan penuh cinta dan dia kecewa dengan sikap pria itu yang rela menjual pacarnya demi membayar hutang.
Taehyung hanya tidak mendengarkan kata-kata Jimin. Kain yang diolesi obat tidur diam-diam dikeluarkan dari sakunya.
"Maaf, kau bukan apa-apa bagiku Park Jimin" Dia segera menutup mulut Jimin dengan kain itu.
"Mmphhhh"
Dia menopang tubuh kecil yang hendak jatuh dan kemudian kembali ke dalam Club.
Dia bertekad, Jimin akan tetap dijual.Jika tidak, Jeon Jungkook ingin Taehyung dibunuh karena tidak mampu membayar utangnya senilai 10 juta.
TO BE CONTINUED
Hey, this is my third story Jikook fanfiction, aku bisa tahu kalian ada lah Jikooker lalu jemput mampir, vote & comments ya. Thank you!
Maaf kalau kekurangan pastikan kalian sudah berumur 18 tahun ke atas. Bawah umur minta dijauhi ya🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Boy 18+
RomanceSorot mata pria itu membuat Jimin tidak nyaman. Pria itu hanya duduk diam di sofa dengan menyilangkan kaki. Dua kancing teratas kemeja yang dikenakan pria itu sudah terlepas. Rambutnya yang sedikit berantakan disisir. Menyoroti ketampanan pria bern...