Warning : Abuse language
SUARA langkah kaki Jungkook memasuki ruang penjara membuat pelayan itu terhuyung-huyung memegang besi hitam itu, mulutnya tak henti-hentinya memohon untuk dilepaskan.
"Jebal Tuan Jeon, biarkan aku pergi. Ada apa denganku?" Jungkok memekik sinis saat pertanyaan itu keluar dari mulut pelayannya. Itu kebijakan yang tidak tahu malu, berpura-pura tidak tahu itu salah.
"Apa kau tahu apa pekerjaanmu?" tanya Jungkook sinis dengan nada mengejek.
"M-maid"
"Apa pekerjaan maid?" tanyanya tegas, sengaja memprovokasi Hanna.
Hanna menelan ludah kasar. Tatapan tajam Jungkook padanya benar-benar membuatnya gemetar ketakutan. "B-bersihkan ru-rumah, cuci pakaian–"
"Okay stop" Hanna mulai terdiam, jemarinya kembali menegang pada besi hitam itu.
Terlalu takut dengan suara serak Jungkook.
"Jadi kau sudah tahu tugasmu sebagai pelayan ya? Jadi kamu harus menjadi pelayan yang menjijikkan seperti kamu memarahi Jimin-ku?" tanya Jungkook sinis.
Mata Hanna yang mulai berkaca-kaca tampak jijik.
"Kenapa kau melakukan itu?" Kesepian. Pertanyaan Jungkook tidak dijawab oleh pelayan itu, malah Hanna menundukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya dengan gugup.
"Aku tidak keberatan dengan pertanyaanku, jangan–"
"Karena aku menyukai kamu!" Pengakuan dari Hanna padanya.
Jungkook mendorong lidahnya ke samping dengan tatapan tajam.
"Apa?"
Dia menutup telinganya dengan jari, berpura-pura tidak mendengar pengakuan tiba-tiba dari pelayan itu.
"Aku...menyukai tuan Jeon... Aku ingin menikah bersamamu"
"Jadi itu sebabnya kau memperlakukan Jimin dengan sangat buruk? Kau benar-benar tidak tahu diri kan? Kau seorang pelayan, kau melakukannya seperti seorang pelayan! Bodoh!"
Hina Jungkook tanpa filter, mulutnya hanya berbicara seperti itu, tidak memperdulikan perasaan pelayannya.
Hanna mengertakkan gigi kuat-kuat, dia tahu perasaannya pada pria itu sia-sia. Tapi karena dia iri dengan apa yang terjadi antara Jimin dan Jungkook, dia bersikap kasar pada Park Jimin. Dia tidak menyangka tindakan Jungkook diketahui. Ini benar-benar tidak terduga.
Jungkook tersenyum jahat.
"Karena kamu menyukaiku, bisakah kamu menunjukkan padaku sebuah show? Setelah show itu, aku akan melepaskanmu dari penjara ini" ucap Jungkook penuh arti.
Drastis Hanna mengangkat kepalanya.
"Ups salah, aku tidak perlu meminta izin seperti itu. Karena kamu adalah bawahanku, jadi kamu harus menuruti perintahku" sekali lagi kata-kata hinaan dilontarkan kepada pelayan itu.
"Mingyu!" panggil Jungkook, Mingyu bergegas menuju tuannya.
"Panggil semua guard untuk datang ke sini" arahannya penuh makna.
Senyuman sinis terlontar, tatapan jijik terpampang pada maidnya yang tertunduk.
Mingyu siap mengikuti instruksi sebelum keluar dari ruang penjara ingin memanggil semua guard rumah di sana.
Beberapa menit kemudian, 6 guard Jungkook mulai memasuki penjara ditemani Mingyu.
"Ya, Tuan Jeon?"
"Perkosa dia" perintahnya sekali. Dengan kata-kata itu mampu membuat semua guard tersenyum gatal.
Bibir Hanna mulai bergetar. Tubuhnya ditarik kembali ketika semua guard mulai memasuki penjaranya dengan gelombang yang siap melahapnya.
"YAH! Jangan sentuh aku!"
Jungkook hanya tersenyum kecil sambil menyilangkan tangan melihat pemandangan di hadapannya.
"AHH!!" Jeritan Hanna mulai menggema di ruang penjara manakala semua guard sangat menikmati aktiviti dan meraba keseluruhan tubuh wanita itu.
Mingyu hanya memejamkan matanya tak sanggup melihat kekejaman instruksi Jungkook pada wanita itu.
TO BE CONTINUED
Cukup kejam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Boy 18+
RomanceSorot mata pria itu membuat Jimin tidak nyaman. Pria itu hanya duduk diam di sofa dengan menyilangkan kaki. Dua kancing teratas kemeja yang dikenakan pria itu sudah terlepas. Rambutnya yang sedikit berantakan disisir. Menyoroti ketampanan pria bern...