05

1K 79 2
                                    

"SIAL!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SIAL!"

Omong kosongnya keras.
Begitu adegan asusila itu selesai, Jimin menghilang dari kamar. Dan tentu saja pria itu sudah melarikan diri.

Pembuluh darahnya mulai tampak tegang menunjukkan bahwa ia sedang dalam keadaan marah yang luar biasa. Rata-rata penjaga tidak bisa berkata-kata.
Mingyu hanya memperhatikan Jungkook yang sedang marah.

Siapa yang harus disalahkan?

Pekik Jungkook, semua pengawalnya berlutut sambil mengangkat kedua tangan ke atas dipandangnya sinis.

"Kamu sudah puas sekarang, bukan? Sekarang lihat apa yang terjadi!"

Semua pengawal Jungkook mulai mengerucutkan bibir sambil memejamkan mata rapat-rapat. Seolah-olah mereka tahu apa yang akan terjadi.

Dengan brutal Jungkook menendang dan meninju seluruh pengawalnya sepuasnya sedangkan para pengawal hanya menerima penyiksaan dan pemukulan dari tuan muda Jeon.

Sedangkan Mingyu menggeleng kepala melihat tindakan tuannya.

Kesalahannya seharusnya sudah jelas dan itu adalah kesalahan Jungkook. Pria itulah yang mengajak seluruh penjaga untuk memperkosa Hanna.

Namun kini, ia juga marah karena kehilangan Jimin karena tidak ada pengawal yang menjaga pria mungil itu.

"Bodoh! Jika kamu mengawasinya dia, dia tidak akan lari dari sini!" Jungkook menggeram.
Masih mau menyalahkan penjaganya padahal kesalahannya sendiri tidak terlihat.

Semua penjaga hanya menggigit bibir mereka dengan wajah lebam akibat perbuatan Jungkook.

"Keluar!"

Semua penjaga segera meninggalkan ruangan secara bertahap dengan tubuh lemas dan sakit.

"Mingyu!"

Mingyu mulai melangkah ke depan Jungkook. Wajah garang Jungkook adalah hal yang biasa ia hadapi, jadi ia tidak terlalu takut.

"Temukan dia apa pun yang terjadi, jika tidak-"

Pistol Glock 17 diarahkan tepat ke moncong jantung Mingyu. Mingyu terkesiap, sepertinya kali ini Jungkook benar-benar serius mengancamnya seperti ini.

"Aku akan membunuhmu" lanjut Jungkook sinis.

Tidak peduli berapa lama Mingyu melayaninya, yang penting dia menginginkan Park Jimin kembali.

###

"SELAMAT datang" sapanya kepada pelanggan yang baru saja memasuki toko kelontong.

Tugasnya adalah menjadi kasir pada shift malam. Dia sebenarnya bekerja dengan temannya Jhope karena Jhope adalah pemilik toko kelontong. Dia tidak mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang terjadi pada temannya.

"Terima kasih ya" kata pelanggan itu kepadanya setelah melakukan pembayaran.

Jawab Jimin sambil tersenyum manis. Ia kira itu adalah pelanggan terakhir karena saat itu sudah larut malam, dan jalanan di sekitar Busan sepi.

Pria itu mulai meletakkan kepalanya di atas meja sambil menghela nafas panjang. Capek bekerja dan mata terasa berat mau tidur.

Belum sempat tertidur. Bunyi bel menandakan ada pelanggan yang masuk sehingga membuat matanya kembali segar.

Senyuman terukir menyambut pelanggan yang masuk. Meski bertopeng hitam dan bertopi hitam, pria itu tetap memperlakukannya dengan baik.

Jimin memperhatikan pria yang sedang menuju ke air. Dia curiga pria itu aneh.

Asyik memperhatikan pria itu, tiba-tiba toko kelontong yang tadinya terang benderang, kini gelap gulita.

Jimin mulai panik. Ponselnya ditaruh di suatu tempat, dia mencari ponselnya.

Sebelum ia sempat mengangkat ponselnya, tiba-tiba ia ditarik dari belakang hingga ia bersandar di tubuh seseorang. Jimin panik saat pria itu memeluk tubuhnya. Wajah topeng mendekati telinganya.

"Got you, baby"

TO BE CONTINUED

Daddy's Boy 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang