"Lagi ngapain sayang?" tanya Fara, mama Giselle, melihat putri semata wayangnya itu sedang sibuk di dapur.
Giselle menoleh, tersenyum kepada Fara. "Lagi buatin nasi goreng, mami"
"Humm... Harum banget. Kayaknya enak. Boleh mama cicipi?"
"Boleh dong. Nih untuk mami" Giselle memberikan sepiring nasi goreng buatannya untuk Fara.
"Makasih sayang"
"Sama-sama" balasnya tersenyum manis.
Selanjutnya ia menata nasi goreng sisanya kedalam kotak bekal, berwarna biru.
"Untuk Adrian?" tebak Fara dan langsung dianggukinya.
Tidak usah heran, mengapa Fara bisa menebaknya. Pasalnya, cuma Adrian satu-satunya cowok yang sangat dekat dengan Giselle. Keluarga Adrian maupun Giselle juga sangat dekat sejak keduanya masih kecil.
"Hmmm... Anak papi udah besar ya sekarang. Untuk papi mana? Masa cuma untuk Adrian aja?" ucap Charles, papanya yang baru saja bergabung bersama mereka dimeja makan.
"Yahh... Papi telat" Giselle terkekeh.
Charles memasang wajah cemberut. "Sepertinya anak papi ini lebih sayang sama Adrian"
"Nanti malam Giselle masakin untuk papa deh" tawarnya sambil terkekeh.
"Nih, masih ada sesuap lagi" Fara langsung menyuapkan sesendok nasi goreng sisa miliknya pada suaminya itu.
"Makasih, sayang" ucap Charles sambil mengecup mesra bibir Fara.
Pemandangan seperti itu sudah biasa dilihat Giselle setiap hari. Kedua orangtuanya itu memang selalu romantis tanpa mengenal tempat.
Keluarga Giselle memang selalu hangat. Tidak heran, mengapa Giselle bisa tumbuh menjadi gadis lemah lembut seperti itu. Ia dibesarkan dengan cinta yang berlimpah-limpah.
***
"Belajar yang bener. Biar nanti anak-anak kita pinter" ucap Adrian sambil mengusap puncak kepala Risa dengan sayang.
"Kan kamu ada, kalo aku nggak pintar" jawab Risa sambil tersenyum nggak jelas.
"Oh jadi kayak gitu?" Adrian malah menatapnya dengan tatapan aneh. Perlahan Adrian semakin mendekatkan badannya pada Risa yang sudah mepet kedinding.
Argh....
Tolong Risa menyesali ucapannya tadi."Iya iya. Belajar yang benar" ucap Risa akhirnya sambil mendorong dada Adrian.
Adrian tersenyum penuh kemenangan. "Pintar. Masuk gih"
Risa mengangguk dan hendak melangkah masuk. Namun, belum selangkah, Adrian kembali menahan lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUMNI HATI
Novela Juvenil"Mau peluk" ucap Adrian dengan mata berkaca-kaca "Sekarang?" tanya Risa dan langsung diangguki Adrian. "sini aku peluk" Adrian langsung berhamburan ke pelukan gadisnya itu. Ia menenggelamkan wajahnya di tengkuk dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh...