26 Desember 2022.
Di pagi harinya, sekumpulan pemuda itu sudah sampai di depan gerbang rumah sakit jiwa itu. Hawa rumah sakit nya membuat mereka semua bergidik ngeri.
Awalnya sebagian dari mereka yang harus datang, tapi mereka memutuskan untuk datang bersama. Setidaknya untuk menghafal letak denah rumah sakit agar salah satu dari mereka tidak tersasar saat bertugas.
Sua dan Duna kini memimpin jalan, sampai dimana mereka sudah berada di lobi rumah sakit. Mereka sama diam nya, harus menghadap kepada siapa untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka semua?
Hingga dimana, ada salah satu dokter wanita yang mengenali mereka. Dengan akrab, beliau mendekat dengan senyuman yang teramat cantik. "Akhirnya kalian sudah datang. Dokter Jack sudah menunggu, mari saya antar."
Tanpa ragu, kesepuluh pemuda itu mengikuti wanita dewasa tersebut. Mereka dibawa ke salah satu ruangan besar dengan banyaknya kursi yang berhadapan, dan juga layar tripod screen projector yang terpasang di tengah mereka. Layar itu sedang menampilkan sebuah grafik naik turun, kini mereka yakini ruangan ini adalah tempat meeting room untuk para dokter berkumpul.
Dokter Jack yang menyadari kedatangan mereka langsung bangun dari duduknya dan memberi salam. Junghwan membungkuk hormat dan diikuti temannya yang lain. Tak lama dokter wanita yang mengantar mereka pamit pergi, dan dokter Jack menyuruh mereka untuk duduk.
"Apakah kalian membagi tim untuk shift pagi dan malam?"
"Tentu dok, masing-masing lima orang diantara kami." jawab Junghwan.
Dokter Jack hanya menganggukkan kepala nya, hingga dia mengambil ponselnya untuk mendial salah satu nomor. Tak lama setelah dokter selesai dengan pembicaraan di ponselnya, seorang dokter wanita yang sebelumnya bersama mereka kembali.
Bersama perawat yang membawa stand hanger yang berisi sepuluh pasang snelli atau jas dokter. Membuat mereka yang melihatnya terlihat sangat antusias.
"Snelli hanya dipakai saat memeriksa pasien, bukan saat makan di kantin sebab pakaian itu banyak kumannya. Dan hanya di pakai saat jam berjaga," jelas dokter tersebut.
Para remaja itu menerima nya, ada nametag dengan nama mereka juga. Mereka seperti sedang cosplay untuk jadi dokter.
"Kok udah ada nametag nama kita? Bukannya berkas nama-nama yang berpartisiapsi baru mau di kasih ya?" tanya Duna yang kebingungan setelah melihat nama lengkapnya di jas itu.
"Lo lupa? Waktu pendaftaran lewat web kan kita udah nulis nama-nama kita." sahut Zoa yang mulai mencoba jas baru nya.
| 05L |
Setelah meeting singkat bersama para dokter, kini kelompok terbagi dua. Lima dari mereka di bawa ke ruangan khusus untuk, disana ada loker kosong yang bisa dipakai, brankar yang bisa digunakan untuk berbaring, dan juga kamar mandi yang luas di ruangan itu. Mereka menerima pelatihan oleh dokter Jack, dan bagaimana yang harus mereka lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
apartemen 59 [ 05z ]
Mystery / Thriller[ horror - mystery] Sekelompok remaja SMA yang berencana untuk menghabiskan liburan tengah semester nya dengan menjadi relawan di salah satu rumah sakit jiwa di tempat terpencil. Walaupun tempat nya sulit untuk di jangkau, rumah sakit jiwa yang mere...