28 Desember 2022.
"Jo, lu masih diemin si riki?"
Zoa yang sedang bersantai di meja pantry dikejutkan dengan suara Gunwook yang datang dari arah belakangnya. Sepetinya Gunwook baru bangun dari tidur, terlihat dari wajah kusutnya.
"Lo udah janji buat traktir dia kalo kita keluar dari sini, lo lupa?"
"Gue inget kok. Tapi gue malu, Gunwook."
"Junghwan bukan tipe orang yang nginget-nginget kejadian memalukan kayak tadi Jo, santai aja."
Zoa mengangguk pasrah, dia juga tidak sepenuhnya marah pada Ni-ki. Mau bagaimana pun juga, Ni-ki salah satu temannya yang paling dekat dengan nya. Dan juga, Ni-ki lah yang selalu mendengar keluh kesahnya tentang si crush, Junghwan. Walaupun Ni-ki menunjukkan bahwa dia mendukung Junghwan dengan Duna, itu hanya tipuan nya saja. Agar semua orang tidak aneh dengan sikapnya yang tak mendukung keduanya itu.
Gunwook setelah meneguk segelas air, dia langsung saja berbaring di sofa depan televisi yang sudah menayangkan ftv. Zoa menoleh melihat Junghwan dan Ni-ki yang sedang bersantai di balkon apartemen.
Hingga dia menyadari, ada salah satu teman perempuannya yang tak terlihat olehnya. Waktu sudah menunjukkan jam 12 siang, tapi Duna belum terlihat olehnya.
| 05L |
Duna kini sedang berjalan santai di taman rumah sakit, dengan buku harian yang berada di pangkuannya. Dia menggambar abstrak suasana di depannya. Hingga pandangannya mengarah pada Sua yang sedang mengobrol dengan salah satu pasien. Terlihat sangat akrab dengan tawa nya yang begitu riang.
Sua yang tak sengaja melihat Duna, kini mendekat.
"Bukannya istirahat, malah kesini. Ngapain lo?"
"Biar ada kerjaan, sih."
"Tuh cucian gue kerjaan lo juga."
"Dih, ogah. Emang gue pembantu lo!"
Sua tertawa mendengarnya, kini dia duduk di samping Duna yang masih mengarsir pensilnya pada buku dipangkuan nya. Sua menghela nafas dan melihat sekeliling, dia cukup lega karena pasien nya tidak 'kambuh' di jam yang tenang ini.
Hingga mata nya menatap kearah air mancur yang di tengahnya ada sebuah space untuk tempat menyimpan patung yang sebelumnya di bicarakan oleh dokter Miyeon.
"Lo pernah kepikiran pengen naik kesitu ga sih? Gila gue pengen liat view dari atas sono." celetuk Sua.
Duna kemudian mendongak untuk melihat tempat yang ditunjuk oleh Sua.
"Gila ya lu? Ngapain juga harus naik kesitu, jatuh tau rasa lu."
"Yakan penasaran doang."
Tanpa keduanya sadari, seseorang mendengar percakapan mereka dari jauh. Dengan senyum jahat yang muncul di wajahnya, dia mengangguk puas. "Ternyata kamu pengen ke atas itu ya, Sua?" gumamnya.
| 05L |
Di pukul 4 sore, kini lima orang yang berjaga pagi sudah sampai di apartemen. Dengan wajah lesu, kini kelima nya langsung jatuh di sofa yang empuk. Mengistirahatkan tubuh yang lelah sehabis bekerja, membuat beberapa orang yang akan pergi menggantikan mereka menerima aura lelah yang sama.
"Liat kalian gitu gue jadi capek deh. Padahal belum ngapa-ngapain." keluh Junghwan sembari membenarkan blazer yang sedang dia gunakan.
"Si riki mana dah?" tanya Seeun ketika hanya melihat empat orang yang bersiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
apartemen 59 [ 05z ]
Mystery / Thriller[ horror - mystery] Sekelompok remaja SMA yang berencana untuk menghabiskan liburan tengah semester nya dengan menjadi relawan di salah satu rumah sakit jiwa di tempat terpencil. Walaupun tempat nya sulit untuk di jangkau, rumah sakit jiwa yang mere...