"Jadi lu ningalin istri lu tanpa pamit?
Dan bahkan kalian ngak tidur bareng?"
Heran pria dengan tubuh tinggi dan mata sipit."Diamlah song mingi, gue sedang fokus"
Mingi hanya mendengus kesal sembari duduk di mejanya
'Fyuh apa yg bisa dia harapkan kepada seorang kang kulkas itu, jangankan malam pertama, kamar aja dia pisah, teman yg sialnya menjadi bosnya ini tidak tau cara menikmati surga dunia, ah dia jadi kangen istrinya, song yunho' batin mingi dengan otak jeniusnya.Song mingi adalah teman sekaligus sekretaris yeosang, pria tinggi dengan mata sipit tersebut sebenarnya juga memiliki perusahaan tetapi dia memilih untuk bekerja di perusahaan sahabat dari oroknya itu.
"Mingi ada pekerjaan yg harus kita selesaikan"
Mingi langsung berdiri dan menuju meja yeosang.
Dengan tatapan serius dia mendengarkan penjelasan dari 'pekerjaan' yg bukan hanya pekerjaan biasa dan lebih ke sebuah misi.Ya misi untuk menghabisi seseorang,
Selain seorang ceo sukses kang yeosang juga seorang mafia, dia mewariskan pekerjaan tersebut dari sang ayah yg sudah diketahui oleh ibunya.Mafia dermawan?
Mungkin julukan yg pas untuknya dengan bantuannya yg lebih ke orang-orang yg membutuhkan untuk jasanya dengan alasan keselamatan ataupun ketentraman orang banyak.Dia lebih memilih membatu orang banyak dengan cara keji, daripada berdiam diri untuk melindungi diri-sendiri.
Tanpa jongho ketahui kakaknya juga salah satu partner suaminya dalam segala misi keji tersebut.
Selain choi San, song mingi dan juga suami dari temen sekaligus hyungnya Kim Hongjoong.
Sebenarnya seorang kang yeosang memiliki hati yg sangat baik dan juga lembut, tetapi ditutupinya dengan sangat baik dan beralih ke sifatnya yg sangat dingin. Hal itu juga yg membuat orang-orang menjadi tertarik akan kepribadian seorang kang yeosang yg sulit untuk ditebak.
Untuk hubungan asmara sendiri, kang yeosang sama sekali tidak pernah memiliki hubungan Special dengan wanita maupun sub manapun, dia lebih memforsir diri ke pekerjaannya.
Tapi tidak menutup kemungkinan juga, dia sering menyewa beberapa jalang untuk one stand nightnya.Di kalangan dunia malam pun yeosang terkenal dengan cara bermainnya yg sangat kasar, dia tidak akan mencium, bahkan para jalang pun dilarang untuk mendesah kan ataupun menyebut namanya saat adegan itu berlangsung. Tetapi satu hal yg disukai darinya selain wajah tampannya itu adalah bayarannya, dia akan membayar jalang-jalang yg dijadikan pelampiasannya itu dengan tarif yg melebihi 3kali bahkan 5kali lipat dari bayaran yg seharusnya. Itulah sebab tidak sedikit jalang yg berusaha untuk menarik perhatiannya walaupun akan diperlakukan kasar oleh seorang kang yeosang.
.
.
.Kembali ke jongho
Dengan berbekal kripik kentang dan susu pisang, jongho maraton drakor terbaru yg direkomendasikan oleh seungnin teman sebangkunya di kampus.
Jongho menonton di ruang tengah.
Untuk bibi lian, wanita tua itu sudah kembali ke rumahnya ketika sudah memasak makan malam dan memastikan tidak ada lagi kerjaan yg bisa ia lakukan.Saking serunya jongho menonton, ia tidak menyadari bahwa yeosang sudah pulang.
Yeosang pun menepuk pelan bahu jongho dan sukses mengejutkan orang yg ditepuk.
"Sudah makan malam?"
Tanya yeosang.Jongho hanya menggeleng dengan cengiran yg terpatri di bibirnya.
Mereka berdua makan malam dengan keadaan yg sangat hening dan canggung. Yah mungkin itu hanya bagi jongho, yeosang sepertinya sudah terbiasa dengan situasi ini dan tidak terlihat canggung sedikit pun.
Setelah selesai makan jongho berinisiatif untuk mencuci bekas makan mereka.
"Biarkan saja, biar bibi yg mencucinya besok"
Ucap yeosang setelah berdiri dari tempat duduknya.
"Tidak apa-apa, aku bisa melakukan ini, aku kan istrimu" jongho mengecilkan volume suaranya ketika mengatakan kata terakhir, tapi yeosang masih bisa mendengarnya.Tanpa mengatakan sesuatu yeosang kembali mengambil laptop yg tadi sempat dia taruh di depan tv.
"Aku akan tidur"
Yeosang berjalan menuju kamarnya.
"Baiklah selamat malam" jongho pun menjawab dan mengucapkan selamat malam untuk suaminya itu.
Tetapi yeosang tidak membalasnya, bahkan menoleh saja tidak.'Uh dasar kulkas berjalan' gumam jongho.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan.
Sudah terhitung usia pernikahan mereka sekitar 8 bulan, bahkan kakak jongho sudah menikah dengan seorang lelaki yg manis dan juga berisik yaitu jung wooyoung. Jongho sangat bahagia ketika kakaknya memilih untuk menikahi jung wooyoung, karena jongho juga sangat akrab dengan kakak iparnya tersebut, yah ketika mereka jalan-jalan bersama jongho merasa tidak bosan jika bersamanya.Jongho juga sudah lulus dan wisuda 3 bulan yg lalu.
Dia begitu bahagia ketika melihat suaminya datang dengan sebuah buket, membuat seisi kampus menjadi heboh karena seorang kang yeosang membawakan buket untuk hadiah wisuda istrinya.
Siapa yg ingin ketinggalan berita heboh tersebut, bahkan beritanya masih hangat diperbincangkan 2 minggu setelahnya.Mengingat itu pipi jongho menjadi merah kembali.
Dia sangat ingat ketika wajah kaku yeosang menyerahkan buket kepadanya dengan canggung, Ahh jongho ingin sekali merekamnya.Setelah lulus jongho berencana untuk mendirikan sebuah kursus les vocal.
Dan itu sudah disetujui oleh yeosang.
Sempat menolak, tetapi dengan alasan bosan akhirnya jongho diijinkan.Selama menjadi seorang istri jongho melakukan kewajibannya dengan sangat baik. Dia juga selalu berusaha supaya suaminya bisa membukakan pintu hati untuknya. Berbagai cara ia lakukan, mulai dari lebih perhatian, memasak untuk yeosang, mengobrol ketika makan walaupun hanya dibalas anggukan dan gelengan, bahkan menelpon suaminya ketika dia sedang bekerja. Hanya sekedar bertanya sudah makan siang atau belum.
Yah itu ia lakukan untuk bisa membuat suaminya nyaman dan bisa membuka hati untuk nya.Tetapi yah seorang kang yeosang merupakan sebuah bongkahan es batu yg sangat sulit untuk dicairkan.
.
.
.
Hari ini jongho berinisiatif ubtuk membawakan makan siang ke kantor suaminya. Sepanjang melewati koridor kantor para staf terlihat segera membungkuk ketika melihat jongho. Mengingat siapakah jongho ini membuat staf menjadi seramah mungkin untuk meninggalkan kesan baik di benak jongho.
Jongho pun selalu tersenyum ketika ada yg menyapanya membuat semua orang menjadi gemas dengan senyum nyonya kang itu.Sesampainya di ruangan Yeosang jongho langsung disambut oleh sekretaris yeosang song mingi.
Jongho sempat mengobrol dengan mingi sebentar sambil menanyakan kabar istri song mingi, yunho,
Walaupun ngak terlalu akrab tapi jongho menyukai sifat lemah lembut yunho. ketika pasangan mingyun menghadiri pernikahannya dia sempat mengobrol banyak dengan istri dari sekretaris suaminya ini.Setelah dipersilahkan untuk masuk ke ruangan yeosang, jongho sedikit tersenyum ketika ia melihat yeosang yg sedang berkutat dengan komputernya. Yeosang hanya menatap jongho dan menyuruh jongho untuk duduk di sofa yg ada di ruangan itu. Setelah sekitar 1 jam jongho pun ijin untuk pulang.
Yeosang sudah makan siang yg ditemani jongho hanya mengangguk dan tidak lupa mengucapkan terimakasih pada istrinya itu."Jangan terlalu dingin padanya" setelah melihat jongho sudah menghilang dibalik pintu, mingi pun mulai untuk menasehati bosnya itu. Mingi jenuh sekaligus kesal sekali dengan sikap yeosang saat bersama jongho. Padahal si jongho sudah sangat perhatian kepada yeosang, tapi si tuan kang itu masih setia dengan temperaturnya itu.
Yeosang yg ingin menjawab nasehat mingi mengurungkan niatnya ketika mendengar handponenya yg berdering dan menampilkan nama ayahnya.
Yeosang pun menjawab panggilan itu."Kenapa ayah?"
Tanya yeosang yg nampak malas untuk berbasa-basi"Ahh tidak, bisakah kau dengan jongho nanti malam mampir kesini? Ibumu sangat kangen dengan menantunya itu" pinta sehun
"Baiklah nanti aku kesana" yeosang mengakhiri sesi bicaranya di telepon bersama sehun dan kembali fokus ke komputernya.
Namun otaknya tak henti-henti memikirkan nasehat yg diberikan sekretarisnya tadi.'Apakah aku terlalu dingin?'tanyanya pada diri-sendiri.
____________________________
Nyambung ngak sih?
Kalau ngak maklumi ya hehehe
Semoga kalian sukaJangan lupa tinggalin jejak :)