Morning kiss

521 23 0
                                    

Happy reading <3
_____________________

Cahaya pagi mulai memasuki kamar pasangan yg masih tertidur di dalam pelukan satu sama lain setelah melakukan adegan yg panas kemarin malam.

Si manis menggeliat dalam tidurnya, terusik dengan cahaya matahari yg mulai memasuki kamar yg ditidurinya.
Hal pertama yg dilihatnya adalah wajah tampan suaminya yg masih memejamkan mata.

Ahh pipinya jadi memerah lagi setelah mengingat adegan semalam yg mereka lakukan.
Hatinya merasa bahagia dengan cara yeosang yg memperlakukannya semalam. Sumpah ia seperti melayang, setelah menanti lama dan bersabar akhirnya suami dingin yg sialnya tampan ini akhirnya membuka hati untuk dirinya. Jongho sangat bersyukur penantiannya selama ini akhirnya berakhir dengan manis.

"Sudah puas memandangiku?"
Jongho yg tengah asik mengagumi suaminya dikejutkan dengan suara berat tersebut. Wajahnya kini memerah kembali setelah ketahuan memandangi yeosang.
Yeosang membuka matanya dan tersenyum ke arah jongho, mengulurkan tangannya di pipi si manis dan berakhir dengan mendaratkan morning kiss di bibir mungil sang istri.
"Selamat pagi sayang"
Jongho tersenyum mendengarnya, belum terbiasa dengan panggilan itu.
"Se-selamat pagi juga hyung"
Salahkanlah mulut jongho yg tiba-tiba kelu dan terkesan gugup untuk menjawab ucapan selamat pagi dari yeosang.

Yeosang terkekeh gemassh dengan tingkah jongho.
Ia mencubit pipi kiri jongho untuk menyalurkan kegemasannya.

"Jam berapa sayang?"
Pertanyaan yeosang segera menyadarkan jongho dari kegugupannya. Ia pun membelalakkan matanya setelah melihat jam di dinding yg sudah menunjukan pukul 9
"Astaga hyung ini sudah jam 9, kau terlambat ke kantor" panik jongho tanpa berniat bangkit dari kasurnya, terlalu nyaman untuk di tinggalkan.

Yeosang yg melihat jongho panik hanya tersenyum sembari mengambil handphone yg ada di samping kasurnya.
Yeosang mengetikkan nama seseorang kemudian menelpon orang tersebut.

"Halo yeosang" sapa orang di seberang telepon

"Mingi tolong handle semua pekerjaan gw hari ini, gue ada sesuatu yg tidak bisa ditinggalkan" jawab yeosang tanpa basa-basi dan tanpa mengalihkan pandangannya dari jongho.

"Ah baik——"
Belum selesai orang ditelepon yg bernama mingi itu menyelesaikan perkataannya, yeosang langsung mematikan secara sepihak sesi komunikasi mereka.

"Sudah beres sayang" yeosang kembali mengeratkan pelukannya pada jongho yg masih mencerna apa yg baru saja terjadi.
"Sayang, kamu belum memakai pakaianmu ya?
Aku tegang kembali setelah meraba kulit mulusmu"
Jongho yg sadar akan dirinya masih telanjang segera mungkin bangkit dari tempat tidurnya.

"Oh astaga hyung aku lupa, aku akan ke kamar man- AAKKHHHH" jongho mengerang kesakitan dikala dirasakan bagian bawahnya terasa sangat nyeri ketika dia bangkit, dia hampir saja terjatuh kalau saja yeosang tidak menangkapnya ke dalam dekapannya.

"Kenapa sayang? Ada apa? Apa yg sakit?"
Yeosang panik sambil meraba seluruh tubuh jongho.
"Maaf hyung ituku kenapa sakit sekali hiks" jongho yg terlampau polos itu tidak mengerti dengan hal yg dia alami, dia pun menangis dengan kaki yg mengangkang serta tubuh yg masih telanjang.

Yeosang yg paham pun mengusap air mata jongho di pipinya.
"Tidak apa-apa sayang itu karena kau baru pertama kali melakukannya, shuutttt  tidak apa-apa ya, jangan menangis lagi, ayok hyung gendong ke kamar mandi" bujuk yeosang sambil mem puk-puk punggung jongho, berharap sang empu berhenti menangis.

Jongho hanya mengangguk dan mengelap air matanya.
Yeosang membawa jongho ke kamar mandi dan menaruhnya dengan hati-hati di bathtub yg sudah ia isi dengan air hangat.

"Hyung bo-boleh keluar, ho-Hoho bisa mandi sendiri" jongho yg menyadari bahwa yeosang dan dirinya masih telanjang hanya menundukkan kepalanya, Ahh dia sangat malu.

Yeosang mengelus serta mengecup pucuk kepala jongho
"Kenapa malu?
Padahal hyung sudah melihat bahkan merasakannya semalam," goda yeosang yg langsung dihadiahi cubitan di lengannya oleh jongho. Pipi jongho sekarang sudah seperti kepiting rebus, Ahh kenapa suaminya ini sangat suka menggodanya.

"Aawww iya-iya sayang hehehe,
Baiklah hyung keluar ya, kalau butuh sesuatu panggil hyung ya" yeosang keluar meninggalkan jongho dengan wajah yg masih memerah.
.
.
.
.
.
.
Setelah beberapa menit jongho akhirnya keluar kamar menggunakan bathtrobenya.
Dia berjalan dengan kaki yg mengangkang, masih merasakan perih di bagian selatannya.

Melihat jongho yg kesulitan untuk berjalan, yeosang segera menghampirinya.
"Sudahku katakan kau bisa memanggilku sayang"
Jongho digendong ala bridal oleh yeosang dan didudukkannya di atas kasur.
Seprai dan kasur yg mereka gunakan semalam terlihat berbeda dengan yg jongho lihat sekarang, hmm mungkin suaminya ini sudah menggantinya ketika ia sedang di kamar mandi.

Setelah melalui drama nyeri di pagi hari, akhirnya pasangan yeojong ini menikmati sarapan mereka, hari ini bi lian sedang pulang kampung, jadi hari ini jongho yg memasak, dia membuat nasi goreng kimci dengan telur setengah matang di atasnya.
Mereka makan dalam diam, memilih memfokuskan diri pada makanan masing-masing.

"Kau mau ke tempat kursus hari ini sayang?"
Yeosang yg menyadari bahwa mereka sangat fokus sampai tidak ada percakapan mengajukan pertanyaan kepada istrinya, guna membangkitkan suasana yg hening ini.

"Kurasa tidak, hari ini anak-anak didikku sedang ada ujian sekolah, dan yah kurasa aku sedang dalam keadaan yg tidak bisa berpergian kemana pun"
Nada jongho terkesan jengkel dengan keadaannya sekarang, dia adakah tipe orang yg superaktif, tidak bisa berdiam diri barang sehari pun, tetapi apa ini? Dia akan seharian di rumah dengan alasan bagian bawah yg nyeri? Ohh astaga lemah sekali dia.
Tapi tidak apa, dia akan dirumah dengan suami tampannya ini, dia rasa dia akan betah.

"Muachh maafkan hyung ya"
Yeosang bangkit dari duduknya dan mencium istrinya.
Jongho hanya mengangguk dan ikut berdiri membersihkan sarapan mereka yg hanya tersisa piring dan sendoknya.

Jongho tengah mencuci piring
Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah tangan kekar melingkar di perutnya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan suaminya.

Yeosang menaruh kepalanya pada leher jongho, menghirup wangi cery yg sangat manis.

"Apa yg akan kamu lakukan hari ini sayang?"
Sesekali yeosang mengecupi leher jongho.

"Hmm uhh hohohh tidak tauhh, Ahh hyung tunggu dulu, hohohh sedang hmm mencuci piring uhh"
Yeosang terkekeh menanggapi rengekan istrinya.
Ia pun melepaskan tangannya dan memilih duduk kembali di meja makan sambil melihat istri gembulnya yg sedang mencuci piring itu.

Jongho yg di tatap seperti itu menjadi sangat gugup dibuatnya.
Ayolah siapa yg ngak gugup coba, ditatap seorang kang yeosang yg dingin dan tampan disaat kita melakukan sesuatu, kan jadi aww maluu :')

'Semoga kau tidak berubah ya hyung'
Jongho membatin dalam gugupnya.

_________________________
Moga kalian suka

Jangan lupa tinggalin jejak :)

Iam yours #yeojong (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang