Ciuman

1.1K 117 19
                                    

Etuviel Palace, January 15, 1850

Matahari yang bersinar cerah pagi itu menembus kedalam tebalnya jendela kaca berbingkai emas di kamar utama istana Etuviel. Sang pemilik kamar nampak sedang berdiri tegap di hadapan sebuah cermin besar. Ia membiarkan beberapa pelayan berpakaian hitam-putih menyisir rambut dan memasangkan jas bludru navy ke tubuh berototnya. Sepintas, lelaki itu seperti sedang mengecek penampilannya, memastikan apakah sudah sesuai dengan keinginannya atau belum. Tetapi, jauh didalam kepalanya, sedang terputar ulang adegan ketika ia bertemu dengan si mungil cantik yang menolongnya seminggu lalu. Ingatan itu terus berputar-putar di kepalanya. Terkadang ia tersenyum, tertawa, bahkan menggeleng-gelengkan kepalanya jika teringat akan pertemuan itu. Membuat Blaise Zabini, si penasihat dan sekertaris, berfikir apakah ia harus menjadwalkan sang junjungan untuk bertemu dengan healer Lovegood.

"Yang mulia, ibu suri dan puteri Celine sudah menunggu anda untuk makan pagi," suara Blaise, akhirnya berhasil membuyarkan imajinasi sang raja dan membuatnya berdehem pelan.

"Baiklah Blaise aku akan segera kesana," ujar Draco, sambil menatap Blaise dari kaca dengan tatapan tajam, kesal pada si penasihat yang membuyarkan imajinasinya.

Blaise bergidik pelan melihat tatapan itu. Ia harus menjadwalkan pertemuan sang raja dengan healer Lovegood segera. Bagaimana tidak, emosi raja sudah menyerupai seseorang yang hamil muda. Kadang ia akan tersenyum cerah padanya, kadang sang raja nampak kesal, bahkan dalam hitungan detik bisa berubah dari senang ke seram atau sebaliknya. Benar-benar mengkhawatirkan.

Tak disangka, ketika sang raja sudah beranjak keluar dari kamar, tuannya itu menyempatkan diri untuk mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Blaise. Sesuatu yang menurut Blaise lebih seram dibanding opera horror manapun. Seketika tubuh gelap berotot Blaise semakin bergidik.

"Zabini, jika kau sedang membicarakanku di dalam hatimu, aku bersumpah akan memberitahukan Pansy bahwa surat cinta dan bunga mawar yang tiap minggu diterimanya adalah darimu," senyuman miring tercetak di wajah tampan Draco. Membuatnya terlihat seperti psikopat. Psikopat yang tampan. Baiklah biarpun tampan tetaplah psikopat!

Tanpa menunggu jawaban dari penasihatnya, raja tampan itu langsung beranjak keluar dan menuju ruang makan yang berada di sayap timur dekat kamar sang ibu serta kakaknya. Kamar Draco dan ruangan pribadi khusus raja beserta istrinya berada di sayap barat, sedangkan ruangan untuk keluarga raja dan bangsawan lain berada di sayap timur. Dapur dan ruangan para pelayan berada di bagian belakang istana. Terakhir adalah bagian utama istana, terletak di tengah yang berfungsi untuk pertemuan, pesta dan kegiatan-kegiatan umum lainnya.

Selama ia berjalan menuju sayap timur, beberapa kali sang raja muda mengangguk untuk membalas sapaan pelayan yang ditujukan padanya. Sesekali ia tersenyum, membuat para pelayan terkagum-kagum dengan ketampanannya. Sebenarnya, raja Draco bukanlah tipe orang yang suka tersenyum. Sejak ia menjadi putera mahkota, Draco (atau pangeran Draconis, begitu semua orang memanggilnya) adalah pribadi yang dingin dan jarang tersenyum. Bahkan ia terlihat marah sepanjang waktu dengan keningnya yang berkerut tampan jika sesuatu membuatnya kesal. Tetapi, sejak acara First Chasse, ia berubah menjadi orang yang sering tersenyum lebar atau tertawa. Semua orang terheran-heran dengan perubahan tiba-tiba ini. Bahkan canggung jika melihat sang raja tersenyum sambil melewati mereka. Hanya saja, mereka tidak tahu bahwa senyuman itu tidak ditujukan untuk orang-orang disekitarnya, melainkan untuk seseorang yang sedang dibayangkannya. Tapi biarlah hal ini menjadi rahasia sang raja sendiri.

"Yang mulia Raja Draconis Lucius Malfoy the 6th telah tiba, yang mulia," ujar seorang pelayan tua kepada dua wanita berbeda usia yang sedang asik berbincang di ruang makan. Membuat seluruh pelayan yang berbaris di sepanjang ruangan langsung membungkuk untuk menyambut kedatangan raja mereka.

TightropeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang