Acht

281 28 1
                                    

Haechan keluar dari sebuah ruangan sebelumnya bersama Hendery, Haechan berjalan kearah teman-temannya berada sementara Hendery berlalu menuju dapur.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Haechan pada Guanlin dan teman-temannya, Jaemin mengangguk sementara Shotaro, Sungchan, dan Yangyang menggeleng. Mereka tidak kenal dengan remaja itu.

"Ini Guanlin, teman kakakku. Nah, Guanlin ini teman-teman ku." kata Haechan, Guanlin dan teman-temannya hanya mengangguk. Tidak berniat kenal lebih dalam satu sama lain. Mata Guanlin hanya berfokus pada remaja yang kini sedang meringkuk dipelukan kembarannya.

"Haechan, pergilah mandi. Xiaojun, Renjun, dan Jaemin pakai kamar tamu ya? Shotaro dan Yangyang di kamar Haechan saja, nanti Sungchan, Jeno, Mark di kamar Hendery."  Ten datang dari dapur, ia tersenyum hangat pada Guanlin dan juga remaja-remaja itu.

"Oke, Mom" kata Haechan, setelah mendengar itu Ten kemudian berlalu masuk kedalam ruangan dimana wanita hamil tadi berada.

Ten adalah seorang dokter spesialis anak, tentu saja ia berkerja di rumah sakit. Namun pada waktu tertentu, Ten akan mengambil jatah cuti tahunannya. Seperti saat ini, Ten mengambil cuti tahunan sebanyak seminggu untuk istirahat karena ia sudah kelelahan. Ada kalanya Ten tertekan dengan pekerjaan miliknya, dan saat itulah ia akan memilih untuk berhenti sejenak.

Beruntung nya Johnny tidak pernah mempermasalahkan hal itu, ia malah semakin memanjakan sang pujaan hati agar tidak terjatuh. Memeluk erat saat sang matahari sedang redup, agar cahayanya tidak akan benar-benar lenyap.

"Aku kira Mom Ten itu dokter anak, apa dokter anak juga menangani wanita hamil?" tanya Yangyang pada Haechan yang kini berjalan didepannya, remaja itu sedang menuntun mereka ke sebuah kamar tamu yang tak jauh dari ruang keluarga.

"Huh? Mom ku memang dokter spesialis anak, kak Xuan hanya ingin konsultasi untuk rencana dokter anaknya nanti kalau sudah lahir. Mom bilang menentukan dokter anak sejak masih janin itu lebih disarankan agar dokter tahu perkembangan mereka nanti bahkan setelah remaja, seperti kita semua yang dokter spesialis anaknya adalah Mom ku" jelas Haechan panjang, mereka yang mendengar hanya berkata oh panjang tanda mengerti.

"Dan bundaku dokter gigi kita" kata Yangyang yang membuat mereka tertawa bersama, merasa senang dengan fakta ini.

Jika ibunya Haechan adalah seorang dokter spesialis anak, maka ibu Yangyang merupakan dokter gigi di rumah sakit yang sama dengan tempat ibu Haechan bekerja. Sedikit perbedaannya terletak pada pasien, Doyoung lebih senggang dibanding Ten. Itu sebabnya kadang Doyoung bisa bebas kemana saja asalkan itu tidak mendadak, berbeda dengan Ten yang terkadang ia harus standby di rumah sakit selama dua hari penuh.

Fakta bahwa orang-orang lebih takut bertemu dengan dokter gigi dibanding gigi mereka rusak menjadi satu-satunya alasan mengapa Doyoung bisa sesenggang ini, berbeda dengan Ten yang rata-rata para orang tua menjadi lebih posesif pada anak-anak mereka. Ten pernah mendapatkan pasien seorang anak yang hanya demam biasa bahkan tidak parah sedikitpun, namun orang tuanya bersikeras agar anaknya tetap di rawat inap.

"Nah, disini kamar tamunya. Yang di kamarku ayo suit dulu siapa yang pertama" kata Haechan setelah membuka pintu kamar tamu itu, ia kemudian mengepalkan tangannya kedepan. Shotaro dan Yangyang dengan cepat ikut bermain bersama anak kediaman ini. Sementara Renjun dan Jaemin hanya menggeleng kecil kemudian masuk kedalam kamar itu.

"Nana duluan ya?" kata Jaemin pada Renjun yang kini menjatuhkan dirinya diatas ranjang, Renjun hanya bergumam menjawab.

"Tidak, Nana rasa Njun saja duluan" lanjut remaja itu disaat respon kakak kembarnya tidak seperti yang ia harapkan, lihatlah sekarang Renjun langsung berdiri dan berjalan membawa handuk dan satu set pakaian miliknya yang sudah ada disini kedalam kamar mandi.

ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang