Neun

192 22 0
                                    

"Anak-anak, segeralah ke ruang makan. Kita akan makan malam" suara Ten yang berteriak terdengar di semua sudut ruangan, mereka yang mendengar menjawab dengan berkata ya.

Tak lama kemudian satu persatu dari mereka muncul di ruang makan kediaman seo, terdapat meja makan panjang disana dengan 12 kursi. Sebuah meja yang hanya akan digunakan saat kedatangan tamu atau ada acara keluarga. Biasanya Johnny dan keluarganya akan makan di dapur, di sebuah meja bundar dengan 4 kursi. Itu lebih terasa nyaman dan hangat.

"Kak Xuan nya mana?" Haechan bertanya saat dilihatnya Guanlin masih dirumahnya, sementara orang yang bernama Xuan tidak terlihat.

"Xuan sedang istirahat di ruangan mom, nah Hendery ambil kursi di dapur untuk Guanlin." kata Ten pada anak-anaknya, duo seo itu hanya mengangguk mengerti perkataan sang ibu.

Yangyang, Xiaojun, Jaemin, Shotaro dan Haechan berjalan mengikuti Ten menuju dapur hendak membantu membawa makanan dan peralatan makan ke meja makan. Sedangkan Mark, Guanlin, Jeno, Sungchan dan Hendery duduk di kursi meja makan.

Disisi lain ada Renjun yang dilarang sang kakak untuk kedapur sedang duduk di salah satu kursi, wajah remaja itu tertekuk saat niat baiknya ditolak oleh Xiaojun.
Renjun hanya diam melihat saudara dan teman-temannya bolak-balik ke dapur, ia sesekali memperhatikan Mark, Hendery dan Guanlin yang mengobrol.

Sampai akhirnya semua makanan terhidang, dan mereka yang sedari tadi sibuk duduk di kursi. Hanya Johnny satu-satunya yang tidak ada di meja makan ini.

"Echan panggil Dad, katakan padanya agar segera turun" perintah Ten pada putra bungsunya, Haechan yang di suruh pun mengangguk kemudian berjalan menuju lantai dua. Hendak memanggil sang ayah.

"Dad, turunn!" katanya berteriak di tangga, Ten yang mendengar itu menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan tingkah putranya itu.

"Kenapa Daddy lama sekali?!" cerca remaja itu saat dilihatnya sang ayah datang tak lama kemudian, Johnny hanya mencibir anaknya itu sembari merangkul sang putra menuju meja makan.

"Apa semuanya sudah disini?" tanya Johnny sembari menatap mereka yang ada di meja makan, mereka yang mendengar itu seketika menoleh kearah kepala keluarga kediaman itu.

"Baiklah mari kita makan" kata Johnny pada akhirnya, Ten dengan segera berdiri dan menyiapkan makanan pada piring suaminya itu. Sementara yang lain sibuk memindahkan makanan ke piring mereka masing-masing.

"Haechan, kemarikan" Ten mengadahkan tangan meminta piring Haechan, dengan tersenyum lebar putranya itu memberikan piring miliknya pada sang ibu.

Setelah selesai menghidangkan makanan kesayangannya ia mengambil makanan miliknya sendiri, setelahnya Ten kembali duduk lagi. Dengan itu acara makan malam dimulai, mereka mulai memakan makanan mereka dengan tenang. Sesekali terdengar suara sendok milik Shotaro dan Haechan yang bertabrakan dengan piring.

"Kak, aku tidak mau ini" Shotaro berbisik pada Renjun yang disebelahnya, yang dibisiki menoleh pada garpu Shotaro dengan tusukan jamur.

"Makan saja, itu tidak membuatmu mati" balas Renjun berbisik, ia tertawa pelan saat dilihatnya sang adik malah cemberut. Renjun sendiri tidak mengambil olahan jamur itu dikarenakan ada daun seledri di dalamnya.

"Chan! Chan!" panggil Shotaro berbisik pada Sungchan yang duduk didepannya, ia tidak menyerah untuk menyerahkan jamur ini pada orang lain. Shotaro tidak terbiasa membuang makanan, ia diajari untuk memakan apapun itu tanpa harus memilih.

Sungchan menoleh kearah Shotaro, mulutnya berkata 'kenapa' tanpa suara. Shotaro menggeleng sembari menunjukkan garpunya, berharap Sungchan mau menerima jamur itu.

ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang