Plak!
Sebuah tamparan melayang ke pipiku. Suaranya begitu nyaring hingga ruang yang awalnya bising oleh percakapan para bangsawan, berubah sunyi. Ini adalah pertama kalinya seseorang menamparku karena kesalahan sepele.
Katanya, Malicia Cerle adalah bentuk dari kekecewaan Cerle, sebuah aib, sosok yang apabila dibiarkan hidup, hanya akan membawa petaka pada Cerle. Katanya pula, Malicia Cerle tidak berharga. Malicia Cerle tidak akan pernah menjadi jiwa yang akan ditangisi apabila dia berpulang.
Mungkin itulah alasannya mengapa aku mendapatkan tamparan ini.
"Apakah kamu tahu jika kamu sudah mempermalukan Cerle?!"
Katanya, Malicia Cerle selalu mempermalukan keluarganya. Maka, bukan hal yang aneh apabila dia melakukan banyak perbuatan yang membuat reputasinya memburuk. Meskipun aku tidak sepenuhnya salah. Bukankah perbuatanku terhadap Patricia Evander adalah sebuah bentuk perlawanan diri supaya bisa mempertahankan harga diri?
"Bagaimana bisa kamu merendahkan harga diri keturunan Viscount Evander ketika dia hanya bersimpati padamu?!"
"Ayah, sudahlah." Aurie menarik lengan Wayne, berusaha menghentikan sang Count untuk tidak mempermalukan aku di depan publik lagi.
"Diamlah, Aurie!" Wayne menepis tangan Aurie dan menarik bahuku, cengkeraman tangan Wayne di pundakku terasa nyeri karena terlalu keras. "Anak ini memang tidak tahu diuntung! Seharusnya kamu bersyukur karena masih ada orang yang peduli padamu, tapi beraninya kamu membalas rasa peduli orang lain itu dengan menginjak harga dirinya!"
Aku mendelik pada Wayne dengan tajam. Bukankah pria yang disebut sebagai ayahku ini terlalu memihak salah satu pihak? Bukan aku yang sepenuhnya salah! Aku tahu aku sudah berkata jahat pada Patricia dengan membawa masalah keluarganya yang merupakan sebuah privasi, tetapi aku tidak akan mulai jika orang itu tidak memulainya lebih dulu.
"Ayah, kamu salah besar," kataku dengan dingin. "Bagaimana bisa Ayah memihak Nona Patricia ketika Ayah sendiri tidak tahu cerita yang sebenarnya?"
Wayne mendengus. "Aku tidak perlu mendengar apa pun dari mulutmu karena aku tahu jelas bahwa kamu akan tetap melakukannya, akan tetap mempermalukan Cerle dengan tingkahmu itu!"
Aku sangat terganggu ketika Wayne berteriak padaku di hadapan publik. Sebelumnya, tepat setelah aku menjauhi para bangsawan yang berkumpul, Aurie menyusulku dan mengatakan bahwa Wayne ingin bicara padaku. Dan ketika aku sudah berhadapan dengan Wayne, dia menamparku. Bahkan tidak melihat tempat di mana dia mengasari putrinya sendiri. Kini, banyak pasang mata yang mengobservasi kami, menatap, dan akan menyebarkan gosip tak jelas.
Aku tertawa kesal. "Itu yang Ayah yakini! Apa Ayah bahkan tahu jika Nona Patricia yang mendorongku dari lantai dua?!"
"Licia!" Kini, Aurie yang menyela. Meski dia seolah berpihak padaku, Aurie juga berpihak pada Patricia sehingga dia enggan mendengar hal-hal buruk mengenai temannya.
"Apa itu, Kak? Itulah kebenarannya! Nona Patricia yang mendorongku dari lantai dua! Aku tidak berbohong."
"Diam!" bentak Wayne. "Jangan katakan omong kosong lagi hanya karena kamu menginginkan perhatianku, Malicia! Dengarkan aku, bahkan melihat wajahmu yang mirip dengan jalang itu saja sudah membuatku muak!"
Aku mendesis. Pria bajingan sekali si Wayne ini. Bagaimana bisa dia menghina mantan istrinya sendiri yang telah mati? Meski kembar, Malicia lebih mirip dengan ibunya dibandingkan Aurie yang memiliki hidung dan bentuk wajah runcing seperti Wayne. Oh, apakah ini alasannya Wayne membenciku, tetapi tidak dengan Aurie? Dia sudah gagal mejadi seorang ayah, aku jadi ingin tertawa.
"Aku tidak berbohong! Dan aku tidak menginginkan perhatianmu! Aku bahkan—"
"Ada apa ini?"
Kalimatku terpotong ketika mendengar seseorang menyela. Bagaikan membelah lautan, seseorang melewati kerumunan bangsawan dari celah yang dibuat, enggan menghalangi jalan dari sosok agung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally, I'm Taking Over the Main Character's Role
Historical FictionMalicia Cerle hanya ingin menghindari akhir dari kehidupan ketika dia bertransmigrasi menjadi antagonis dalam novel, tetapi siapa sangka peran gadis suci yang seharusnya dimiliki oleh protagonis novel malah terambil alih olehnya tanpa sengaja?! Buka...