AUTHOR : AphroditeThemis
GENRE : ROMANCE
.
.
1 year later - ROMA, ITALY
"Apa aku harus hadir? Dimana Antony?"
"Tuan Antony sedang ke Rusia. Bisnis."
Alex mengangkat kepalanya dari dokumen yang sedang dibacanya. Pekerjaannya semakin banyak sejak memutuskan untuk menetap di Roma. Terlebih karena sekarang Antony sibuk dengan berbagai bisnis lain keluarga mereka yang berbahaya. "Terjadi sesuatu pada Aki? Dia sakit?" tanyanya cepat dengan sedikit sorot khawatir karena tidak ada alasan lain yang bisa mendorong saudara tertuanya pergi ke negara yang dibencinya itu.
"Tuan muda baik-baik saja."
Itu bagus karena jika sesuatu terjadi pada Akira, saudara tertuanya akan menggila dan itu akan berdampak buruk pada bisnis keluarga. "Ok. Jam berapa aku harus pergi?" Lagipula sudah merupakan tugas Alex untuk menjalankan semua bisnis legal keluarga terutama yang berhubungan dengan perhotelan dan keuangan.
"7. Anda harus bersikap lebih ramah."
"Kenapa?"
Paul berdehem pelan sebelum membalas tatapan tajam alex yang terlihat bosan, "Monaco adalah kerajaan monarki. Tata krama sangat diutamakan." beritahunya tanpa mengatakan apa yang sebenarnya ingin dikatakannya. "Dan banyak politikus yang akan hadir."
Tata krama. Ck, Alex membencinya. Dia juga muak dengan semua aturan tidak masuk akal yang membelenggunya sebagai anggota keluarga Palluci. Tapi mendengar kata Monaco, sebagian dirinya langsung bersorak senang. Sepertinya malam ini dia akan melanggar sedikit prinsip yang selalu dipegangnya, tidak mencampur aduk bisnis dengan masalah pribadi.
"Siapa yang akan kutemui?' Alex memicingkan matanya saat mendapati tangan kanannya meringis kecil, "Sang pangeran sendiri? Atau...." Sudah 1 tahun sejak malam tak terlupakan itu dan Alex mulai bosan menunggu takdir mendorong mangsanya jatuh dalam pelukannya lagi.
"Bukan. Putra mahkota."
"Ah, akhirnya..."
Perlahan Alex menyeringai lebar. Suka atau tidak, takdir sudah membawa sang pangeran kembali dalam hidupnya. Kali ini tidak akan dilepasnya. "Pertemuan di hotel kita?" Sekarang Alex merasa sangat bersemangat. Saatnya sudah tiba. dia sudah memberi banyak waktu untuk Henry berpikir dan mengutuknya.
Sekarang adalah gilirannya.
"Ya, Palazzo. Sudah disiapkan semua!"
Masuk ke sarang musuh dan berpikir bisa kabur tanpa tertangkap. Sebaiknya sang pangeran sudah punya rencana bagus. Selama ini melalui detektif yang bekerja untuknya, Alex tahu sang pangeran berusaha keras untuk menghindari kunjungan ke Italia. Menggunakan berbagai alasan konyol menolak tugas kerajaan yang selalu membuat Alex tertawa saat mendengarnya.
"Siapkan juga suite milikku," titahnya ringan sambil kembali membaca dokumen di mejanya.
Kebosanan yang dirasakannya tadi menguap begitu saja. Sekarang Alex tidak sabar menunggu malam tiba. "Oh ya, aku juga mau sebotol Nero dan beberapa potong croissant hangat." Untuk mendapatkan kembali mangsanya yang tsundere, Alex sudah punya banyak senjata rahasia yang siap digunakannya.
"Boss, apa yang...."
"Lakukan saja perintahku, Paul."
Diam-diam Paul menatap penuh selidik pada wajah tampan Alex yang terlihat serius saat membaca dokumen, Tidak biasanya sosok dingin ini menggoda orang yang sama untuk kedua kalinya, "Baik. Maafkan kelancanganku." sahutnya pasrah sambil berdoa semoga yang ditakutkannya tidak akan terjadi. Terlebih disaat istana sepertinya akan menerima kesepakatan dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The SWEETEST MISTAKE
RomansaMalam liar yang tak terlupakan. Prince Henry of Monaco, melakukan kesalahan yang membuatnya harus terjebak dalam situasi yang bisa membahayakan kedudukannya sebagai pewaris tahta Monaco. Sentuhan nakal dan ciuman panas itu menggoyahkan prinsip Hen...