10 - Palluci Family Secrets

667 79 1
                                    

AUTHOR : AphroditeThemis

GENRE : ROMANCE

.

.

"Alex tersenyum..."

Sambil mengancing kemeja hitamnya Akira mendekati jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Mengintip - Alex yang sedang tersenyum lebar pada sang pangeran - melalui bahu lebar Antony yang hanya dilapisi sehelai jubah tidur. "Otak jahatmu sedang berputar? Mau memanfaatkan situasi ini?" Tidak sulit untuk menebak rencana saudara tertuanya yang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari semua situasi.

Tanpa mengalihkan pandangannya, Antony menyeringai kecil. Senang karena Akira memang sangat mengenalnya. "Dia akan berguna untuk memastikan kekuasaan kita setara, bahkan melampaui Petrova maupun Max!" Saat ini ambisi Antony bukan hanya ingin berkuasa di Italy tapi juga ingin memastikan Dimitri dan Max tidak meremehkannya.

Mendengar itu Akira hanya berdecih malas, "Terserah. Aku ingin menikmati hari ini dengan balapan. Sampai nanti..." Setelah pertarungan gila yang dialaminya untuk kabur dari Rusia 2 hari lalu, yang Akira ingin sekarang hanya bersenang-senang. Melepas semua sisa ketakutannya karena berpikir Antony akan mati.

"Aku akan menemanimu. Situasi masih belum aman!"

"Tidak! Aku mau sendiri!" sergah Akira tajam sambil berbalik dan melayangkan tatapan sedingin es pada Antony yang mungkin berpikir bisa mengendalikan hidupnya lagi, "Lupa apa yang kukatakan? Jangan pernah campuri hidupku lagi! Biarkan aku melakukan apa yang kuinginkan!" Kembali ke Roma bukan berarti Akira akan menjalani hidup seperti dulu lagi, mematuhi semua keinginan saudara tertuanya yang egois ini.

"Termasuk pergi ke Korea Utara?"

"Aku sudah berjanji pada Max..."

Antony tersenyum sinis sambil mendekati sosok berambut ikal yang terlihat misterius dalam balutan serba hitam itu. "Lari dariku lagi?" bisiknya pelan sementara tangannya sudah terulur untuk memainkan rambut ikal Akira yang lepas dari kuncirannya. "Takut, Mio caro?" Sampai mati pun Antony tidak akan pernah membiarkan Akira pergi darinya lagi. Semua kegilaan selama hampir 4 tahun ini sudah lebih dari cukup untuk menguji kesabarannya.

"Tidak yakin pada dirimu sendiri?" Ini salah dan Antony tahu namun dia tidak bisa menghentikan dirinya. Apalagi perasaannya yang semakin menggila setiap kali Akira berada didekatnya. "Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja?"

Walau sedang terluka dan tampak sedikit pucat, Antony tetap mampu menguarkan aura yang membuatnya takut. "Tolong hentikan ini, Tony...." Akira mengerang kesal seraya berusaha menepis sentuhan Antony meski saudaranya ini malah memeluknya kuat. "Jangan memaksaku atau...." Melawan Antony tidak akan menyelesaikan masalah mereka, yang harus dilakukan Akira adalah sedikit mengancam.

"Ok, pergilah."

Dahi Akira mengeryit kala mendengar nada menyerah. Matanya memicing tajam. Tidak biasanya Antony menyerah secepat ini. "Kau pusing? Perlu kupanggilkan dokter lagi?" Walau hubungan mereka tidak baik-baik saja namun Akira tidak mungkin mengabaikan Antony yang selalu siap melakukan apapun demi kebahagiaannya.

"Tidak. Aku hanya butuh berbaring."

Ada yang aneh. Antony pasti merencanakan sesuatu. "Ok tapi berjanjilah satu hal," Akira menahan lengan berotot sosok yang selalu melindunginya sekaligus menghancurkan semua keyakinannya, "Jangan kacaukan apapun yang mungkin sedang Alex rencanakan! Kita butuh dukungan Monaco!"

Rahang Antony mengetat. Akira sangat mengenalnya dan seperti bisa membaca pikirannya.

.

.

The SWEETEST MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang