❛ BAGIAN 1

2K 9 1
                                    

1. ʚhelloɞ

*****

Royan dan mondy tengah dalam perjalanan menuju sekolah tempat mondy belajar. Di sepanjang perjalanan Royan terus menerus berbicara, entah itu bercerita atau sekedar memberitahu jokes yang....garing.

Sedangkan mondy menjadi pendengar. Mondy bingung kenapa daddy nya bisa menjadi sangat cerewet saat bersamanya, padahal Royan bukan tipe orang yang banyak bicara.

Mondy tetap mendengarkan dengan baik setiap kata yang terlontar dari mulut Royan, mesti itu tak mondy mengerti. Bahkan candaannya tak membuat Mondy tertawa, Mondy hanya pura pura tertawa agar daddy nya merasa senang kalau jokes nya masih bisa diterima oleh anak muda. Jokes bapak bapak.

~~~

Singkat cerita, mereka berdua akhirnya sampai di gerbang sekolah. Butuh sekitar 15 menit untuk sampai di sekolah. Mobilnya memasuki gerbang dan berakhir di tempat parkiran. Terdapat banyak kendaraan disana, dari mulai sepeda, motor, bahkan mobil.

Royan memilih untuk parkir di tempat yang tak terlalu jauh dengan gerbang, karena Royan akan pergi lagi dan hanya sekedar mengantarkan mondy.

Royan turun dari mobil, begitu pula dengan Mondy. Tetapi saat mondy hendak membuka pintu mobil, Royan sudah lebih dulu membuka nya. Royan mengulurkan tangannya untuk membantu mondy keluar dari mobil, mondy menerima uluran tangan dari Royan dan keluar dari dalam mobil seperti seorang putri.

Orang orang disekitarnya langsung melirik kearah mereka berdua, tatapan mata itu membuat Mondy tak nyaman karena merasa menjadi pusat perhatian.

"Daddy langsung berangkat aja, mondy mau nunggu temen" ucapnya dengan nada yang pelan.

"Mau nunggu dimana?"

"Engga tau, depan gerbang mungkin" jawabnya sambil mengeluarkan ponselnya.

"Daddy tungguin"

"Engga usah dad-"

"Daddy tungguin" Royan memotong perkataan mondy yang membuatnya langsung diam seketika.

"Nanti daddy kesiangan masuk kerja, nanti daddy di hukum"

Royan yang mendengar itu hanya bisa terkekeh kemudian menyeringai sambil menatap mondy. "Siapa yang mau ngehukum daddy? kan daddy bos nya"

"Mondy yang hukum daddy" ketusnya.

"Jangan dong sayang..." Royan langsung merangkul tubuh Mondy dan membawanya ke dalam dekapannya, mondy yang merasakan itu seketika membelalakkan matanya karena terkejut, bahkan ponselnya hampir terlepas dari tangannya.

"D-daddy??" Awalnya mondy menikmati pelukan itu, tetapi saat dia melihat orang orang tengah memperhatikannya, dia panik. Mondy langsung mendorong Royan agar menjauh darinya tetapi gagal karena perbedaan tenaga yang cukup jauh.

"Daddy.. udah, diliatin banyak orang.."

Royan tak menggubris perkataan Mondy, ia masih senang berpelukan meski Mondy terus meronta ronta didalam pelukannya.

Sampai akhirnya pelukan itu pun dilepas, Mondy segera menjauhkan diri dari Royan agar tidak terkena serangan pelukannya lagi. Bukannya mondy tidak mau, tetapi tatapan orang orang yang membuatnya merasa tak nyaman.

(5 minutes later)

"Mana temen kamu, mondy?" Royan bertanya sambil terus melirik arloji branded di tangannya. Hari sudah menunjukkan pukul 7.45 tetapi orang yang mondy tunggu belum juga tiba.

BIG DADDY [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang