ʚprologɞ
*****
Suasana pagi hari selalu memberikan semangat tanda dimulainya hari baru. Pagi ini matahari begitu terik, cahayanya yang hangat masuk melalui celah jendela kamar dan membangunkan sang penghuni kamar.
Seorang gadis cantik perlahan bangun dari tidurnya karena merasa ada yang sengaja membangunkannya. Bukan cahaya silau dari matahari, melainkan suara berisik dari handphone nya yang berada tepat disamping telinganya.
Gadis itu menguap dan meregangkan tubuhnya seraya tetap memejamkan kedua matanya. Dengan malas ia membuka matanya perlahan, meraih ponsel yang tak jauh dari bantalnya kemudian menghidupkan nya. Tidak ada yang spesial di layar ponselnya, tetapi matanya terpacu pada satu pesan di layar ponselnya. Gadis itu membuka pesan tersebut.
Helaan nafas keluar dari mulutnya yang terdengar begitu berat. Pasti orang itu yang menggangu tidurnya. Dengan tubuh yang lemas, ia beranjak dari tempat tidur kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Setelah masuk ke kamar mandi, gadis itu langsung membasuh wajah nya di wastafel dan dilanjutkan dengan menggosok giginya. Menyisir rambut hitam nya dan mengikatnya dengan gaya kuncir satu. Setelah melakukan hal penting itu, ia pun keluar dari kamar mandi sambil membawa handuk kecil untuk mengeringkan wajahnya. Saat selesai, ia menaruh handuk tersebut di sembarang tempat dan berjalan menuju pintu keluar kamar.
Tangannya meraih kenop pintu, memutarnya lalu menarik pintu agar mau terbuka. Pintu terbuka dan langsung memperlihatkan kedua pelayan yang berdiri disamping kiri dan kanan pintu. Mereka berdua mengenakan seragam maid yang rapih dengan senyuman lembut terukir di bibirnya, juga tak lupa dengan sapaan manis yang keduanya lontarkan.
"Selamat pagi, nona Mondy" pungkasnya dengan ramah.
"Pagi...hoaaammm"
Keduanya terkekeh ringan.
"Mari, saya antar ke ruang makan. Tuan sudah menunggu" ucap salah satu pelayan berambut pendek yang biasa dipanggil dengan sebutan 'Bi zia'
Gadis manis bernama Mondy itu mengangguk kecil. Tangannya meraih tangan kedua pelayan itu dan menggandengnya untuk menuruni tangga.
Terasa lembut sentuhan nya, membuat Mondy ingin lama lama menggenggam kedua tangan tersebut. Mondy sangat senang saat ada pelayan wanita yang menjaga nya atau bermain dengannya, itu membuat Mondy merasakan kehadiran sesosok ibu.
Ibunya pergi bersama pacar barunya dan meninggalkan Mondy yang saat itu masih berusia setengah tahun. Ibunya lepas tanggung jawab atas mondy, menyerahkan hak asuh anak sepenuhnya kepada suaminya dan dia pun pergi bersama pacarnya entah kemana. Sampai sekarang ia belum diketahui kabarnya, entah masih ada atau sudah tiada.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG DADDY [21+]
Romansa"get pregnant! i wanna see your little belly swell up with my kid inside of it..!" ❤️