❛ BAGIAN 3

713 3 0
                                    

3. ʚwho is that?ɞ

*****

Flashback 15 years ago

Siang menjelang sore, Royan dan Azey tengah duduk berdua diatas sofa di ruang kerja Royan. Royan memeluk lembut tubuh ramping sang istri yang sedang menggendong anak pertama mereka. Royan menyalurkan kasih sayangnya dalam pelukan hangat tersebut. Jemari kekarnya mengelus pelan pinggul sang istri, yang juga memberikan kesan menggelitik bagi sang empunya.

Mereka berbincang ringan, Royan beberapa kali tertawa karena menertawakan candaannya sendiri, namun tidak dengan Azey.

Tak biasanya sikap Azey begini, biasanya dia akan ikut tertawa jika Royan melontarkan jokes nya, tetapi kali ini hanya senyuman palsu yang ia berikan sebagai balasan, biasanya Azey lebih banyak berbicara dibandingkan dengan Royan, tapi kali ini dia hanya mengangguk dan menjawab seperlunya.

Azey nampak kebingungan. Seperti orang yang sedang banyak pikiran atau sedang dipaksa memilih pilihan yang sulit baginya.

Royan yang menyadari sikap istrinya itu jelas tidak tinggal diam, Royan sedikit menegakkan postur tubuhnya kemudian menatap Azey.

"Sayang" sahutnya dengan tegas. Lantas Azey pun menoleh menatapnya.

"Kamu lagi mikirin apa hm?"

"Ngga mikirin apa apa.." ucapnya bohong.

"Bilang aja, apa yang bikin kamu jadi ngga seceria biasanya?"

Azey mengalihkan pandangannya ke arah lain, Royan dengan cepat memegang dagu nya lalu menarik wajah Azey agar kembali menatapnya.

"Bilang. Aku gak akan marah"

Royan jelas tau gerak gerik istrinya ketika sedang menyembunyikan sesuatu, karena ini bukan yang pertama kalinya Azey begini. Sebelumnya Azey pernah begini karena masalah masalah kecil, jadi Royan menganggap ini semua hanyalah masalah kecil. Tapi siapa yang menduga bahwa anggapannya itu salah besar.

"Aku mau ngomong sesuatu" ucap Azey dengan singkat, dan dengan nada yang dingin.

"Mau ngomong apa sayang?" Royan menatap lekat kearah Azey yang sedang memangku bayi nya itu. Ia mengelus pelan pipi sang bayi yang sedang tertidur pulas. Manis sekali saat melihat wajah polosnya yang masih begitu suci.

"Ini penting"

Royan menatap wajah cantik Azey, wajahnya begitu serius sampai membuat Royan merasa heran. Tak biasanya Azey seserius ini. Mungkin hal ini memang sangat penting menurutnya.

"Coba bilang" Royan semakin penasaran dengan apa yang ingin Azey katakan.

Azey mematung sejenak. Ia tampak bergelut dengan pikirannya sendiri. Pandangannya menunduk kebawah dengan kedua tangannya yang memeluk erat bayinya itu.

Helaan nafas berat terdengar dari Azey, ia tak berani mengatakan ini karena tau akan menyakiti Royan. Tapi jika terus seperti ini, Azey benar benar tidak bisa.

Ia akhirnya membuang nafasnya dengan agak kasar kemudian menatap Royan.

"Aku mau kita pisah"

BIG DADDY [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang