[02]Berpindah dunia oleh ulah Dewa langit, mendapati diri-nya berada di tempat lain, bertemu seorang wanita berambut merah dengan kereta menuju angkasa, dan sebuah maskot?
Entah apa yang mau dipikir tetapi sepertinya membuah kepala berpikir keras, walau di dunia-nya maskot imut itu adalah ilusi karena mereka rata-rata adalah predator pemakan manusia.
Berdiam menduduki salah satu area sofa longue - menatapi jendela yang menyambut kegelapan tiada batas tersebut dengan bintang-bintang dan comet, suatu misteri terdari dulu kala tak pernah terpecahkan, suatu tempat luas penuh misteri, dingin, gelap. Jika mempertanyakan apa yang berada dipikiran diri-nya, entah suara wanita bernyanyi alunan tidur.
Terputar-terputar-berputar setiap kali tak pernah terhenti, di dunia lain ini benar-benar indah. Tapi sudah wajar dalam ujung mata melihati seorang pria paruh baya berkacamata dan berambut coklat tersebut, entah kenapa tujuan diri - mu, "sama" dengan arahan berbeda, beda dunia dan hanya diri mereka sendiri yang tau.
T
he Nameless, entah label itu sepertinya cocok untuk diri - [Name] yang masih terbauti oleh misteri untuk semua penumpang yang lama kelama bertambah sedikit. Dari anak hilang didalam es yang hanya melayang terbeku tiada arah bernama "March 7" lama-lama ia tidak akan terkejut jika ada namanya "September" mungkin tidak.
Tidak membantu lagi secara tiba anak hilang bernama Stelle bergabung. Awal nama panggilan yang tepat di kepala [Name] saat itu; "Rakun?" Tapi untuk memberi nama panggilan terburuk dari dirinya memang bukanlah hal asing.
"Hai.. anak baru..." Diri - mu mencoba tersenyum, kepada si Rakun yang sedari tadi hanya menatap dan menatap secara intensif, apakah ada dendam, sebelum sadar apa yang rakun betina itu arahnya menatap kemana -
Oh!
Ohhhhh!
Permen
Itu yang ditatap, sebuah permen coklat yang berada di saku dalam, mungkin dia memang lapar.
Menghela nafas, dirimu pun rela menyambut anak (pungut) baru dengan memberikan sedikit jatah permen milikmu sendiri.
"Selamat menikmati... dan selamat berabung," Walau dikamar sebenarnya masih ada banyak, tiga boks. Tidak menjelaskan lebih lanjut maupun mengenalkan diri sendiri lebih ke anak baru, [Name] balik duduk di sofa.
Menjadi misteri itu lebih enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
メモリ || Blade
Fanfiction"You can call me as you want, cause it be better said than done, the better days are gone..." Dormants, kehampaan sepeeti lubang bertembus di tengah perut yang selamanya tidak akan pernah tertutupi, berlari dari tempat yang ia tinggali. Komplikasi y...