Rosela pov
Aku melewati koridor koridor sekolah dengan menunduk, semua orang tampak tak peduli denganku. Ditengah tengah perjalanan aku bertemu dengan lili, aku pun berniat menghampirinya.
"Hai" sapaku pada lili
"Hai juga" katanya membalas sapaku. Pada saat kami berjalan di koridor kami mendengar suara memuja
Gila ganteng banget ya
Rafaaa ketos paling ganteng menurut gua
Waktu ibunya hamil ngidam apaan ya
Bisa lemes gua kalo ngeliat dia senyum, sayangnya dia jarang senyum.
"Itu kenapa?" Tanyaku sambil menunjuk cewek cewek yang sedang memuji muji rafa, emangnya rafa siapa? Tanyaku dalam hati
"Oh mereka udah biasa kalo rafa lewat didepan mereka" jawab lili sambil tersenyum
"Rafa itu siapa? Yang mana?" Tanyaku heran, dia hanya memandangku dengan raut -serius-lo-gak-tau-rafa?-
"Gua gak tau rafa" kataku seakan mengeti arti tatapan nya
"Yaampun masa lo gak tau rafa sih. Dia itu ketua osis, dan juga sekelas sama kita" katanya sambil menggelengkan kepalanya, aku hanya cuek saja dan meninggalkannya yang sedang mengoceh tentang rafa. Emang aku peduli? Kataku dalam hati. Aku pun memasuki kelas dan duduk dibangku ku, aku melihat arleta menatapku terus, aku menghela nafas panjang seraya menatapnya.
Arleta pov
Aku masih bingung soal murid baru itu. Pada saat dia memasuki kelas aku tidak terlalu tertarik dengannya makanya aku memainkan ponselku. Tapi ketika dia menyebutkan namanya sukses membuatku terkejut, bagaimana tidak kalau namanya rosela cecilia. Rosela cecilia seringku panggil cecil, dia sahabatku dari kecil. Aku sih yakin kalo teman sekelasku yang bernama rosela cecilia itu cecil sahabatku dulu, tapi kenapa dia jadi nerd? Aku juga udah gak ketemu dengan dia sekitar 1 tahun. Aku selalu memandangnya tajam dengan arti -apa maksud semua ini?- aku tau cecil mengerti tatapan tajamku, dan dia juga selalu menghindar dariku.
Hari ini aku melihat dia datang kekelas disusul oleh lili, uh aku sangat iri dengan lili, dia bisa berdekatan dengan cecil, sementara aku? Hanya bisa memandangnya dari jauh. Sudah kuputuskan bahwa mulai sekarang aku akan selalu ada disampingnya! Aku selalu menatapnya dan dia juga menatapku. Tiba tiba guru masuk kekelas dan aku mencoba melepaskan pandanganku dari cecil.
Hanya satu orang yang bisa membuatnya mengaku kenapa dia menjadi seperti ini. Kalau dia tidak mau mengaku kepadaku maka akan kupaksa dia mengaku ke orang itu, orang itu adalah sepupunya zaky fahreza walker, cecil sangat dekat dengan kak zaky.. bahkan mereka sering sekali jalan bareng waktu dulu, semua berubah selama dua tahun ini. Cecil tidak pernah mengikuti lomba piano lagi dan tidak pernah latihan basket lagi.
Tapi apakah kak zaky udah tau kalo cecil sekolah disini? Kurasa belom, aku harus memberitau kepadanya secepatnya. Tapi kurasa sekarang waktunya belom tepat, aku harus menunggu waktu yang tepat.
"Arleta" panggil guruku, aku memandangnya, dia memberikanku tatapan tajam.
"Kamu melamun?" Tanya guruku, aku meringis. Dia baru saja mengacaukan acara melamunku.
"Tidak bu" jawabku bohong, jelas aku melamun, dan melamunkan cecil.
"Yasudah, perhatikan lagi kalo ibu sedang menerangkan" kata guruku lagi, aku mengangguk dan aku melihat kearah kelas yang telah menatapku dengan kening berkerut.
Kring.. kring.. kring
Rosela pov
"Lo belom daftar eskul kan?" Tanya lili, aku mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd (COMPLETED)
Teen FictionHanya merepost cerita yang dulu. Jika ada kesalahan penulis, mohon maaf. Lebih baik tinggal kan cerita ini dari pada meninggalkan komentar yang bisa membuat orang down. *** "Kenapa hidup gua kayak gini?"- Rosela cecilia walker. "Siapa sebenarnya di...