Author pov
"Oh jadi itu yang namanya rafa, terus temennya namanya rama? Emang mereka berdua siapa?" Kata rosela polos sedangkan arleta dan lili saling pandang.
"Sebaiknya lo tanya sama arleta.. jangan sama gua, gua gak tau secara detail tentang mereka berdua" ujar lili, sementara arleta memandangnya tajam. Lili pun seketika menunduk
"Rama itu siapa?" Tanya rosela kepada arleta, dia menghiraukan arleta yang menatap lili tajam, arleta pun menatap rosela dalam.
"Rama atau lebih tepatnya rama angga wijaya adalah salah satu anak populer di GHS. Mengikuti eskul basket. Sahabat dekat dengan rafa. Orangnya kocak dan suka nyambung jika orang lain sedang berbicara, aslinya anaknya asik. Lumayan banyak fans karena sifatnya yang gokil, selalu baik dan suka tersenyum kepada fans nya.. jika orang yang gak tau sifat rama pasti akan mengatakan rama tebar pesona ke cewek cewek yang lewat. Cuman segitu yang inti dari rama angga wijaya" kata arleta sambil menjelaskan secara ringkas tetapi mudah dipahami, rosela mengangguk anggukan kepalanya.
"Kalo rafa?" Tanya rosela lagi. Arleta menghirup nafas panjang lalu menghembuskannya.
"Rafa lebih tepatnya rafa samuel dirgantara, anak sulung dari rizal dirgantara dan santi dirgantara. Dirgantara company adalah milik keluarganya, sangat disegani oleh orang orang. Most wanted di GHS karena dia ketua osis dan kapten basket dan juga mempunyai wajah yang tampan, tetapi sifatnya cuek dan dingin membuat orang jarang bertemannya. Tapi gak tau kenapa dia bisa bersahabat dengan rama yang sifatnya kebalikan dari sifat rafa. Namun fans rafa jauh lebih banyak dari fans rama tapi para fans harus bersabar kalo menghadapi rafa yang cuek nya minta ampun. Bukan hanya terkenal di GHS saja, tetapi rafa juga terkenal diluar sekolah, biasanya kalo ada tanding basket antar sekolah banyak yang nonton dan rata rata cewek cuman untuk ngeliat rafa doang" jelas arleta panjang lebar, sedangkan rosela melongo mendengarnya
"Pantes ada dilapangan basket, ternyata kapten basket toh" ujar rosela sambil menganggukan kepalanya
"Kenapa lo nanya mereka? Lo suka ya?" Tanya lili denga tatapan meyelidik
"Enggak, cuman penasaran aja" ujar rosela, mereka berdua mengangguk.
"Oh iya gua pulang dulua ya" ujar rosela kepada arleta dan lili, bel sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu
"Iya" kata lili, arleta juga ingin pulang. Tetapi pada saat digerbang dia menarik tangan rosela
Arleta pov
"Lo gua anter pulang ya" kataku menatap cecil dengan pandangan lembut, dia menatapku"Gak usah, lagian kos kosan gua deket dari sini kok. Tinggal naik angkutan umum sekali juga nyampe" ucapnya, apa dia bilang tadi? Kos.. dia ngekos? Dan naik angkutan umum? Sejak kapan dunia dia berubah derastis, ya maksudku dia adalah keluarga walker, keluarga wakler sangat kaya dan tidak mungkin kan mereka bangkrut soalnya aku belom mendengar kalo keluarga walker bangkrut, terus untuk apa dia ngekos? Tanyaku dalam hati.
"Tapi-" ucapku terpotong
"Gua gak tau kenapa lo jadi baik gini sama gua, tapi gak usah nganterin gua pulang. Makasih atas tawaran lo tapi gak perlu, gua duluan ya" ucapnya memotong perkataanku dan langsung saja menyetop angkutan umum yang lewat didepan kami. Aku masih heran sebenarnya dia itu cecil walker sahabatku atau bukan sih? Tapi kalo namanya sih iya rosela cecilia cuman dia gak ada walkernya aja, seharusnya rosela cecilia walker.
Aku buru buru memanggil supirku dan membuntuti angkutan umum yang dinaiki cecil. Aku terus membuntuti angkutan umum itu hingga berhenti disalah satu tempat kos di jakarta. Aku melihat sekelilinya dan kosan ini bisa dibilang kecil, pasti hanya ada dua kamar didalam kosan itu, tapi kosan ini sangat bersih. Baiklah kita lihat saja cecil sampai mana dia akan berpura pura untuk tidak mengenalku. Sampai berjumpa nanti malam cil, batinku sambilku sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd (COMPLETED)
Teen FictionHanya merepost cerita yang dulu. Jika ada kesalahan penulis, mohon maaf. Lebih baik tinggal kan cerita ini dari pada meninggalkan komentar yang bisa membuat orang down. *** "Kenapa hidup gua kayak gini?"- Rosela cecilia walker. "Siapa sebenarnya di...