6.pindah

235 8 4
                                    

" Yudah pah ngomong aja disini " Kata Eris setelah meneguk minuman digelas.

Abimanyu menatap mata sangputri dengan tatapan tegas " Duduk Papah mau ngomong, yang sopan sama orang tua " Eris memutar bola mata males, tapi tak urung ia turuti perkataan papahnya, lalu duduk kembali sembari menatap papahnya dengan serius.

Setelah melihat putrinya duduk kembali Abimanyu berubah menatap Eris dengan pandangan melembut " papah bakal pindahin kamu ke sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL "

" Dih apaan, nggak ngga! Aku nggak mau pindah!" Ujar eris cepat, apa apaan papahnya ini, main pindah pindahkan saja, dipikir enak apa beradaptasi dengan lingkungan baru.

cantika mendegar ucapan papahnya Eris mengernyit bingung, kenapa Eris harus pindah sekolahnya?

Abimanyu menghelan nafas, ia sudah menebak sih bahwa putrinya ini takkan mau pindah dari sekolahnya. " Eris dengerin papah? ini demi kebaikan kamu! lagian mau gamau kamu harus pindah papah udah daftarin kamu."

Eris mendegar ucapan Abimanyu menatap dengan pandangan tak percaya " Aku gamau ya!  Lagian kenapa coba harus pindah sekolah segala? Orang sekolah aku aja yang sekarang bagus kok, fasilitasnya oke, prestasi sekolahnya oke, guru gurunya pada baik lagi, apa lagi coba yang dicari? "

Abimanyu mendengar jawaban putrinya itu berubah menatap sangputri dengan pandangan dinginnya " Papah ga suka dibantah Eris! Mau gamau kamu harus turutin perkataan papah"

" Dih gabisa gitu dong pah! aku punya hak lah buat nolak, toh orang aku yang sekolah bukan papah! " Ujar Eris protes sekali lagi merasa tak Terima

" Eris jangan bantah perkataan papah!  Papah gasuka ya, sama anak yang ga nurut sama orang tuanya! " Sentak Abimanyu, ia tidak suka kalo putrinya berani membantah perkataannya.

" T- tapi pah, kasih aku alasan kenapa harus pindahin aku sekolah? Harus ada alasannya dong pah?  "

" Kamu pengen tau alesannya " Ujar Abimanyu dengan tatapan datarnya memandang eris " Kamu sering bikin ulah kan disekolah? "

" Engga aku ga pernah bikin ulah " Bantah Eris cepat, ya memang ia tidak pernah membuat masalah disekolah, kecuali emang ada yang  mengganggunya baru ia lawan,  seperti tadi siang ia dengan siska, itupun siska yang duluan mengganggunya dengan cantika.

" Kamu berani berbohong ya sekarang " Ujar Abimanyu dengan nada tak suka ketika putrinya berani berbohong padanya " Kamu fikir papah gatau, kamu sering bolos sekolah, wakil kelas kamu yang laporan sama papah kamu sering bolos sekolah, kamu udah kelas 12 Eris pikirin masa depan kamu, belajar yang benar! Jangan jadi orang bodoh! "

Eris diem tak bergeming ketika mendengar perkataan Abimanyu, memang benar ia dulu sering bolos sekolah ketika awal jadian dengan radhit,  tapi sekarang dia sudah tobat tidak pernah bolos sekolah lagi kok.

Sedangkan cantika melihat keadaan tiba-tiba menjadi tegang hanya diam tak berarti bersuara.

" Papah mau ngomong itu doang, kamu harus Terima gaboleh protes " Kata Abimanyu lalu setelah mengatakan itu ia berlalu pergi dari meja makan.

Eris hanya diam tak lagi protes sambil memandang punggung papahnya, lagian percuma mau protes juga papahnya tidak suka dibantah apalagi ini kesalahannya karena ia sering bolos sekolah.

" Yah, kita nanti nggak satu sekolah dong " Beo cantika kecewa, sambil menatap punggung Abimanyu.

Eris mendegar suara disampingnya pun seketika tersadar bahwa ia tidak sendiri ternyata ada cantika disampingnya, " Ia kita ga satu sekolah jangan kangen ya" Ujar Eris sambil tertawa renyah

" Cih ga bakal,  nggak bakal nggak kangen maksudnya " Ucap cantika sambil menatap Eris dengan pandangan sendu.

" Gapapalah nanti kita juga bisa ketemu walaupun beda sekolah bukan berarti persahabatan kita putus "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Erisca GabriellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang