05| untuk terakhir

132 17 0
                                    

Aruna membaca setiap kalimat yang terpampang pada layar laptopnya.

Ia membuang napas, lantas tersenyum lega. Ternyata sudah sejauh ini, ya?

Aruna terharu, sebentar lagi ia akan mengikuti progam exchange ke negara impiannya.

Tapi ada bimbang dihatinya.

Lantas bagaimana dengan Sunwoo?

Aruna belum bercerita apa-apa pada anak itu. Sontak Aruna menyambar slingbag nya, terburu-buru menghampiri rumah Sunwoo. Padahal untuk mampir ke rumah lelaki itu butuh waktu setengah jam perjalanan.

Tapi tidak apa-apa, takutnya Aruna tidak bisa bertemu dengan Sunwoo lagi setelah ini.

Aruna melepas helm yang digunakan.

Berjalan masuk ke pekarangan rumah Sunwoo yang selalu nampak sepi.

Tangannya terangkat mengetuk pintu rumah Sunwoo beberapa kali, seraya memanggil-manggil nama cowok itu.

"Sunwoo! Sunwoo! Bukain dong!"

Pintu rumah tak lama terbuka.

Aneh, biasanya Sunwoo sangat lama membuka pintu.

Tapi, kenapa tatapan Sunwoo kini berbeda dari biasanya?

Tidak seperti Sunwoo yang selalu menatapnya malas.

Sunwoo yang sekarang seperti menatapnya marah.

Ah, iya. Ia belum bertanggung jawab untuk tas Sunwoo yang ia rusak.

"Sun—"

"Lu suka sama gua?" sela Sunwoo.

Mata Aruna membola. Kenapa tiba-tiba Sunwoo membahas hal itu?

"Random banget kamu," Aruna coba mengalihkan.

"Apa karena lu suka sama gua, makanya Salsa nolak gua?"

Aruna terdiam menatap Sunwoo.

"Lu sebatas orang asing yang tiba-tiba deketin gua, merangkap jadi teman karena terikat pekerjaan."

"Dan selamanya lu cuma seorang teman."

"Kenapa lu malah suka gua? Gua nggak suka orang yang gua suka menjauh karena lu!"

"Seharusnya lu sadar kalau gua nggak pernah nyaman di dekat lu?"

Aruna menyela. "Apa aku pernah bilang tentang perasaan aku, woo?"

Mata Aruna memerah.

"Perasaan aku, tanggung jawab aku sendiri, woo."

"Aku nggak pernah bilang aku suka kamu, karena aku tau hati kamu cuman untuk Salsa."

Air mata Aruna sudah mengalir membasahi pipi tembamnya.

"Tapi kalau ternyata kamu nggak nyaman sama perasaan dan keberadaan aku, aku bisa menjauh."

"Makasih, sudah jadi teman yang baik untuk setahun ini, Sunwoo."

Bagi Sunwoo, kehadiran Aruna setahun yang lalu, flat.

Berawal dirinya membuka stand pakaian di kegiatan Sunday morning, ia bertemu dengan Aruna yang juga membuka stand bersama kakaknya.

Mereka jadi partner, dan Aruna semakin sering menemuinya.

Berbeda dengan Salsa, yang muncul memotivasi dirinya untuk menjalani hari. Mereka dua orang yang berbeda.

Sunwoo merasa, mungkin memang lebih baik Aruna menjauh. Ia tidak akan bisa membalas perasaan gadis itu.

"Aku pergi dulu ya, Sunwoo. Selamat tinggal."

SALTY || Sunwoo The Boyz [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang