Assalamualaikum readers CDDUUM..
Author balik lagi nih, lanjutan endingnya nih..
Yuk markimak, mari kita simak!!..
.
.
.
Seusai Ica memblokir nomor Zhafran, beberapa hari kemudian, Ica mendapat DM masuk dari akun ig miliknya. Ica menduga dari perempuannya Zhafran, karena sebelum Ica memblokir nomor Zhafran, Ica sempat melihat story Zhafran sedang DM-an dengannya.
"Assallamuallaikum teh Ica" sapa perempuan itu.
"waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Ica singkat.
"teh saya Fitri teteh ndak marah saya dm😊" alih-alih perempuan itu memperkenalkan diri kepada Ica.
"afwan ya ana ngga kenal anti🙏" jawab Ica karena ia tak mengenal sosok perempuan itu dari sebelumnya.
"Saya izin follow ig teteh ya" izin Fitri.
"Fadhol"
"mmg nya anti siapa ya? dan ada perlu apa klo blh tau?" tanya Ica.
"saya istrinya Zhafran teteh" jawab Fitri.
(Terkejut dikit ga ngaruh) batin Ica.
"owalah.. ada perlu apa ya?" tanya Ica.
"Saya hubungi teteh tanpa sepengetahuan dia
ndak ada maksud lain hanya pengen berhubungan baik dengan masa lalu suami saya kalau untuk suami saya terserah dia tapi saya nda mau ikutan teteh Ica yang aku anggap orang yg baru aku kenal😊" jawab Fitri yang sontak membuat Ica sangat terkejut dan heran. Bagaimana bisa dia menghubungi masa lalu suaminya tanpa sepengetahuan atau tanpa izin dari suaminya? Yang ada malah bikin masalah dalam rumah tangga.
"knp bgtu? sy sdh nda kenal lg dg suami anti🙏" jawab Ica yang sudah tak sudi mengenal Zhafran lagi.
"iya teh saya cuma mau hubungi walaupun udah nda ada hubungan lagi tapi saya hanya kasih tau jangan di pikir merebut pasangan orang yg pernah ada hubungan saya menikah dengan dia secara keluarga dan adat sdh selesai"
"Lahhh...??? kokkk...??? mau pamer nih? hmm oke.. eh btw kalau bukan perebut ga perlu membela diri tapi kok tetehnya secara tiba-tiba banget DM saya begitu? berarti memanglah merebut dari saya? gapapa, kalau laki saya mau ambil ambil aja jangan kaya orang susah, hehe..." batin Ica.
"mengapa anti berfikiran seperti itu?"
"mmg dulu dia pernah blg ga akan menikah, bahkan kmren blg lagi begitu tp klo ternyata dia smpai menikah ya urusan dia sm Tuhan nya"
"tenang aja, dia sdh sy lepas dan gada hub sama sekali dan sy udh anggap ga pernah kenal dia. sy gamau berhubungan dg org seperti dia, dan sy gamau kna kasus dia juga🙏" teringat kasus Zhafran kemarin yang sengaja author skip ya demi menjaga aib beliau🙏
"teteh di jaga ya omongannya"
"lho lho lho kok marah" batin Ica.
ada beberapa pesan yang disensor🙏
"ya terserah aja ya, itu jg bukan urusan sy lg"
"lagian jg knp anti hub sy, klo sekiranya ga dapat izin dr suami ya gausah hubungi"
"saya udah dapat izin dia lagi liat kok saya nge dm teteh,"
"oo ya sudah"
"afwan ya sebelumnya, demi ketenangan batin klo mau berteman dg sy silahkan, tp klo utk bahas org yg ga saya kenal lebih baik gausah berteman🙏" pinta Ica dengan baik-baik.
"Ketenangan batin maksudnya teteh ada rasa benci ke saya sama Zhafran?"
"gada rasa benci aplg benci ke org yg ga saya kenal🙏"
"mba, gausah sy jlsin kan ya? kita sama2 perempuan, suatu saat mba akan ngerti apa yg sy rasakan🙏"
"logika nya sj sy udh 2,5 th sm dia dia mutusin hub dan tbtb nikah dg org lain? mba mau nyari kesetiaan dia drmna?"
"Kalau punya rasa sakit hati jangan sampai membenci lagian dari kemarin kemarin ada yg ajak lamaran kenapa nda di terima malah kekeh sama satu orang
Walaupun ngomong nda akan kenal laki laki ada saatnya kamu akan jatuh cinta sama orangnya saat ini pun kamu lagi kesepian pengen punya cowok cuma kamu ndamau tunjukkin aja"
"Lah kok malah nyalahin? Dilihat-lihat ternyata dia keras kepala juga, udah dibilang saya ga ada rasa benci malah dia bilang begitu" batin Ica.
"nda usah nyeramahin sy mba, mba blg gini krna ga ngerasain di posisi sya"
"jd afwan jgn sok tau🙏"
"Saya mengingatkan doang teh soalnya teteh keliatan banget bencinya ke saya dan Zhafran"
"Lah sok tau!" batin Ica lagi.
Duh Ica ini kebanyakan batin ygy😌
"jujur aja sy ga benci, tp klo sakit hati itu jelas mba dan tetap akan sy bawa ke pengadilan akhirat, klo mba nya engga soalnya sy kan gada masalah sm mba" teringat dulu pesan dari Zhafran, benci itu dilarang, dan sakit hati itu wajar karena kita punya perasaan.
"Yaelah teh ini sama aja benci bahkan lebih dari benci"
"Sakit hati juga sama dengan benci"
"Malah ngegas? keknya takut banget ya mba kalau saya benci?" batin Ica.
"beda, tp klo mba nilai sama ya terserah sy ga peduli dan ga akan merubah pikiran sy aplg hati"
"Pantas aja teteh orangnya gini laki laki mana yg nda muak dengan sifatnya yg keras kepala nda mau di nasehati suka tersinggung"
di jelasin makin ngegas makin nyolot nyalahin orang dan sok tau tentang Ica, makin memancing amarah Ica. dan akhirnya...
"iya, knpa?"
"klo ga kenal sy jgn sok kenal mba"
"belum kenal aja udah ngata2in"
"ku kira baik ternyata sama aja mba mba"
"ya wajar lah dia ceritain sy yg buruk2 klo dia ceritain sy yg baik2 kamu cemburu"
"mikir pakai otak"
"suruh org lain jaga lisan, diri sendiri aja gabisa jaga lisan" jawab Ica yang sedang tersulut emosi.
Anda memblokir akun ini.
Demikian penutupan pesan Ica dan Fitri.
Wa'allahi Ica sangat sangat sangat sakit hati dengan lisan Fitri. Ia tak mengenal Ica, tapi mengapa lisannya begitu licin kepada Ica?
Setelah kejadian tersebut, Ica sering menangis didalam sujudnya. Ica tak mendoakan apapun untuk mereka, hanya saja ia merintih sakit kepada Allah... Dan seringkali Ica memohon agar Fitri merasakan apa yang Ica rasakan, begitupun dengan Zhafran. Ica tidak akan pernah ridho setiap langkahnya, wa'allahi sakit banget rasanya...
Sejujurnya Ica tidak pernah terfikirkan untuk benci atau marah ke Fitri, karena bagaimanapun mereka menikah, itu dalangnya dari Zhafran. Namun ketika melihat Fitri demikian, Ica lebih sakit hati dengan Fitri daripada dengan Zhafran, yang telah menghianatinya.
.
.
.
Cukup sekian ya untuk part ini.. Akan ada part extra di part berikutnya yaa... Simak terus readers💖
.
.
.
Kira-kira apa lagi ya yang terjadi dengan Ica?
.
.
.
Next or stop?
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak para readers kesayangan author❤️🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Sujud Untuk Ustadz Muda
Non-FictionDemi menjaga, aku hanya berani memintamu kepada Sang Pencipta mu lewat sujudku. Aku hanyalah wanita fakir ilmu yang mengagumimu, wahai ustadz muda. Aku tau ini sangat lancang, tapi aku sangat nyaman ketika bersamamu. Izinkan aku untuk selalu mendoak...
