05

496 42 3
                                    

Warning
Typo bertebaran

Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa vote dan komen

Maaf baru bisa up lagi

Selamat membaca

.
.
.
.
.

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, Minggu demi Minggu. Tidak terasa Rain sudah sekolah di SMA Bima Sakti hampir satu bulan lamanya, yang dirasakan Rain selama sekolah disana ternyata menyenangkan juga apalagi saat Rain bisa ngobrol berdua dengan Langit, walaupun itu harus Rain yang mulai duluan, contohnya seperti saat ini.

Kantin

" Kak Langit ." Panggil Rain yang sudah berdiri sambil membawa nampan berisi makan siangnya didepan meja kantin yang Langit, Dilan dan juga Bagas tepati.

Langit tidak menjawab ataupun melihat Rain, " eh dek Rain, mau makan sini duduk ." Bukannya Langit yang menjawab melainkan Dilan

Rain langsung duduk, bertepatan Rain duduk didepan Langit yang sedang fokus memakan makanannya.

Satu hal yang harus kalian tau, bahwa sudah tidak aneh bagi semua siswa Bima Sakti melihat kelakuan Rain yang bisa dibilang selalu caper kepada Langit, tenang saja banyak kok yang mendukung kapal ini, tapi tidak sedikit juga yang tidak suka dengan Rain yang dibilang terlalu caper dengan Langit, tapi Rain cuman menganggap orang yang tidak suka dengannya hanyalah butiran debu yang sirik saja tidak bisa dekat dengan Langit dan dua sahabatnya itu.

Sandi sudah berapa kali menegur Rain supaya tidak terlalu dekat dengan Langit ataupun terang terangan mengejar Langit, Sandi tidak mau Rain terkena penyakit Cinta tak terbalas.

" Kak Langit malam free gak ." Tanya Rain'

" Demi dek Rain, kak Langit Free kok, benarkan Lang." Lagi lagi yang menjawab bukanlah Langit melainkan Dilan .

" Aku tanya Kak Langit bukan kak Dilan ." Gimana Rain gak kesal setiap Rain nanya ke Langit yang jawab pasti Dilan terus

" Hahaha gue kan juru bicaranya si kutub jadi jadian ini ." Balas Dilan dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Langit, " Bercyanda ." Lanjut Dilan sambil mengangkat dua jarinya berbentuk huruf V

" Gak ada waktu, dan gue sibuk ." Setelah mengucapkan itu Langit langsung berdiri dan pergi dari kantin

" KAK ...."

" jangan dikejar, dan semangat ." Ujar Bagas sebelum ia dan Dilan pergi menyusul Langit

Entah sudah berapa kali Rain mengajak Langit untuk sekedar keluar bersama, dan jawabnya selalu gak ada waktu dan juga sibuk.

" Gue pengen nyerah, tapi gak bisa ." Rain kembali melanjutkan makannya walaupun dengan tidak terlalu nafsu

Sedangkan Langit, awalnya setelah pergi dari kantin Langit akan ke ruang OSIS untuk menenangkan hatinya, tapi saat Langit melewati ruang kepala sekolah, Langit melihat Gala atau lebih tepat papahnya sedang makan sendiri tidak ditemani oleh Daddy nya tumben sekali.

Saat Langit akan berjalan kearah ruangan papahnya, Langit terlebih dahulu mendengar suara Dilan dan Bagas, dengan terpaksa Langit melanjutkan jalannya kearah ruang OSIS.

Langit {bxb}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang