12. Kejadian

163 9 0
                                    



_Dungeon, Ruang Pertemuan.








Sesampainya di dungeon Jaemin menyuruh Renjun untuk duduk lalu ia bergegas mengambil kotak p3k berniat untuk membersihkan luka Renjun.

"Aku ingin membersihkan luka mu, apa tak masalah?" tanya Jaemin.

"Ahh,, tidak.. Hanya saja, tolong sedikit pelan-pelan" ujar Renjun.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin, tapi mungkin ini akan sedikit perih. Jika sakit kau bisa memukul ku" jelas nya.

"Bagaimana bisa aku memukul mu?" Renjun.

"Haha sungguh. Aku tak masalah kau memukul ku, aku akan tahan" Jaemin.

Jaemin dengan lembut membersihkan area di sekitar luka Renjun, dengan kapas yang di basahi disinfektan dengan alkohol. Setiap kali kapas itu menyentuh luka itu terasa perih, sehingga tanpa sadar air mata Renjun mulai mengalir.

"Obat itu sepertinya juga tidak berguna" Jaemin.

"Huh,, obat?" tanya Renjun.

Namun Jaemin hanya terdiam, matanya terlihat gelap saat terfokus pada leher Renjun. "Ahh jangan bilang.... Tapi masih baik-baik saja sampai sekarang, tak ada yang berubah, juga tidak sakit. " batin Renjun.

"Yang lain mungkin akan segera mengetahui nya, maafkan aku" perkataan Jaemin membuat Renjun sedikit tersentak.

"Aku akan berusaha untuk mencari tahu, kau tidak perlu khawatir Renjun" tambahnya.

Tepat setalah berkata itu, Jaemin meniup area sekitar luka Renjun, yang telah dibersihkan dan disinfektan. Rasa dingin yang merambat ketulang membuat Renjun lupa apa yang akan tadi dia tanyakan.

"Bagaimanapun, itu tadi berbahaya Renjun. Kau bahkan mungkin memerlukan izin untuk keluar di waktu mendatang" Jaemin.

"Apa yang kau.... Ahh aku mendengar mu berbicara tentang vampir klan argon, apa mereka vampir berbahaya?" tanya Renjun.

"Vampir yang berbahaya? Menurut mu, itu cukup untuk meringkas semuanya kan?". Bukan Jaemin yang menjawab tetapi Doyoung lah.

" S-sekretaris kim!?" tanya Renjun.

Jaemin dan Renjun sama-sama terkejut saat melihat Doyoung tiba-tiba muncul dan menjawab pertanyaan Renjun.

"Bahkan diantara kami ada perbedaan kelas, dan klan. Dan setiap orang memiliki tujuan dan nilai hidup yang berbeda" lanjut Doyoung.

"Vampir yang bekerja disini ingin selaras dengan manusia?" tanya Renjun.

"Benar. Klan argon ada disisi yang berlawanan dengan kita" jawab Jaemin.

Bugh!!

Doyoung tiba-tiba meninjukkan tangan nya pada meja dengan keras.

"Awalnya saja sudah berisik, tapi kau membunuh anggota klan argon. Apa kau sudah gila Renjun? Seharusnya aku membunuhmu saat itu" ujar Doyoung.

"Jadi.. Kenapa kau datang sekertaris kim?" tanya Renjun mengalihkan pembicaraan.

"Tsk! Apa kau tak bisa melihat suasana? Kau pikir kau siapa-

"Hyung, kau datang kesini tidak untuk bertengkar kan?" potong Jaemin.

"Tsk.. Benar, aku datang karena ada yang harus kusampaikan" Doyoung.

Dengan wajah kesal, Doyoung menyerah kan sebuah amplop pada Jaemin. Jaemin menerima nya dan mulai melihat isi didalam amplop itu.

"Ahh waktu yang sempurna, terimakasih telah mengantarkan nya padaku, hyung" Jaemin.

Blood kissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang