Tok tok..
Tiba tiba suara pintu mengalihkan atensi mereka berlima.
"Dia disini, masuk lah" perintah jaehyun.
Segera setelah jaehyun selesai bicara, pintu itu terbuka lalu seorang pria masuk menghampiri jaehyun.
"Kau menemukan manusia, jaehyun?" Tanya nya.
Renjun yang mendengar pun langsung saja membungkuk kan tubuh nya lalu memperkenalkan diri.
"Halo, aku renjun. Karyawan baru disini" renjun berbicara sambil tersenyum tipis.
Pria itu melihat penampilan renjun dari atas sampai bawah lalu "hmm dia terlihat kurang" komentarnya.
"Doy, biar aku yang menilai" ujar jaehyun.
Lalu jaehyun memberikan isyarat pada lelaki itu dengan tangan nya.
"Dia Kim Doyoung, sekretaris ku. Kau bisa memanggil nya sekretaris" jaehyun memperkenalkan pria tersebut.
"Doy, tolong bawa renjun turun ke ruang bawah tanah untuk melakukan tes nya" ujar jaehyun pada doyoung.
"Tentu. Aku ingin tahu kenapa kau memanggilku" doyoung mengangguk, kemudian melirik ke arah renjun dengan sinis.
"Sekretaris kim sepertinya vampir juga, tapi kenapa dia melihatku dengan wajah penuh ketidaksetujuan" batin renjun.
"Baiklah ikuti aku" doyoung berjalan duluan setelah mengatakan itu pada renjun.
Saat renjun akan berbalik untuk menyusul doyoung, tiba tiba mata renjun dengan mata jaehyun tidak sengaja beradu, namun renjun dengan segera mengalihkan tatapan nya dan mulai berjalan mengikuti langkah doyoung.
"Jaehyun seperti ingin mengatakan sesuatu? Tapi saat aku mengabaikan nya ia juga berpaling" batin renjun.
Skip ruang bawah tanah.
Renjun pov*
Kami baru saja sampai di ruang bawah tanah, saat ini lorong dipenuhi dengan bunyi -bunyi mengerikan.
"Kau lihat semua ruangan ini? Semuanya berisi vampir yang tidak dapat di kendalikan" doyoung tiba-tiba bersuara.
"Jadi aku harus mengendalikan mereka?" Tanyaku padanya.
"Tepat. Ini, ambil ini" doyoung tiba-tiba meletakkan sebuah pistol di tanganku.
"Ini, apa ini pistol perak yang mereka bicarakan tadi? " tanyaku.
"Kau hanya perlu menarik mundur pelatuknya, jadi tembak saja jika kau melihat apapun" bukan nya menjawab pertanyaan ku doyoung malah mengatakan hal lain.
"Tunggu, situasi apa yang kita bicarakan? Kurasa kau harus jelaskan- belum sempat aku menyelesaikan perkataan ku, tiba-tiba sekretaris kim membuka pintu terdekat, dan seorang vampir bergegas keluar.
"Hah, Haha... Ahahahha!! Tak ku sangka kau membawa makanan besar untukku" vampir itu berkata sambil melihat ku dengan tatapan lapar?
"Tembak. Jika kau tidak membunuh, maka kau yang akan di bunuh" aku melirik ke arah sekretaris kim dengan terkejut.
"Apa-apa?! Sekretaris kim!! Kau mau kemana?! Heiii!!!" Aku berteriak pada sekretaris kim tapi ia mengabaikan ku dan meninggal kan ku.
"Kau lihat kemana? Kau harus nya mengkhawatirkan ku!" ujar sang vampir.
Sebelum aku bisa menghalangi sekretaris kim untuk meninggalkan ruang bawah tanah, vampir itu mulai menyerang ku.