15. Hanya Satu Gigitan

201 9 0
                                    









_Dungeon, koridor_







Renjun bertemu dengan Jeno, yang dengan senantiasa menunggu nya datang kembali, melihat Renjun kembali dengan wajah seperti di tekuk membuat Jeno berpikir kalau Renjun masih belum pulih.

"Renjun, jika kau tak enak badan- saat hendak mengatakan pendapat nya kata-kata Jeno justru di potong oleh Renjun lebih dulu.

"Bukan kah Jaehyun bilang ingin bicara dengan ku?" potong Renjun cepat.

"Yaa kau benar, silakan buka saja pintunya" ujar Jeno.

_Ruang Kerja Jaehyun_

Begitu keduanya diizinkan memasuki ruangan kerja oleh Jaehyun, Renjun melihat Jaehyun yang sedang duduk di kursi kerja nya, dan tanpa sengaja mata mereka kini bertatapan.

Setelah tersadar Renjun langsung menatap Jaehyun dengan kesal, sedangkan Jaehyun hanya membuang muka.

"Seperti perkiraan ku, kau tampak tidak sehat" ujar Jaehyun.

"Jeno, kau boleh pergi" perintah Jaehyun kemudian.

"Hyung" ujar Jeno yang langsung membuat Jaehyun menatap nya seolah bertanya "apa?" Jeno yang melihat nya pun langsung menggelengkan kepala nya.

"Tidak jadi" ucapnya, kemudian bergegas pergi dari dalam ruang kerja Jaehyun.

"Sepertinya Jeno ingin mengatakan sesuatu" batin Renjun

"Jeno, tunggu dulu, tunggu!" pinta Renjun.

"Renjun?" Jeno membalikan badan nya kemudian bertanya "ada apa?".

Renjun bisa merasakan tatapan Jaehyun yang setajam silet saat meminta Jeno berhenti. Tapi Renjun mengabaikan nya lalu berjalan mendekat ke arah Jeno.

"Apa tidak apa-apa kau pergi? Sepertinya kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Renjun.

"Kau sangat baik Renjun, tapi ini perintah. Tugasku hanya mengantarkan kau kesini, tidak lebih. Karena Jaehyun hyung sudah menyuruh ku pergi" jawab Jeno panjang.

"Apa kau tidak bosan dengan itu? Jaehyun ini, Jaehyun itu setiap hari" Renjun.

"Hmm? " Jeno

"Renjun. Jeno bekerja padaku, jangan mencoba untuk mengontrol kami" Jaehyun buka suara.

"Hmph, tapi dia rekan kerja ku juga" balas Renjun.

"Ahh,, aku hanya,, aku hanya khawatir dengan mu, Renjun. Sepertinya kau belum pulih sepenuhnya, jangan terlalu memaksakan diri" Jelas Jeno.

"Ahh terimakasih Jeno, aku akan bilang padamu jika Jaehyun terlalu keras padaku" ujar Renjun.

Mendengar ucapan Renjun seperti itu membuat Jeno tak dapat menahan senyum yang tak biasa, sebelum akhirnya Jeno pergi meninggalkan ruang kerja Jaehyun.

Setelah kepergian Jeno, Renjun langsung berbalik menatap ke arah Jaehyun dan mulai bertanya.

"Hmm, jadi.. Mengapa kau meminta ku kemari? Aku tidak ingat kau pernah memeriksa keadaanku" ujar Renjun.

"Sayang sekali kau berpikir begitu" ujar Jaehyun menghela napasnya.

"Jae, apa kau khawatir dengan ku?" tanya Renjun.

"Renjun, bukan kah hal yang wajar jika aku khawatir pada karyawan ku sendiri" Jaehyun.

"Begitu? Aku baru saja mendapat firasat kau mungkin telah mengunjungi ku secara diam-diam" Renjun menatap mata Jaehyun dalam diam.

Blood kissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang