Murid Berengsek (1/2)

517 30 15
                                    

WARNING ⚠️🔞 Cerita fiksi ini memuat adegan tak senonoh seperti sex sesama jenis, rape, incest, violence, stockholm syndrome, bahasa kasar, dan adegan-adegan tak ramah dan menjijikkan lainnya. Mohon lebih bijak dalam memilih bacaan. Thanks!

***

Kim Jongdae tidak pernah menyangka bahwa dia yang selalu kesepian dan hidup dengan tumpukan buku-buku utang tiba-tiba disetubuhi oleh siswa SMA kelas 3 dari keluarga konglomerat yang membuat kehidupannya berubah 180 derajat.

Semua itu berawal dari Jongdae yang membutuhkan uang tambahan untuk biaya kuliah dan hidupnya, uang yang dikirimkan orang tuanya dari kampung sangat kurang karena terbagi untuk membiayai pengobatan kakak Jongdae yang sakit.

Jadi mau tak mau Jongdae harus mendapatkan pekerjaan part time, setidaknya dia harus mendapatkan kurang lebih sepuluh pekerjaan part time hanya agar bisa bertahan hidup sebulan.

"Ahhhhh! Aku bisa mati muda kalau terus-terusan begini!" Jongdae menjerit frustasi saat jam makan siang, hidupnya benar-benar berantakan, disaat teman-teman lainnya sehabis kuliah langsung pergi main, dia justru harus banting tulang di sana-sini hingga lupa makan dan tidur.

Minseok menyodorkan sebotol air mineral dari dalam kulkas. Jongdae langsung menerimanya tanpa kompromi.

"Kau mau meminjam uang lagi dariku untuk makan hari ini?" kata Minseok.

Jongdae langsung menepis perkataannya, "Tidak perlu, uang pinjaman yang kemarin saja belum bisa aku kembalikan. Maaf."

"Lalu, hari ini kau makan apa, Jongdae?"

Jongdae mengangkat botol air mineral tersebut. "Minum air putih saja juga sudah bikin kenyang, kok."

"Pulang kerja mampirlah ke rumahku, aku masak banyak," kata Minseok.

"Makasih, Minseok Hyung," kata Jongdae, "aku akan mampir nanti, sisakan daging untukku."

"Aku cuma masak sayuran, Sialan!"

"Maaf, ya, sudah selalu merepotkanmu," sesal Jongdae, "aku pasti akan segera membayar utangku."

Minseok terlihat santai. "Tidak masalah, lagipula aku belum terlalu butuh uangnya dan kau juga tidak akan tiba-tiba kabur ke luar negeri, kan, Jongdae."

Jongdae tertawa dengan lelucon Minseok. "Omong-omong, waktu istirahatku cuma lima menit sebelum aku harus kembali mencuci mobil, ada apa? Tumben datang ke tempat kerjaku?" kata Jongdae.

Minseok menepuk jidat. "Oh, hampir aku lupa."

Jongdae mengernyit. "Ada apa, sih?"

"Jongdae, kau butuh pekerjaan tambahan lagi, kan? Kalau benar, bosku di kantor sedang mencari guru privat untuk anaknya yang SMA, aku menawari mu soalnya kamu punya utang dariku," ujar Minseok semangat.

Tanpa berpikir panjang, Jongdae langsung mengangguk setuju. "Aku mau! Kapan aku bisa mulai mengajar? Aku harus datang ke kantor bosmu dulu atau langsung datang ke rumahnya saja?"

Minseok menggaruk kepalanya. "Kau tidak tanya berapa gajinya dulu? Atau waktu mengajarnya misalnya?"

Jongdae menggeleng. "1000 won per-hari? Aku sedang sangat butuh pekerjaan, mana bisa aku pilih-pilih."

Minseok tertawa hingga membuat matanya semakin sipit. "Datang lah ke alamat ini, aku akan bilang pada bos."

"Semudah itu?" bingung Jongdae.

"Bosku bukan tipe yang pilih-pilih orang untuk guru privat anaknya, jadi tak masalah meski pun mereka preman sekali pun, yang penting dia bisa mengajar anaknya."

MATURE CONTENT CHANCHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang