Tangisan bocah

178 53 10
                                    


"air mata mu sangat berharga cantik,
Jangan biarkan air mata itu turun terus menerus, aku tidak sanggup melihatnya."

Saat ini bel sekolah sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu, semua siswa sudah berbondong bondong untuk pulang ke rumah mereka masing masing.

Tapi tidak dengan gadis cantik yang sedang menunggu seseorang untuk menjemput dirinya, hanya benda gepeng yang ia gunakan untuk menghilangkan rasa bosan.

"Masih lama?" tanya Azel yang baru saja keluar dari parkiran mengunakan motor andalannya.

Alicia hanya mengangguk meniyakan pertanyaan sahabatnya, "Is mana sih tuh anak, tadi lo lihat dia ada di parkir gak," tanya Alicia.

Azel hanya mengeleng "Gak ada, kayanya belum pada bubar deh dari warungnya mpok Siti," ujarnya "coba lo samperi apa lo telpon, gue duluan," ucap Azel mengakhiri perkataanya lalu ia pamit untuk pulang meninggalkan sekolahnya.

"Gimana gue mau telpon dia? kalo ponsel gue lobet gini," ujar Alicia, ya sebenarnya sedari tadi ia memainkan ponsel mati "dah lah gue samperin aja tuh anak" putusnya lalu mulai pergi menuju warung yang biasa dijadikan tempat ngumpul anggota Verosa.

~♥~

Saat ini Fais sedang mabar dengan Rafi ia seakan lupa bahwa gadisnya sedang menunggunya.

Hingga satu gadis mampu membuat mereka terpanah termasuk Fais, Fais mendesah kasal ia lupa bahwa ini sudah waktunya pulang.

"FAISSS!!!" teriak Alicia membuat semua anggota menutup telinganya masing masing.

Fais menghampiri Alicia lalu tersenyum "Maaf ya Fais lupa," ujarnya sambil mengacak acak rambut alicia.

Alicia menujukan muka marah kepada fais "Lupa ya? lupa terusss," ucapnya lalu menjewer telinga Fais didepan para sahabt Fais membuat mereka tertawa.

Fais merintis kesakitan ia memegang tangan Cia yang sedang menjewer telinganya "Sakit Cia," ujarnya sambil berusaha melepaskan tangan Cia daru telinganya setelah berhasil lepas "oke yuk pulang," ucap Fais sambil menggandeng tangan Cia sebelum ia pergi ia menolah ke arah para sahabatnya "duluan," ujarnya lalu pergi dari sana.

Ceta menahan tawa dari tadi "Kasian banget bapak walke di jewer sama istrinya," ujarnya membuat mereka tertawa kecuali Alaska.

●︿●

Di parkiran saat ini hanya tertinggal beberapa sepeda motor.

Wajah gadis itu cemberut sedari tadi membuat Fais gemas dengan wajah alicia.

"Ngambek ya hmm?" ujar Fais lalu mencubit hidung pesek Alicia sebentar.

"Pikir aja sendiri,cia nungguin kamu dari tadi," ucap Cia sambil melipat tanganya di depan dadanya.

Fais terkekeh "Maafin aku ya Cia," ucapnya lalu ia memasangkan hlem ke kepala Cia dengan teliti "Fais ajak Cia ke toko eskrim mau?" tawarnya jurus andalan sih sebenarnya.

Alicia tertarik dengan tawaran Fais, dia mengangguk "Mauuu!" ucap nya girang "Ye eskim eskim," ucapnya seperti anak kecil.

Setelah selesai Fais memasang hlem ke kepala Cia ia memasang hlem nya ke kepalanya sendiri setelah selesai ia menaiki motor besarnya "Naik," ucap Fais dan langsung di turuti langsung oleh gadis kecil itu.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang