Salah paham di balik hujan

62 17 0
                                    


Saat ini Alicia dan alaska sedang berada di parkiran motor tempat dimana motor besar alaska terpakir.

"emm maaf kak kayanya cia mau pulang sendiri aja" ujarnya ia takut membuat fais salah paham, ia juga masih kepikiran dengan ucapan alaska tadi.

Alaska menolah ke arah gadis itu, tangannya yang sedang memakai hlem di kepalanya membuat ia berhenti "kenapa?" tanyanya membuat alicia menunduk tidak menjawab pertanyaannya, alaska mengapai tangan alicia "kamu takut kalo fais marah, hm" ujarnya lagi, membuat alicia mengangkat kepalanya.

Mata Alicia bertemu dengan mata berwarna biru itu, candu menurutnya, lalu ia menunduk lagi "kak aku juga dah punya pacar, aku cinta sama dia, aku minta maaf karena tidak bisa membalas perasaan kakak" ucapnya, sendu membuat alaska meraih kepalanya untuk bertemu matanya.

Alaska terkekeh mendengar jawaban gadis ini "hehe, Do i care, no i just want you to khow how l faal, understand" ujarnya membuat mata alicia membulat saat mendengar jawaban pria yang saat ini di hadapanya.

Di arah lain lelaki dengan jaket yang sama dengan alaska menatap mereka berdua ganas, seperti singa yang menemukan mangsanya.

Pria itu menghampiri mereka "Ehem" suara batuknya membuat keduanya terkejut.

"Fais" gumah alicia saat melihat pacarnya sudah berada di depanya "l-lo ngapain di sini" tanya gadis, lalu ia menghampiri pacarnya.

"ngapain" tanya Fais dengan nada dingin.

Alicia menatap mata pria itu yang sudah tentu terlihat marah "gak ngapa-ngapain, cuma tadi kebetulan aja ketemu di sini" jawab alicia berusaha menyakinkan pria itu.

Fais menatap balik mata gadis itu "gak usah bohong, gue tau lo ada hubungan sama nih bocahkan" ucapan fais membuat hati alicia tersayat, sesak. Bahkan cara bicara Fais terhadapanya berubah.

Alicia menatap mata Fais dengab mata yang sudah membendung air mata "Fais aku gak ada hubungan apa apa sama dia, tadi cuma gak sengaja ketemu aja" bohongnya lagi, hal itu membuat fais mengusap wajahnya kasar.

"kalo lo udah gak bisa jalanin hubungan sama gue lagi, ya udah bilang biar kita putus aja " lagi dan lagi ucapan fais membuat hati alicia sesak, detak jantungnya berdetak kencang, matanya tidak bisa menahan air mata lagi hingga air mata itu turun di hadapan pria itu.

"Fais apaan sih gak boleh ngomong gitu hiks...hiks" isakkan alicia mulai terdengar dan itu membuat hati alaska tergores.

Alaska menghampiri mereka berdua yang tak jauh dari dirinya berdiri sebelum itu ia melepaskan hlem yang awalnya sudah ia pakai "et bro jangan salah paham dulu dong" ujar alska menenangkan sahabatnya ini.

Faismenatap mata biru itu dengan tatapan penuh dendam "gue lagi ngomong sama cewek gue, lo gak usah ikut campur" ujar Fais, ia meraih kerah baju alaska "jangan karena jabatan lo di atas gue lo bisa seenaknya ngerti" ujarnya lagi, lalu ia melepaskan tanganya dari kera baju alaska, lalu ia meraih tangan alicia untuk membawanya pergi dari sana "pulang" pintanya dan langsung di turuti oleh alicia.

Mobil hitam milik fais melesat di jalanan yang ramai, itu membuat alicia ketakutan kerena sudah berapa kali cowok ini mendapatkan teguran dari pengendara lain.

"pelan pelan is cia takut" gumah gadis itu namun tidak di hiraukan oleh pria yang sedang mengendarai mobip tersebut.

Tatapan fais begitu tajam, matanya memerah akibat marah "kalo lo udah gak suka sama gue udah kita putus aja, gak gini caranya ca" ujarnya dengan suara dingin, tatapan tetep lurus ke jalanan.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang