Siswa baru di 10 mipa

64 21 1
                                    

Kakak beradik itu sedang berada di sebuah taman, di sana terlihat beberapa orang berlalu lalang, mulai dari orang pacaran atau hanya untuk mencari ketenangan seperti kedua remaja ini.

Alicia melirik ke arah sang kakak yang tumben sekali benua mengajaknya untuk duduk berdua di tempat umum seperti ini "bang di sini dingin" gumahnya, ya dia tidak suka angin malam, dan sialnya baju yang ia kenakan cukup pendek dengan kaos oblong putih dan rok di atas dengkul kaki.

Benua menolah ke arah adiknya yang bibirnya mulai pucat "siapa suruh lo pake baju kaya gitu" kutusnya, setelah itu ia melepas jaketnya dan memasangkanya ke tubuh alicia "gue gak mau kena omel mama" gumahnya dan membuat alicia menganguk.

Alicia terdiam mendapatkan sikap manis dari kakaknya, jarang sekali benua bersikap seperti ini biasanya jam jam seperti ini ia akan beradu mulut dengan kakaknya.

Benua menolah ke arah adiknya "andai waktu itu lo gak ada ca" ujarnya, membuat alicia menolah.

Mata alicia cukup memanas "tapi bang itukan takdir Bang, cia juga gak minta buat hadir di sini bang " ucapnya membuat benua menghelan nafas.

"lo jalan kaki gue ada urusan" ujar benua, lalu ia berdiri dari duduknya saat hendak pergi tangannya di tahan olah alicia.

Tatapan alicia mulai sendu "bang jangan gitu cia gak mau jalan kaki ini masih jauh" ujarnya berusaha sang kakak berubah pikiran.

Tangan alicia di hempas kasar "gak perduli" bentaknya lalu ia mulai pergi memasuki mobilnya dan menjalankannya secepat kilat.

Alicia menatap sendu kepergian sang kakak dengan mobil hitam milik sang ayah "cia pikir abang bakal berubah" gumahnya dan hanya di dengar oleh dirinya.

Gadis dengan kaos oblong di lapisi jaket coklat milik sang kakak dengan rok se atas dengkul, berjalan menyelusuru trotoaan.

Tolong

Suara orang minta tolong terdengar sampai ke daun telinga alicia, alicia menolah ke kanan kiri untuk mencari sumber suara itu.

Setelah itu ia memutuskan untuk ke belakang pohon besar karena di sana lah suara itu.

Saat sampai ia bersembunyi di balik semak semak di sana ia melihat sosok perempuan yang sedang di ganggu oleh pereman.

Alicia melihat balok dan memgambilnya untuk menolong gadis itu.

Buhg

Buhg

Dua pukulan keras yang di ciptakan oleh alicia menghantam kepala pria itu membuat pria itu pingsan.

"ayo buruan bangun, kita kabur" ujar alicia sambil menarik tangan gadis berpakaian lusuh itu.

Kedua gadis itu dudah berhasil kabur sekarang keduanya sedang berada di jalan yang cukup ramai sekarang ini.

Alicia melihat gadis itu, matanya membulat  "laura?" ucapnya membuat gadis itu membalas tatapanya.

Gadis itu menunduk setelah tau siapa yang telah menolongnya "maaf kak saya bukan laura, saya..una" ujar gadis dengan rambut ia gerai dan dres berwarna coklat sebawah dengkul dan rambut berwarna hitam kecokelatan dia adalah Launa meda laylic (ayo tebak siapa gadis ini)

Alicia kebingungan jelas jelas gadis ini mirip dengan sahabatnya sayangnya sahabatnya memiliki rambut pirang sementara ini hitam "una?, lo gak lagi nyamar kan lau?" ucapnya membuat gadis itu melepaskan pegengan tanganya.

"maaf kak una pergi dulu" ujarnya setelah itu launa lari begitu saja.

'mirip tapi beda namanya, una? 'batin alicia.
 

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang