Chapter 1

3.7K 118 4
                                    

Chapter 1

Suara musik keras bergema di bar dimana terdapat banyak orang bersenang-senang menikmati malam dengan segala kenikmatan duniawi untuk sekadar melupakan setiap permasalahan sejenak. Di sudut bar, terdapat sekumpulan pemuda, seorang pemuda tampan meneguk cocktailnya dengan sekali tegukan penuh, disambut sorak sorai dari sekumpulan pemuda lainnya. Pemuda itu kemudian membalikkan gelas yang sudah kosong itu dengan nyengir pelan yang menghiasi wajahnya yang tampan itu sembari menyeka bibirnya dengan lengan pakaiannya. Riuh tepuk tangan bergema keras ketika pemuda itu berhasil menyelesaikan tantangannya.

Sementara itu, di sudut sofa di pojok, terdapat seorang pemuda yang lugu terdiam duduk disana bersama dengan dua pemuda lainnya. memperhatikan pemuda itu, Fourth tidak tahu berapa usia pemuda itu, mungkin sekitar dua puluhan ke atas. Fourth memperhatikan sekeliling karena baru saja mendapatkan kembali penglihatannya seminggu yang lalu, dia belum punya banyak kesempatan untuk melihat semua yang ada dalam penglihatannya.

Fourth menyadari jantungnya berdesir dengan kencang ketika melihat pemuda di sudut bar itu, entah bagaimana tatapan matanya tidak bisa lepas dari pemuda itu. Yang dia tahu adalah pemuda itu berhasil memikatnya. Fourth mengerti tidak seorangpun yang bisa melihat sejak lahir dapat benar-benar memahami bagaimana rasanya tiba-tiba ia bisa melihat setelah dua puluh lima tahun.

Fourth bisa melihat sekerumunan para wanita dan pemuda yang tertarik pada pemuda itu mulai mengelilingi pemuda. Yang membuatnya memahami bahwa pemuda itu termasuk populer di kalangan para wanita dan juga beberapa pemuda lainnya. Tiba-tiba seolah bisa merasakan Fourth memperhatikannya, pemuda itu menoleh, Fourth merasa malu tertangkap basah sedang menatap sehingga ingin mati rasanya. Wajahnya langsung memanas, dengan gugup Fourth meraih gelas yang diletakkan di atas meja dan meneguk isinya. Sontak Fourth tersedak dan terbatuk-batuk, Fourth baru pertama kali datang ke bar dan memesan jusnya.

"Fourth, kamu okay?" tanya Satang meraih tisu dan menyerahkan kepada Fourth, sementara Winny mengambil tisu dan mengelap meja yang sedikit tertumpah dari gelas jus yang diminum Fourth.

Dengan cepat, Fourth menerima tisu dari Satang untuk menyeka mulutnya dan pakaiannya yang tumpah dari gelas karena terbatuk-batuk dan meletakkan gelas di atas meja, Fourth bisa merasakan wajahnya memanas dan perasaan yang kalut.

"Aku tidak apa-apa Satang... Umm, aku mau ke toilet dulu." Kata Fourth.

"Mau kutemani?" tawar Satang.

Fourth menggelengkan kepalanya sembari tersenyum pelan. Meninggalkan Satang bersama dengan Winny yang duduk di kursi itu, kemudian memutuskan berdiri meninggalkan tempat yang dia duduki ke toilet.

###

Jika menyangkut wanita atau pemuda yang cantik dan imut, ingatan Gemini termasuk sangat tajam. Gemini menatap pemuda yang terburu-buru menuju ke toilet. Gemini menunggu sampai pemuda itu kembali muncul, seingat Gemini dia mengenal semua orang yang sering datang berkunjung di bar di setiap akhir pekan. Tetapi ia belum pernah melihat pemuda yang satu ini. Entah mengapa pemuda itu menarik perhatiannya. Setelah ditunggu, akhirnya pemuda itu muncul membelah keramaian, kembali duduk di sofa dan berbincang-bincang dengan kedua pemuda yang bersama dengannya. Kemudian Fourth tampaknya dia berniat meninggalkan bar tersebut. Sementara Winny berjalan menuju ke Panggung untuk bermain band, dia adalah seorang drummer bagi grupnya, sementara Satang tetap duduk disana menikmati alunan musik. Gemini memutuskan menyudahi acara bersenang-senangnya di bar itu dan berjalan mengikuti pemuda itu.

###

Fourth melangkahkan kakinya melewati keramaian dalam bar tersebut dan membuka pintu berjalan keluar meninggalkan bar tersebut, Fourth menghela nafas pelan dan berjalan kaki dan memutuskan duduk di bangku tidak jauh dari bar. Fourth mendongak menatap langit malam berbintang.

[completed] Between Me & You | GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang