iyh²

1.1K 115 9
                                    

.
.

Sakura turun dari taksi tepat didepan halaman apartemennya. Setelah membayar taksi ia masuk kedalam apartemennya diikuti oleh seekor anjing berjenis husky yang telah menolongnya. Sebelumnya ia berfikiran untuk meninggalkan anjing tersebut namun melihat kakinya yang terluka,Sakura memutuskan untuk membawa husky pulang bersamanya. Ia akan merawat anjing tersebut hingga sembuh,ia merasa berhutang budi.

Sakura masuk kedalam kamarnya dan langsung masuk kedalam kamar mandi membersihkan diri sebentar dan berganti pakaian lantaran pakaiannya yang tak layak pakai lagi. Sakura keluar kamar dan berjalan menuju ruang santai matanya melirik husky yang berdiri tegap dilantai menatapnya. Anjing itu hanya diam.

Sakura membuka salah satu laci dan mengeluarkan peralatan p3k,ia duduk bersila di karpet kemudian melambaikan tangannya memanggil husky tersebut untuk mendekat. Anjing itu berjalan mendekat padanya.

"Berikan kakimu" Sakura meraih kaki husky kemudian membuka balutan kain yang sebelumnya ia ikat,ia mulai membersihkan luka lalu memberikan obat dan membalut dengan benar luka tersebut menggunakan perban. Husky memandang sakura intens. Sakura merotasikan matanya menatap balik onyx yang memadangnya dalam. Sakura tenggelam dalam tatapan tersebut. Anjing ini begitu tenang dan terkadang membuat perasaan lain dalam dirinya. 'sakura apa kau gila?apa yang kau pikirkan terhadap seekor anjing' batinnya memaki.

"Baiklah ini sudah selesai,hm...kau bisa tidur di atas sofa" ujar Sakura menepuk single sofa di belakangnya. Sakura mulai merapikan peralatan p3k tersebut berniat akan menaruhya kembali namun saat ia akan bangkit berdiri husky menarik bajunya dengan kuat. Sakura memandang padanya bertanya 'ada apa?' husky semakin mendekat padanya,ia menunduk kemudian menjilat sekilas pergelangan kaki sakura.

Sakura menatap anjing tersebut dan kakinya secara bergantian,ia melihat kakinya yang terkilir dan memerah.

"Ah aku harus mengobati kakiku juga" ia mengelus kepala husky pelan sembari tersenyum lembut.

"Kau anjing yang perhatian...hm bagaimana aku akan memanggilmu?" sakura tampak berfikir dengan keras. Kemudian ia menjentikkan jarinya ketika sebuah ide bagus singgah dikepalanya.

"Sasu...aku akan memanggilmu sasu" husky tersebut memandang datar padanya.

"Kenapa?kau tidak suka? Bukankah itu nama yang lucu sasu?" husky tersebut berbalik meninggalkan Sakura dan naik ke atas sofa,ia menyembunyikan wajahnya dan memejamkan mata. Sakura mengerucutkan bibirnya.

"Hei kau mengacuhkanku? Kau tidur? Baiklah" putus Sakura menyerah,ia mengambil salep pereda nyeri dan mengeluskan pada kakinya yang memar. Husky membuka matanya, onyxnya menatap Sakura sebentar kemudian kembali terpejam. Sakura meletakkan kembali p3k pada tempatnya,ia berjalan pelan meninggalkan ruang santai bergerak menuju kamarnya namun langkahnya terhenti. Ia menatap sendu husky yang tidur meringkuk di atas sofa.

Sakura masuk kedalam kamarnya,membuka lemari dan mengeluarkan sebuah selimut. Ia kembali menuju ruang santai dan mendekati sofa,ia menaruh selimut tersebut mengelilingi husky. Kemudian kembali masuk kedalam kamarnya,mematikan lampu dan merebahkan tubuhnya pada ranjang empuk miliknya. Sakura menghidupkan lampu tidur lalu mengaktifkan ponselnya. Banyak notifikasi menyerbu ponselnya dan semua itu didominasi oleh sasori. 50 lebih panggilan tak terjawab dan banyak pesan teks yang menanyakan keberadaannya. Sakura membuang nafas malas,sungguh ia tidak ingin tau hal apapun tentang Sasori untuk saat ini. Sakura mematikan kembali ponselnya dan menarik selimutnya,memejamkan mata memasuki alam mimpi. Sungguh hari ini adalah hari yang panjang dan berat untuknya.

Sinar bulan begitu terang menembus jendela dan angin bertiup pelan menggerakkan gorden mengganggu tidur seseorang yang nyenyak. Ia membuka mata perlahan menampilkan onyxnya yang tajam dan gelap segelap malam. Ia memandang sekitar,ruangan itu terkena cahaya bulan yang remang-remang. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia bangkit dari posisi tidurnya dan duduk bersandar pada sofa di belakangnya. Selimut yang menutupi tubuh atletisnya jatuh turun hingga menuju pinggang. Rambutnya yang hitam,lembut dan sedikit panjang bergerak pelan. Ia mengangkat tangannya dan memandang telapak tangan kirinya yang dibalut perban.

I'm Your HuskyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang