Mulai dekat

105 9 9
                                    

Tak terasa sudah hampir tiga bulan Panca bekerja di rumah salah satu cucu kolongmerat Asal Surabaya. Tiga bulan nya disana di isi dengan yang katanya hanya disuruh merawat sang anak malah di tambah merawat bapaknya juga.

Kedua orang tua panca yang ada di desa pun Sudah tau tempat kerja panca yang sekarang. Keduanya bersyukur sang anak mendapatkan pekerjaan yang halal dan tak begitu membahayakan.

Pagi ini seperti biasa panca sudah siap bersama dengan Pram yang berada dalam gendongannya. Membawa jas kerja milik sang majikan alias pak pandu.

" saya berangkat dulu. Jangan lupa nanti antar makan siang.".

" Pram Daddy kerja dulu ya" pak pandu mengecup pipi tembam Pram tak lupa tangan yang di Salami oleh panca dan Pramono.

"Baik-baik kalian di rumah". Selepas kepergian pandu, panca membawa Pramono masuk kedalam rumah.

Hari ini rencana panca akan mengajari Pramono untuk mengenal hewa hewan, Kamarie ia sempat meminta pandu untuk membelikan poster bergambar hewan-hewan, seperti milik keponakannya di rumah.

" Ini namanya kuda"

" Udaaa" panca tersenyum manis.

" Pinter anak mama, iii gemes" panca yang tak tahan mencubit gemas pipi milik Pram hingga membuat si kecil terkekeh.

" Mandi yuk Udah siang hemm, habis itu bobok ya " panca membawa Pramono dalam gendongannya menuju kamar milk pandu.

" Adek ganteng mau mandi , adek ganteng mau mandi" panca memandikan Pramono, setelahnya ia menemani sang anak Samapi tidur.

Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh, akhir nya ia memilih untuk beberes rumah sebab sang bibi kebetulan sedang ada acara jadi pulang kampung.

Setengah dua belas siang panca beserta pramon sudah rapih dan siap, mereka akan menuju ke rumah sakit pandu bertugas.

" Yayah mam" sepanjang perjalanan celotehan panca menjadi backsound tersendiri. Hingga tak terasa mobil sudah terparkir apik di halaman salah satu rumah sakit besar di jakarta.

" Mas Sudah sampai" pak Yanto supir pribadi yang

***
Tak terasa pukul tujuh malam telah tiba, kini panca dengan telaten meletakkan hidangan yang ia masak sendiri di meja makan.

Pramono sedang asik duduk di depan televisi dengan semangkuk beberapa jenis buah yang sudah di potong kecil. Tak lupa televisi dengan kartu Pororo sedang tayang.

Menghelat nafas panjang, akhirnya selesai juga. Ia berjalan menuju Pram yang begitu fokus dengan televisi dan mulut uang mengunyah buah.

" Dedek mama mau mandi dedek diam sini ya?" Seakan tau Pram mengangguk tanpa mengalihkan atensi dari layar besar itu.

Panca bergegas untuk membersihkan diri di kamar mandi dekatnya dapur. Tadi ia sudah menata baju yg akan ia pakai.

Jam delapan malam mobii Rubicon memasuki pelataran rumah. Dengan segera panca berjalan membuka pintu utama diikuti si kecil yang tahu jika ayah nya sudah pulang.

" Selamat malam pak pandu" panca dengan segera mengambil tas kerja milik pandu. Pram sendiri menyodorkan tanag untuk Salim.

Pandu segera menerima dan mengendong Pram masuk kerumah di ikuti oleh panca.

" Bapak mau mandi air hangat atau dingin?" Pandu yang mendengar menghentikan sejenak aktivitas dengan sang anak.

" Air hangat saja, badan ku agak tak enak" anggukan paham pandu dapatkan. Panca bergegas menuju kamar menyiapkan segala keperluan milik pandu.

" Sudah semua pak, dedek sama mama dulu yuk papa mau mandi " berjalan tergesa menubruk tubuh milik panca.

" Dedek gendong belaka ya, mama mau bikin wedang jahe buat papa".

" Dedek cu dedek cu" panca yang paham pun mengangguk.

Kini ketiga berkumpul di ruang televisi, panca memangku Pram sedangkan pandu sedang menikmati wedang jahe buatan panca.

" Besok kamu sama Pram ikut saya ya?" Panca mengerut bingung menatap pandu.

" Saya dapat undangan dari temen lama, mau nikah dia". Panca mengangguk dan kembali fokus pada televisi.

" Nanti setelah Pram tidur, tolong pijat saya ya?".

Jam menunjukkan pukul setengah sembilan, mata Pram sudah nampak merah, merem melek menahan kantuk.

" Dedek ngantuk?" Pram mengangguk dan meminta gendong sang mama.

Panca pamit pada pandu yang masih asik bermain gadget.

Pukul setengah sebelas pandu menyusul keduanya menuju kamar.

" Sudah tidur?" Panca mengangguk.

" Pindah ke boks bayi saja " menuruti perintah pandu, panca segera mengangkat Pram dan membawa ke boks bayi yang berada di sebelah ranjang milik pandu.

Setelah memastikan Pram tak menangis, panca segera menuju ke ranjang dengan pandu yang sudah siap untuk di pijat.

" Punggung saya sedikit sakit" adu nya.

Panca segera mengolesi seluru punggung pandu dengan minyak zaitun. Di urut perlahan demi perlahan membuat pandu agak rileks.

" Kaki nya sekalian ya"  panca menurut dan sedikit menyibakkan Sarung yang di pakai pandu sebatas paha.

" Aww, pelan pelan sakit ".

Di rasa sudah mendingan pandu segera menarik panca jingga menindi badan kekar miliknya.

" Awss pak " pekik panca kaget.

" Begini sajaaa " pandu memeluk pinggang panca erat. Menghirup aroma candu di tengkuk panca membuatnya merasa rileks.

" Enak.... Selalu enak".

Kalo boleh jujur panca sedikit merasa tak nyaman. Apalagi ada sesuatu yang menyenggol paha dalam nya.

" Emm pak jangan gini, saya ngga nyama" mohon nya. Bukanya menurut panca, pandu semakin erat memeluk pinggang panca, tak lupa ia gerakan ke kanan dan kiri.

Membuat sesuatu dalam panca mulai terangsang.

" Mmhh pakk" mendengar suara panca pandu menyeringai.

" Kenapa?". Godanya.

" Pakkk sud ah pak " bukanya berhenti. Pandu semakin berani. Meremas gemas pantat panca yang hanya terutup celana pendek.

" Gemas nyaa" ujar pandu.

" Ngghhh pak, jangahhh"  mendengar suara sexy panca nafsu pandu naik ke ubun-ubun.

Di balik posisi, kini panca berada di bawah Kungkungan tubuh kekar pandu.

" Bapak mau apaa". Pandu tertawa kecil.

" Saya mau kamu " tanpa di cegah bibir sexy pandu mencium ganas bibir tipis panca.

" Nghhhhh pak ahaa pak pelan pelan terlalu dalam ahhhh"

Byeee. Wkwk,. Gimana nc nya??? Rarww.

Sorry kalo ngga memuaskan nc nyaa

Nah kek gini outfit panca kalo di rumah ya gyus.

Cr. Pinterest

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nanny Mommy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang