0.1 Enchante

285 59 19
                                    

-#🌷; Nice to meet you, Leila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-#🌷; Nice to meet you, Leila.

















⋘ 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡... ⋙
𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .


















Suasana pagi hari di Great Hall cukup ramai, apalagi dengan hidangan makanannya yang dapat menggugah selera. Namun sepertinya pagi ini tidak cukup menyenangkan, lantaran Leila yang tengah menekuk wajahnya sejak tadi.

Sedari tadi gadis itu hanya asyik mengaduk-aduk jus Labunya, seperti enggan untuk meminumnya barang seteguk. Narcissa tampak bingung di buatnya, sebab Leila tidak seperti biasanya.

"Sepertinya ada yang aneh dari dirimu, ada apa?" Narcissa membuka pertanyaan.

"Apa?" Leila malah membalikan pertanyaan, Narcissa memutar bola matanya malas.

"Aku lihat kau hanya sibuk mengaduk jus Labumu, Leila. Bahkan Rotimu saja masih utuh," ucap Narcissa sembari menunjuk makanan milik Leila yang belum tersentuh sama sekali oleh pemiliknya.

Tom yang mendengar itu langsung menolehkan kepalanya, jarak tempat duduk antara dirinya dan Leila cukup dekat. Hanya terhalang 2 orang saja, antara lain adalah Evan dan Barty.

Tom berdiri dari tempat duduknya, menyuruh Barty untuk bergeser sedikit ke samping agar dirinya bisa duduk tepat di depan dimana Leila mendudukan dirinya.

"Kau sakit?" Kini Tom yang membuka pertanyaan, ia menatap mata Leila intens.

Leila melirik Tom sekilas, lalu meneguk jus Labunya sedikit. "Nope, apakah mukaku terlihat pucat?"

Tom menggelengkan kepalanya, matanya melirik ke arah bibir ranum Leila. "Bibirmu pucat," katanya.

Barty menarik napas panjang, kemudian membuangnya kasar. Ia memutar bola matanya jengah, lalu memasukan potongan besar Puding coklat ke dalam mulutnya.

"Astaga! Apakah kau berpindah tempat duduk hanya untuk mengatakan itu?" Ucap Barty kesal dengan laki-laki bertubuh tinggi di samping kanannya ini.

Tom melirik ke arah Barty sekilas, lalu mengangkat bahunya acuh. "Entahlah, aku hanya ingin melihat pemandangan yang indah."

"Excuses," balas Evan, entahlah tiba-tiba dirinya sudah berada tepat di samping Leila.

Tom menukikan alisnya, melihat pemandangan di depannya dengan raut tidak suka. "Sejak kapan kau berada di situ?"

"Baru saja," jawab Evan dengan santainya.

Thantophobia-Remus LupinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang