Prologue

358 59 10
                                    

—#🌷; Thantophobia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—#🌷; Thantophobia
















⋘ 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡... ⋙
𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .

















  "Berhenti menyebutkan namanya di depanku,  Sirius!" Bentak Leila pada salah satu sepupunya.

Sirius tersentak. Dengan tatapan terkejutnya, ia menatap gadis di depannya. "Aku hanya menyebutnya sekali," Sirius memberi pembelaan pada dirinya.

Leila menatap Sirius tidak suka, entah mengapa semakin beranjak dewasa laki-laki itu semakin menyebalkan sikapnya. Dan salah satu fakta yang mengejutkannya adalah, dia satu-satunya keluarga Black yang menempati asrama Gryffindor.

Dan satu lagi, faktanya Sirius adalah salah murid Hogwarts yang terkenal dengan sikap berandalnya bersama ke-3 temannya. Leila tidak tahan dengan itu, sangat tidak berguna.

"Remus!" Seru Sirius bersemangat, sedangkan yang di panggil menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

Remus berjalan menghampiri Sirius yang memanggilnya. Leila yang melihat itu sontak memutar bola matanya malas, entah mengapa gadis itu sangat tidak menyukai Remus.

Dari sekian banyaknya gadis Hogwarts yang mengagumi Remus, namun tidak untuk Leila. Ia lebih menyukai Regulus sepupunya, dari pada si Prefect Gryffindor kesayangan mereka: para gadis-gadis Hogwarts.

"Hai, Sirius. Dimana James?" Tanya Remus ketika dirinya sudah sampai pada tempat dimana Sirius memanggilnya.

Remus melirik gadis yang berada tepat di samping kanan sobatnya, lalu dengan ramah dirinya menyapa. "Oh, hai Black."

Tidak ada jawaban dari gadis itu, hanya ada tatapan datar yang di berikan olehnya. Tanpa berbasa-basi lagi, Leila segera melangkahkan kakinya untuk pergi ke dalam kastil meninggalkan Sirius dan juga Remus.

Sirius tampaknya terlihat kesal pada sepupunya itu. Karena tidak terima, dirinya segera melontarkan sebuah kata yang membuat gadis bersurai hitam pekat itu memberhentikan langkahnya.

"Hey! Apa-apan itu? Apakah Mother pernah mengajari-mu seperti itu, Leila?" Ucap Sirius, ia berteriak seraya melontarkan kata-kata itu pada sepupunya.

Leila membalikan tubuhnya sebentar, hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan Sirius. "Oh, tentu saja tidak Sirius," lalu ia membalikan tubuhnya seperti semula dan melangkahkan kakinya menuju ke dalam kastil.

Sirius menghela napasnya frustasi. "Maafkan Leila, Moony. Dia biasanya tidak begitu," ucap Sirius merasa tidak enak.

Remus menganggukan kepalanya seraya tersenyum manis. "It's okay, dia manis."

Bola mata Sirius membulat, seperti ingin keluar dari kelopak matanya. "W-what?! Serius Moony?"

"Apa?" Remus bertanya balik.

"Kau menyukainya?!" Ucap Sirius heboh, ia menatap Remus tidak percaya.

"Hey! Aku tidak bilang kalau aku menyukainya," Remus memberi penjelasan.

"Lalu?" Sirius bertanya balik, yang membuat Remus memutar bola matanya jengah.

"Aku hanya mengatakan kalau dia manis, Sirius. Apakah salah?" Tanya Remus kemudian.

"Tidak begitu. Tapi Moony, Tom Riddle adalah mantannya."

Mendengar salah satu fakta, bahwa Tom Marvolo Riddle adalah mantan kekasih dari seorang Leila Ammera Black. Di saat itu juga Remus terdiam, apa lagi dirinya yang mengetahui salah satu fakta bahwa sejauh ini Tom belum berhasil hanya untuk melupakan gadis itu.














▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒ 100%
















—#🌷; Thantophobia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—#🌷; Thantophobia

To Be Continue

Thantophobia-Remus LupinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang