🍁🍁🍁🍁🍁
_
_
_
_
_Chika terusik dengan rasa haus yang kembali menyerang leher nya, Chika berusaha memejamkan mata nya kuat kuat, lenguhan sesekali terdengar dari mulut Chika menandakan begitu ia tersiksa dengan rasa ini!
Chika mendongak melihat wajah terlelap Ara kedua tanganya masih mendekap tubuhnya erat,semakin Chika menatap wajah Ara semakin rasa di dalam tubuh nya memberontak!
Mata Chika terpejam dan kembali terbuka menampakkan netra merah bercahaya miliknya, taring Chika mulai terlihat memanjang bersamaan aura Chika berubah, suhu ruangan kini semakin dingin!
"Aku begitu haus.. dan aroma mu begitu menenangkan Ara?"
"Salah kan dirimu karena mengizinkan orang asing masuk!"
Dengan perlahan Chika mulai menaiki tubuh Ara, ia mengungkung tubuh kecil Ara yang terlelap, tubuh Ara sedikit bereaksi kala Chika bergerak
"Ugh... Emmm"
"Kenapa suara mu sangat menarik untuk di dengar"
Chika memainkan tanganya di wajah Ara, ia menyingkirkan helai rambut yang menghalanginya menatap wajah Ara, wajah yang mengingatkannya pada masa lalunya.
"Apa itu kamu?"
"Aku merindukan mu"
Chika menitikkan air matanya, ia menindih tubuh Ara dan mendekap Ara , kepala Chika tenggelam di ceruk leher ara, sesak kembali hadir di dalam raga Chika.
"Euhmmm..."
Ara menggeliat merasakan tekanan di atas tubuh nya, dengan perlahan ia mengerjapkan matanya, ia terkejut dengan tubuh yang menimpa nya selanjutnya ia teringat akan Chika yang ia selamatkan tadi.
"Kak.. ka Chika berat"
Ara berusaha mengguncang tubuh Chika yang masih menimpanya telinga Ara sedikit mendengar lirihan dari mulut Chika.
"Kak Chika nangis?"
"Sssst.. udah ya, ada yang sakit he'um..?"
Ara melingkar tanganya di punggung chika mengelus punggung itu dengan lembut, Ara berusaha untuk menenangkan Chika yang menangis di ceruk lehernya.
"Maaf maafin aku..."
"Aku menyesal, maaf sudah tidak percaya dengan mu pangeran.."
"Aku sangat merindukan mu" lirih chika
Ara masih setia mendengarkan isakan chika ,jujur saja dirinya bingung harus melakukan apa, tubuh nya yang kecil di timpa tubuh jenjang Chika membuat Ara sedikit sesak nafas, tapi Ara merasa tak tega jika mengganggu Chika sekarang.
"Kak udah ya..."
Chika berhenti menangis ia mulai bergerak menjauh kan tubuhnya, namun Chika tetap mengungkung tubuh mungil Ara.
Chika membuka matanya menampakkan netra merah kelam milik nya, dengan wajah sendu nya ia menatap dalam netra hitam legat milik Ara.
"Ka ka ch Chika..."
Ara gugup, ia takut sekarang di atas nya terdapat Chika dengan mata merah seram nya, mata merah bak seperti darah menatap nya penuh arti.
Ara mendorong bahu Chika berusaha lepas dari kungkungan tubuh jenjang Chika, tapi dengan mudah dan tenang tangan kanan Chika ia gunakan untuk menekan bahu kiri milik Ara dengan kuat membuat tubuh Ara sulit bergerak, tangan kiri nya menahan beban tubuh Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire??
Random|| penghiantan yang di lakukan di masa lalu membuahkan hasil, rasa rindu yang tak terbalaskan menyayat hati, hingga menghilangnya perasaan membuat sebuah dendam dan sumpah terucap. "Aku bersumpah akan membalasmu! Kelak penerus ku lah yang akan membu...