"Tadi si Safir kenapa?" Tanya Nadya.
"Pingsan, kena karma dia" jawab Zaidan.
"Ha? Yang jelas lah!" Ucap Nadya.
"Kebanyakan bohong dia, dah dibilang sakit malah ngeyel" jawab Naya.
"Terus dia ada di UKS?" Tanya Nadya.
"Gak, di kuburan" ucap gadis bernama Latifa Hanah Zaviera.
"Serius lah anjing!" Seru Nadya.
"Ke UKS lah bodo, jadi menurut lo kemana?" Ucap Hanah.
"Kan gue cuma nanya sih" bela Nadya.
"Basa basi pertanyaan Lo" ucap Naya.
"Liat dia yok" usul Zaidan.
"Mau bolos Lo?" Tanya Ziefany.
"Gak bolos juga sih, kan kita itu harus saling tolong menolong, jadi kita harus menjenguk teman yang sakit" ucap Zaidan.
"Halah! Banyak bacot kau!" Ucap Ziefany.
"Bacot apanya? Kita itu sebagai pelajar bangsa Indonesia harus menerapkan Pancasila, apalagi tolong menolong di sila kedua" jelas Zaidan lagi.
"Banyak Kalilah bacot kau Zaidan! Bilang aja kau mau bolos kan!" Ucap Ziefany.
"Kan dah kubilang bukan mau bolos!" Balas Zaidan.
"Selamat siang anak-anak!" Sapa seorang guru laki-laki memasuki ruang kelas tersebut.
Murid-murid yang tadinya berhamburan pun duduk di bangkunya masing-masing.
"Pagi pak!" Jawab murid-murid itu.
"Bapak gak mau basa-basi, jadi kelompok yang tugasnya belum siap silahkan berdiri" ucap pak Theo selaku guru matematika itu.
Hawa kelas sontak berubah, para siswa dan siswi saling berpandangan satu sama lain. Terdengar bisik-bisikan dikelas itu
"Oi Nadya! Kita belum siap kan?" Tanya Naya dengan nada berbisik pada Nadya yang duduk didepannya.
"Diamlah, salahkan ketuanya" ucap Nadya.
"Kita belum siap Clara?" Tanya Hanah pada Clara yang duduk disampingnya.
Clara berdecak, "Gak taulah! Bapak ini pun aneh-aneh aja ngasih kerkom pertama masuk"
"Dah lah, berdiri aja yang belum siap" ucap Chandra langsung berdiri dari bangkunya.
Sontak murid-murid yang belum mengerjakan tugas berdiri di bangkunya masing-masing.
"Untung ada banyak sih yang belum ngerjain" ucap Zaidan dengan nada berbisik.
"Banyak pun, malu bodoh" ucap Ziefany sebagai salah satu murid yang belum mengerjakan tugasnya itu.
"Kalian belum ngerjain Ziefany?" Tanya gadis bernama Nadine Layyanah yang duduk disebelah Ziefany.
"Belum Nad! Ini lah gara-gara ketuanya gak becus ni" ucap Ziefany.
"Lo lah ketuanya" ucap Zaidan.
"Kan Lo yang ditunjuk!" Ucap Ziefany.
Pak Theo berdehem, "Apa hukuman sesuai perjanjian kita?"
"Berdiri di luar kelas pak ..." jawab murid-murid dengan nada terpaksa.
"Apakah hanya berdiri?" Tanya pak Theo.
"Sikap hormat pak" jawab murid-murid itu lagi.
"Bagus kalau kalian tau" ucap pak Theo dengan wajah tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS || ZAINA
Teen FictionANTAGONIS || ZAINA • Kanaya Anathaleetha • Arabella Nadya Zkiya • Zaidan Agra Davindra Nadya suka Zaidan, Zaidan suka Naya, Naya gak suka siapa-siapa. "Minyak dan air gak bisa nyatu, eh kitanya juga ikutan gak bisa nyatu" Nadya. "Sorry, beda agama f...