Part 1

9 0 0
                                    

Hallo semuanya perkenalkan aku Febriani Gerya Danio bisa di panggil Gerya, aku terlahir di keluarga yang mungkin bisa di bilang berkecukupan, Ayah ku seorang pengusaha dalam bidang per bisnisan, dan bunda ku penjual kerupuk Khas kampung Muara Pahu. Di Cerita kali ini aku akan menceritakan bagaimana lika liku nya aku bertemu dengan seseorang yang begitu mencintai ku.

° ° °

Seorang gadis yang sedang tertidur pulas dengan selimut yang menghangatkan tubuh nya itu perlahan menggeliat tak enak, akibat cahaya terang yang menembus tirai jendela kamar nya itu, Ia terbangun dengan nyawa yang masih setengah sadar.

Melihat ke segala arah ia pun berdiri lalu beranjak pergi ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Di lain sisi, terdengar kegaduhan di arah dapur yang di mana terdapat wanita sedang membuat sarapan untuk keluarga kecil ini. Terlihat wanita itu membuat sebuah sup ayam, teh anget, dan terakhir roti yang sudah di selai dengan rasa coklat.

Ia menaruh sarapan itu dengan menata nya sehingga terlihat cantik dan rapi. Sambil menunggu Anak nya turun ia pun pergi ke arah wastafel untuk mencuci piring.

Tak lama Seorang gadis yang kita bicarakan tadi turun dengan pakaian khas anak smp ia turun dengan perasaan bahagia,

"Selamat pagii Bundaa ku yang cantikk" Ucap Gerya dengan semangat ia mencium kedua pipi Bunda nya lalu duduk di meja makan,

"Pagi juga sayang, kamu sarapan dulu gih" Mendengar hal itu Gerya lalu mengambil mangkuk kecil yg berisi sup ayam itu lalu memakannya dengan tenang.

"Nda, Ayah udh berangkat? " Tanya Gerya sambil meminum segelas teh, bunda yang mendengar itu lalu mengangguk mengiyakan.

"Trus siapa dong yang nganter Adek ke sekolah" Gerya cemberut dengan memajukan bibir nya layaknya seekor bebek. Melihat hal itu bunda langsung terkekeh geli, kenapa anak nya begitu menggemaskan.

"Ada abang Deni yang nganter sayang.. " Gerya mendengus kesal, ia tak menyukai abang nya itu, bagaimana tidak setiap hari ia selalu di jahili oleh nya sampai membuat Gerya menangis barulah abang nya ini berhenti menjahili dirinya.

"Selamat pagi bunda ku sayang-" Deni mencium pipi bunda nya lalu tak sengaja melihat ke arah Gerya yang melihat diri nya dengan kesal.
"Ehh ada adek aku yang paling jelek, nungguin abang ya?" Deni menaik-turunkan alis nya menggoda Gerya.

"Ck, cepetan abang lama! " Ucap Gerya kesal lalu mendekati Bunda yang sedari tadi hanya tersenyum melihat mereka berdua,

"Nda.. Adek berangkat sekolah dulu, Assalamu'alaikum" Salim Gerya yang di lanjutkan oleh Abangnya Deni.
"Hati hati.. Kamu juga Deni jangan ngebut ngebut bawa motor nya" Mendengar hal itu Deni cengengesan ternyata niat buruknya di ketahui bunda.

"Ayok dek naik" Sebelum itu Deni memberikan helm kepada Gerya dan diterima baik oleh nya. Setelah Gerya naik Deni pun menancap gas.

Di saat lampu lalu lintas itu menampilkan warna merah Deni lalu menghentikan Motor nya secara mendadak membuat kepala Gerya terbentur helm Deni.
"Aduh! Yang bener dong bang jangan berhenti mendadak!" Protes Gerya setelah membenarkan dudukan nya.
"Iya iya maaf" Deni meminta maaf dan hal itu membuat Gerya semakin kesal.

Deni melihat ke sekeliling lalu tatapan nya berhenti saat melihat siswa siswi SMP yang berboncengan mana si cowoknya ini mengelus elus paha cewek nya, yang membuat Deni gegelian sendiri.

"Dek! Coba kamu liat orang itu" Tunjuk Deni ke arah siswa siswi tadi. Gerya lalu melihat kearah yang di tunjuk abang nya ini.
"Emang kenapa bang?" Gerya bertanya heran kan cuman boncengan doang kenapa harus di liatin.
"Ck, kamu jangan sampai di bonceng sama cowok gak jelas, jangan mau kalo di ajak sama cowok yang gak abang kenal, paham?"

Lagi lagi Gerya mendengus kesal lalu berdehem mengiyakan ucapan abang nya ini dari pada ia kesal sendiri saat menjawab nya.
"Dan juga abang ingetin lagi jangan sampai kamu pacaran"

"Iya iya! Cepet bang udah lampu ijo inii" Mendengar hal itu Deni lalu menyalakan motor nya dan mengantarkan Gerya ke Sekolah.

Tanpa sepengetahuan Abangnya Gerya telah jatuh cinta dengan seorang cowok yang di cap semua kalangan di sekolah nya sebagai cowok brengsek. Ganteng? Banget malahan, pinter? Lumayan lah, cuman mines nya udah berapa kali gonta-ganti cewek!. Mana ada otaknya ni cowok.




sayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang