Bab 2 Ruangan Antara Kita

407 362 29
                                    


Satu Kotak Kecil Yang Merubah Perasaan
.
.

Hai pembaca, jangan lupa vote dan komen yaa. Karena dari hal itu membuat penulis jadi semangat.🌟💐
Cuss kita mulai.

.
.

_Tuan, kenapa di setiap hadir mu selalu membuat aku bertanya-tanya mengenai akan hal perasaan mu ini?_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Tuan, kenapa di setiap hadir mu selalu membuat aku bertanya-tanya mengenai akan hal perasaan mu ini?_
.
.
.

Dengan langkah demi langkah kini Tanaya telah sampai di depan kelasnya yang begitu ramai dengan obrolan yang bermacam-macam. Namun ketika Tanaya masuk semua teman sekelasnya terdiam melihat ke arah Tanaya.

"Yaelah, gue kira guru." Ucap salah satu teman sekelasnya yang membuat suasana kelas kembali ramai seperti semula.

Tanaya hanya melirik saja sembari memutarkan kedua matanya tanda tak peduli. Karna jujur saja Tanaya tak begitu suka dengan Keno terutama dengan sifatnya yang cukup dibilang nakal dan penyuruh kepada siswa yang tak berdaya atau dalam hal anak yang tidak setara kaya nya dengan dirinya. Karna jujur saja kebanyakan siswa di sini adalah anak pengusaha dan sebagainya tetapi untuk orang biasa cukup ada beberapa di sekolah ini.

"Pagii~ nona" Ucap Nauza dengan nada menggoda Tanaya yang barusan duduk di sebelahnya.

"Pagi juga Za, lo kok udah ada di sini? Gak kejebak hujan di post depan emangnya?."

"Kejebak si, tapi gue nebeng bareng payung anak akuntansi."

Mendengar kata payung mebuat Tanaya teringat oleh ajakan Juna.

"Gue punya payung, lo mau barengan nggak?."

Sontak Tanaya menggelengkan kepalanya sejenak untuk menyadarkan dirinya agar ia bisa melupakan perkataan Juna yang bisa saja nantinya akan membuat dirinya kembali tersiksa hanya karna perkataan saja.

"Kenapa geleng-geleng gitu Nay?"

"Oh ini telinga ku tiba-tiba gatal" Di barengi oleh tertawa kecil.

"Eh tapi kok lo bisa-bisanya bareng anak akutansi. Kan kelas kita kelas OTKP, jauh kan dari kelas akuntansi berarti lo muter lorong ya?." Lanjut Tanaya agar tak di anggap mencurigakan.

"Iya lah, gue mending muter lorong dari pada kejebak hujan di pos satpam, nanti yang ada kalau tetap neduh baju gue, make up tipis gue serta kaus kaki gue bakalan basah kuyup banget." Ucap Lauza di barengi oleh gerakan dari arah baju, wajah, serta kaus kaki.

Tanaya hanya tertawa lembut ketika mendengar jawaban serta gerakan Nauza, karna bagi Tanaya hal seperti ini adalah sebuah ocehan lucu karna Nauza tak begitu suka dengan air hujan.

Tak selang beberapa lama saat Tanaya sedang asik bebicara dengan Lauza, tiba-tiba saja guru datang dari arah pintu sehingga membuat seluruh kelas berdiri dan mengucapkan salam.

Satu Kotak Kecil Yang Merubah PerasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang