Bab 8 Tak Kusangka

71 32 4
                                    

Satu Kotak Kecil Yang Merubah Perasaan
.
.

Hai pembaca, jangan lupa vote dan komen yaa. Karena dari hal itu membuat penulis jadi semangat.🌟💐
Cuss kita mulai.

.
.
.

_Kekecewaan telah datang kepada ku, dengan membawa sejuta kebahagiaan dan kenyamanan yang pernah aku rasakan_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Kekecewaan telah datang kepada ku, dengan membawa sejuta kebahagiaan dan kenyamanan yang pernah aku rasakan_
.
.
.

"INI MAS SELINGKUHAN KAMU?!! AKU BENAR-BENAR GAK NYANGKA KALAU KAMU BEGITU MURAHAN!!"

"JAGA OMONGAN MU VIRA, OMONGAN MU SUNGGUH KETERLALUAN!!"

Belum sempat Tanaya membuka pintu rumahnya, seketika saja Tanaya di buat terkejut akan triakan yang berada di ruang tamunya itu. Tanaya langsung terdiam, kakinya seketika lemas namun Tanaya langsung memegangi gagang pintunya sembari menyenderkan telinganya untuk mendengar semua hal yang terjadi di dalam sana.

"SEKARANG JUGA KAMU KASIH TAU AKU SIAPA PEREMPUAN INI!!"

"BUKAN SIAPA-SIAPA!! "

"MASIH SEMPAT-SEMPATNYA KAMU BERBOHONG?? KALAU GITU PERGI SAJA KAMU DARI SINI!! GAK SUDI AKU LIAT KAMU, LAGIAN RUMAH INI AKU YANG MEMBANGUNNYA UNTUK TANAYA!! "

" KURANG AJAR KAMU!!"

Tak lama dari suara itu seketika saja suara guci pun terjatuh. Hal ini membuat Tanaya segera membuka pintu itu. Air mata pun mengalir deras terlihat sekali Papa dan Mama langsung menoleh ke arah Tanaya yang masih berada di ambang pintu sembari melihat keadaan sekitar  yang begitu seperti kapal pecah.

"Mama" Rintih Tanaya sesudah melihat kedaan mamanya yang begitu kacau dengan wajah yang lusuh karna menangis ditambah dengan rambut yang terlihat kacau dan juga terlihat luka memar di area pipinya.

Tanpa berlama-lama, Tanaya segera berlari dan langsung memeluk mamanya. Papa hanya terdiam dengan sesekali ia mengusap-usap plipisnya ketika Tanaya memeluk mama di hadapannya.

Mama pun menangis sejadi-jadinya di pelukan Tanaya. Sebaliknya dengan Tanaya yang seketika berusaha untuk kuat agar  bisa menguatkan mamanya.

''Jika aku menangis, mama pasti juga akan menagis'' batin Tanaya.

"Udah ya ma, mama harus istirahat. Mama gak pantas kalau masih beradu dengan manusia sepertinya di malam ini" Bisik Tanaya yang masih tetap terdengar oleh papanya.

Alih-alih ingin mendengar jawaban dari Mama, tetapi nyatanya mama masih terus menangis, hal ini pun membuat Tanaya bergejolak untuk segera menuntunnya saja menuju ke kamar.

Dengan langkah perlahan-lahan kini Tanaya telah sampai berada di depan pintu kamar pribadi mamanya yang berada di lantai dua. Tanaya pun membuka pintu itu, dan kemudian ia masuk bersamaan dengan mamanya yang masih ada di sebelahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Satu Kotak Kecil Yang Merubah PerasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang