Bab 5 Perasaan Yang Tak Karuan

404 264 58
                                    

Satu Kotak Kecil Yang Merubah Perasaan
.
.

Hai pembaca, jangan lupa vote dan komen yaa. Karena dari hal itu membuat penulis jadi semangat.🌟💐
Cuss kita mulai.

.
.
.

_Nyatanya, kata perpisahan yang telah terucapkan dari bibir ini akan terkalahkan dengan perasaan yang masih saling menyukai_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Nyatanya, kata perpisahan yang telah terucapkan dari bibir ini akan terkalahkan dengan perasaan yang masih saling menyukai_

.
.
.

Bel pun telah berbunyi beberapa menit yang lalu, dan Tanaya yang sudah berada di kelas kini sedang bercanda gurau dengan Lauza dan teman belakang bangkunya. Terlihat sekali dari mereka begitu sangat asik dengan candaan yang mereka berikan hingga seketika candaan mereka terhenti ketika seorang guru yang berada di kelas menyebutkan nama Tanaya.

"Tanaya, ada anak yang ingin menemuimu" Ucap guru itu, yang membuat Tanaya menoleh kearah pintu. Dan ternyata orang itu adalah Zendra. Dengan segera Tanaya bangkit dari kursinya untuk menuju ke Zendra agar ia tak menunggunya dengan waktu yang lama.

Belum sempat Tanaya menayangkan alasan Zendra datang ke kelas untuk memanggilnya. Zendra pun segera menyodorkan wadah bekal milik Tanaya.

"Trimakasih atas makannya, tapi maaf ya. Aku hanya menghabiskan buah anggurmu saja. Karna aku nggak suka dengan selai coklat."

Sekejap Tanaya terdiam mendengar ucapan dari lelaki itu, lalu Tanaya segera melempar pandangannya ke arah lain dan kemudian kembali melihat ke arah Zendra.

"Iya sama-sama, lo gak usah minta maaf ke gue karna selera orang kan udah pastinya berbeda-beda," ucap Tanaya sembari mengambil wadah bekalnya itu, namun Zendra dengan cepat mengucapkan selamat tinggal kepada Tanaya, dan Tanaya hanya membalas senyuman tipis.

"Unik, tapi mungkin saja penuh tipu" Gumam Tanaya sembari melangkah masuk ke kelasnya untuk melanjutkan pembelajaran.

...

Tak terasa kini waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, Tanaya segera merapihkan semua buku tulisnya agar ia bisa segera pulang ke rumah, karna jujur saja badan Tanaya sedikit tidak enak karna hari ini bagi Tanaya adalah hari yang sangat menguras tenaganya, hal ini terjadi karna satu penyebab yaitu Juna.

Sembari melihat sekelilingnya yang hanya ada 5 orang yang masih berada di kelas. Terkecuali Lauza, yang telah meninggalkan Tanaya terlebih dahulu dengan tergesa-gesa karna keluarganya. Hal ini membuat Tanaya merasa kesepian tanpa sosok sahabatnya itu.

Dengan cepat kini semua barang telah dimasukkan kedalam tas. Setelah itu Tanaya sesekali melihat layar handphone nya yang menyala karna pesan dari Pak Suki.

Pak Sukii :
Non masih di sekolah ya? [15.57]
• Kalau masih di sekolah tunggu di sana dulu ya. [15.57]
• Pak Suki nggak bisa jemput. Karna ban mobil nya rusak, jadi harus di ganti. Maaf ya non. [16.01]
• Tapi Pak Suki bakalan panggilkan Taxi buat Non jadi tunggu di depan pagar sekolahan saja ya. [16.01]

Satu Kotak Kecil Yang Merubah PerasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang