Myung Jaehyun, si super clingy jika sudah dekat teman sekamarnya yang bernama Woonhak, 24/7 lengket bak permen karet selalu menempel.
[ ‼️ ] notes.
- don't forget to ur vote & comment.
- please don't plagiarism my story.
- woon (dom) ; jae (sub)
- d...
"Anjing ih, ini lo sebenernya mau bilang apaan sih?" Sebal Jaehyun dengan nafas terengah-engah kelelahan.
Sebab daritadi Leehan mengajak berputar keliling asrama tanpa alasan yang jelas, bilangnya akan memberitahukan sesuatu.
Tapi tetap saja.
Sudah tiga kali berkeliling kesana kemari berujung sekarang malah ke kamar Jaehyun, beruntung sedang Woonhak tak ada.
Entah kemana Pria Kim itu, Jaehyun juga tak bertanya saat Woonhak bilang ingin pergi keluar. Rasa penasaran itu ada, tapi Ia tahu setiap orang punya privasi.
Leehan masih mengatur nafasnya, Pria cantik itu tak kalah ngos-ngosan dari Jaehyun. Berkeliling juga menguras tenaga serta nafas banyak.
"Lo tau Taesan?"
Jaehyun merotasikan matanya malas, "Pake nanya, lo 24/7 cerita soal dia begini begitu, gimana gue nggak tau"
Leehan cengengesan, "Bener juga,"
"SEKARANG BILANG KENAPA ANJIRR? GUE GEBUK LO LAMA-LAMA!"
"Astaga, Jaehyun kenapa teriak-teriak gitu, aku kira ada maling terus kamu kenapa-kenapa tadi"
Bukan Leehan, melainkan Woonhak di ujung pintu kamar dengan ekspresi wajah khawatir sambil memegangi dua tangkai bunga Lily ditangan.
Kenapa sih kalo dateng nggak ketuk pintu dulu? Kan image soft gue jadi ilang, shibal. Batin Jaehyun menyesal.
***
Jaehyun memegangi Bunga Lily yang tadi Woonhak bawa, ternyata sengaja dibeli untuk Jaehyun.
"Kenapa tiba-tiba beli ini?"
"Katanya bunga Lily itu lambang keharmonisan sama kebersamaan, aku berharap dua bunga itu tuh kita. Honestly, I want to always be with you, Jae."
Kenapa semakin hari Pria Kim di hadapannya mudah sekali membuat dirinya salah tingkah? Apa tujuan dari semua itu?
Boleh tidak Jaehyun berharap kalau ini pertanda Woonhak juga menyukainya?
Perasaan kesalnya karena Leehan tadi saja bisa hilang karena sikap manis Woonhak, semua yang Woonhak berikan selalu membuat Jaehyun melepaskan penatnya.
Mungkin bukan karena sikap manis Woonhak, ini karena Ia terlalu menyukai oknum tampan dihadapannya, jadi semuanya tetap mengembalikan mood sekalipun Woonhak diam saja.
"Kenapa mau kita bersama terus? Padahal kamu tau people come and go, yakan?"
"Bilang sekali lagi coba,"
Jaehyun membulatkan matanya, berfikir mungkin barusan salah mengucapkan sesuatu. "Y-yang mana? Yang people come and g--"
Chup
"Bilang lagi,"
"People com-"
Chup Chup Chup Chup Chup
"Ish kamu suruh bilang lagi, tapi dicium terus!"
Kecupan bertubi-tubi diberikan Woonhak pada bibir mungil milik Jaehyun, Jaehyun mendorong pelan tubuh lawan bicaranya.
Dikira jantungnya akan kuat diperlakukan seperti itu? Tentu tidak.
Berbeda dengan Woonhak yang gemas rasanya ingin mengarungi Pria imut ini, Jaehyun sangat patuh dengan apapun yang dikatakan, tak pernah melawan sedikitpun.
"Jae,"
"Apaa?"
"Temenmu yang tadi kesini, namanya siapa?"
"Leehan, kenapa?"
"Nggak apa-apa, sih. Temenmu cantik banget ya..."
"OH, KAMU SUKA?" Tebak Jaehyun dengan nafas yang tertahan.
Woonhak tersenyum tak menjawab pertanyaan Jaehyun, sengaja membiarkan yang lebih tua penasaran.
Padahal jawabannya sudah pasti tidak, karena yang dihatinya benar-benar sudah dikuasai oleh Myung Jaehyun.
M-Y-U-N-G J-A-E-H-Y-U-N
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.