Myung Jaehyun, si super clingy jika sudah dekat teman sekamarnya yang bernama Woonhak, 24/7 lengket bak permen karet selalu menempel.
[ ‼️ ] notes.
- don't forget to ur vote & comment.
- please don't plagiarism my story.
- woon (dom) ; jae (sub)
- d...
Jaehyun tak bertenaga hari ini, Ia terus sibuk mengaduk makanannya tanpa melahapnya sekalipun, Leehan yang melihat temannya mendadak diam jadi curiga. Tak seperti biasanya, Jaehyun itu energinya 150%, entah apa mbtinya.
Oleh sebab itu, jika jadi diam seperti ini harus dicurigai, kenapa dan ada apa. Pasti ada sesuatu yang terjadi.
Leehan menepuk pundak lelaki cantik di hadapannya, "Kenapa?"
Jaehyun mengedikkan bahunya, tak ada tenaga sama sekali. Mungkin efek dari kemarin malam belum makan juga, sekaligus isi kepalanya yang berisik.
"Keluarin aja, Jae. Kayak sama siapa aja lo, sini cerita"
"Kayaknya temen sekamar gue suka sama lo di pandangan pertama deh"
"Hah?!"
Hei, yang benar saja? Tak mungkin sekali Woonhak menyukainya, lagian dia bukan tipe yang menyukai brondong.
Jaehyun tersenyum kecut, orang mana yang tak kaget jika disukai orang setampan Woonhak? Seidaman itu? Dirinya saja pasti kaget jika Woonhak menyukainya. Seandainya, sih.
"Sayang, aku balik ke kamarku duluan yaa?" Taesan mengelus serta mencubit pelan pipi leehan, sepersekian detik lelaki itu pergi meninggalkan Leehan yang tengah salting.
"Sayang?"
Tunggu. Jaehyun semakin bingung sekarang, kenapa Taesan memanggil temannya dengan sebutan sayang? Mereka berpacaran?
"Bingung ya lo?"
"Jelasin nggak?!"
Energinya kembali, apa-apaan tidak menceritakan apapun tiba-tiba memanggil sayang seperti tadi.
Leehan tertawa pelan, "Ya makannya kemarin gue nyuruh lo temenin gue, karena mau cerita gue abis jadian sama Taesan."
"Lebay ah, lagian nih ya... Sekarang gue udah ada Taesan, nggak mungkin suka sama Woonhak"
"YANG NYURUH LO SUKA SAMA WO-" Leehan reflek membekap mulut berisik itu dengan tangannya. Ayolah, ini kantin. Bahaya jika terdengar soalan percintaan mereka oleh orang lain.
"Nggak, gue nggak bakal suka. Lo kejar lah, katanya lo suka, kejar dia sampe dapet"
Jaehyun menghela nafasnya, bahunya merosot, energinya kembali hilang. Sia-sia jika Ia mengejar pujaan hati, tapi Woonhak sendiri malah menyukai temannya, yakan?
Apa menyerah saja, ya? Ah menyedihkan sekali...
"Jangan nyerah, tunjukkin yang namanya berjuang itu jangan di awal aja, masa baru awal gini lo nyerah?" Leehan menyemangati sekuat mungkin, memang Jaehyun ketika galau seperti ini sulit untuk dipahami.
Bagaimanapun memberi saran, sebanyak apapun yang dikatakan, yang namanya sedang galau tak bisa diganggu, mulut berbusa mengoceh bilang ini itu pun tak bakal didengar.
Walaupun tetap galau dan sedih, Ia tetap menunjukkan senyumnya sedikit, berpura-pura terima padahal lubuk hati yang paling dalam sudah berteriak tak terima.
Jaehyun mendengus, "Kebayang juga sih, umur gue juga jauh sama dia, jadi pasti Woonhak sukanya paling mentok yang umurnya se-lo, Han"
"Jauh darimana, Jae?"
"Ya jauh aja..."
"Inget aja, bukan tipe gue juga, nggak bakal kepincut"
"Awas aja sampe kepincut!" Jaehyun memicingkan matanya, seolah akan membunuh Leehan detik itu juga.
Lucunya, lagian gue juga sukanya sama lo, bukan Leehan. Gumam kecil supaya tak terdengar setelah menyimak percakapan diantara mereka dari ponsel Leehan.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.