Di pagi hari yang cerah seorang gadis kini telah memasuki sekolah barunya, gadis itu memiliki rambut panjang se pinggang, menggunakan masker dan jangan lupa sebuah kacamata bulat yang selalu ia pakai tak lupa di tangan nya sudah terpenuhi dengan buku paket jadwalnya.
"Ck, gue kira murbar nya cantik ternyata culun"
"Nambah beban sekolah aja ni anak"
"Wajahnya kayanya jelek makannya di masker"
"Pasti karna jalur beasiswa"
"Sasaran si Queen ini mah"
"Liat, dia pake kacamata keliatan banget culun"
Banyak orang yang menatap gadis itu tidak suka, karna ia berada disekolah bergengsi dan tak mudah untuk masuk menjadi murid disini.
"Permisi bu" ucap gadis itu yang telah menemukan kelasnya.
"Oh iya kamu murid baru itu kan? " tanya guru itu.
"Iya bu" balas gadis itu.
"Baik kalau gitu masuklah anggiana" ucap guru itu dan gadis itu pun masuk.
" perkenalkan dirimu pada teman sekelasmu"
"Perkenalkan nama aku anggiana" ujar anggiana.
" silahkan duduk di tempat bangku yang kosong" balas guru itu yang di angguki anggiana. lalu gadis itu duduk di kursi.
Salah seorang menatap intens ke arah gadis yang baru saja duduk berada jauh darinya.
Anggiana duduk dengan tenang lalu mendengarkan apa yang di terangkan guru didepan tanpa mempedulikan omongan-omongan negatif tentang dirinya.
Selesai dengan kegiatan yang dilakukan,akhirnya waktu anggiana untuk beristirahat di jam pertamanya. gadis itu berjalan keluar kelas ke perpustakaan terus menuju kantin, membeli beberapa snack dan satu kotak susu coklat lalu kembali kekelas sambil menenteng satu buku yang ia pinjam di perpustakaan.
Menghampiri kelas dengan damainya, menutup kedua kuping dengan earphone yang tidak memiliki musik, sambil membaca buku dengan dan memakan cemilan nya.
"Hai" tiba-tiba saja seorang laki-laki menghampiri nya dan menyapanya.
"Hm" anggiana hanya bergumam, dan hannya pokus dengan satu buku yang ia baca.
"Namamu siapa? " tanya laki-laki itu, tiba-tiba duduk didekatnya.tanpa banyak bicara anggiana menunjuk ke arah nametag yang berada tidak jauh dari sakunya dan laki-laki itu hanya ber oh ria saja.
"Emm, kenalin nama gu-aku" laki-laki itu hampir salah menurutnya. Anggiana melepaskan earphone nya lalu mengahadap ke arah laki-laki itu.
"Bicara dengan bahasamu, lalu apa maksud kamu menghampiri saya? "anggiana berucap ketika mendengar perkataan laki-laki dihadapan nya.
gue cuma mau kenalan sama lo, kenalin gue algar"
"Anggiana, sudah? " tanya nya.
Algar menggeleng"lo harus jadi punya gue, setelah itu selamanya jadi milik gue"bisik algar. mendengar perkataan itu gadis itu menatap algar dengan malas, membaca bukunya kembali.
"Lagi baca apa sih" ucap algar mendekat kan tubuhnya.
"Ck, pergi" ketus anggiana, berdecak menggeserkan kursinya.
"Gak mau" tolak algar. akhirnya gadis itu membiarkan laki-laki menyebabkan ini di bangkunya.
Bel berbunyi tapi algar tetap tidak keluar dari bangkunya, yang membuat ia menahan kesal dengan laki-laki yang mengganggu ketentraman nya dari tadi. ia harus terus merasa tidak peduli agar laki-laki dihadapannya ini tidak mengganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer girl
De Todohanya sebuah dear dari seorang laki-laki yang membuat nya menjadi gadis yang tidak mudah menangis, tak mudah mengeluh, manjadi gadis yang begitu kejam saat itu juga.laki-laki itu adalah algar dengan tipu daya nya pada gadis itu demi gengsi besarnya...