#3

0 4 0
                                    

    Fitri kini menaruh ponselnya,setelah tadi membalas pesan Lucas. Ia tidak tega melihat Lucas yang sama sekali tidak berniat untuk berhenti mengejarnya meski Fitri bersikap cuek padanya. Ingin sekali ia bertanya mengapa Lucas tak berhenti dan mencari orang lain saja,tapi ia urungkan karena teringat jawaban Lucas saat ditanya oleh Inna

𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎𝑖 𝐹𝑖𝑡𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔-𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟. 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑎 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑑𝑖 𝑔𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝐿𝑢𝑐𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑛𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎. 𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑟𝑖𝑢𝑠. 𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛-𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛

"𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑜 𝑛𝑔𝑔𝑎𝑘 𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑗𝑎 𝑠𝑖ℎ?" 𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝐿𝑢𝑐𝑎𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑢 𝐹𝑖𝑡𝑟𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑣𝑒 𝑜𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑑𝑎ℎ

𝐿𝑢𝑐𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑛𝑎
"𝑔𝑤 𝑛𝑔𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑙 𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑔𝑤 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎ℎ"

Kalimat yang didengarnya langsung oleh Lucas saat itu membuatnya takut untuk bertanya,takut jika pria itu benar-benar berhenti memperjuangkan nya. Mungkin terdengar kejam,tapi Fitri sendiri tidak tau kenapa. Ia mengakui bahwa ia memang belum bisa melupakan mantannya,ia juga sebenarnya tidak tega melihat Lucas yang berjuang sendirian karena Fitri belum berniat membuka hati pada siapapun. Tapi hal yang membuat Fitri bingung mengapa ia tak ingin Lucas pergi? Itu masih menjadi pertanyaan baginya. Ia juga pernah mencoba untuk membuka hati pada Lucas tapi entah kenapa ia tak bisa,dan lagi ia tak tau kenapa.

Saat sedang melamun sebuah es krim terjulur kearahnya membuatnya sedikit terkejut lalu menoleh dan mendapati Lucas yang berdiri disampingnya.
Fitri tersenyum dan menerima es krim pemberian Lucas itu.
" makasih " ujar Fitri lembut yang diangguki Lucas.
Lucas kemudian beralih duduk disamping Fitri walau sedikit berjarak.
" udah lama disini?" tanya Lucas
" em,udah daritadi sih " jawab Fitri singkat lalu memakan es krim pemberian Lucas.
Hening. Tak ada suara.

" gimana sekolah kamu?" akhirnya setelah berfikir keras Lucas membuka suara.
" lumayan,kadang bikin capek,soalnya banyak kegiatan sekolah,ditambah tugas dari guru." keluh Fitri " tapi seneng juga sih soalnya bisa ketemu temen-temen " lanjutnya lalu tersenyum yang diangguki Lucas.
" kalau kamu?" tanya Fitri balik
" biasa-biasa aja sih. Cuman sekarang ini aku sama temen temenku mau buat kegiatan buat bantu bantu orang yang lagi butuh" jawab Lucas
" oh ya? Bagus dong,jadi banyak orang yang kebantu "
" cuman masalahnya kita nggak tau nih dengan cara apa lagi buat ngumpulin dana"
" emm konser lagi?"
" yah rencana gitu,cuman ngerasa kayak monoton aja gitu kalau konser doang"
Fitri mengangguk-angguk mencoba membantu Lucas mencari solusi.

" atau kamu bisa konser tapi dibareingin bazar,jadi bisa ambil dana dari uang konser sama uang dari hasil bazar itu" usul Fitri
" bisa juga sih " " yaudah nanti aku coba kasih tau Reon,mungkin dia bakal setuju "

Mereka berdua akhirnya kembali hening memandangi pemandangan indah ditaman tersebut. Tapi Lucas tidak puas hanya dengan berbincang. Ia jarang sekali bisa bersama Fitri jadi dia berusaha keras agar ia bisa menikmati waktunya bersama Fitri
" Fit?" yang dipanggil pun menoleh
" mau temenin aku nyari rekomendasi makanan buat bazar nanti nggak? " tanya Lucas
" boleh sih kapan?"
" sekarang bisa?"
" bisa kok " jawab Fitri sambil tersenyum

Lucas akhirnya berdiri dan mengulurkan tangannya pada Fitri. Fitri menatap tangan Lucas,terdiam. Sebenarnya ia terdiam melihat gelang Lucas. Tidak ada yang aneh hanya saja hiasan gelang itu yang membuat Fitri terdiam. Sebuah salib.
Lucas menatap Fitri tau kemana mata Fitri tertuju.
" fit?"
Fitri menatap Lucas lantas meraih tangan lucas. Sama hal nya dengan Fitri,Lucas juga sempat terdiam menatap gelang Fitri yang dihiasi oleh nama Allah. Gelang tersebut berdampingan,tampak sekali perbedaan mereka. Jauuh sekali. Baik Fitri maupun Lucas tau ini menyakitkan,tapi keduanya jelas sulit untuk berhenti.

"𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑢𝑙𝑖𝑡 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢" 𝑏𝑎𝑡𝑖𝑛 𝐹𝑖𝑡𝑟𝑖




" 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑏𝑎,𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑡𝑎𝑢 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛"

PERBEDAAN yang MENYULITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang